Pemberlakuan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 tentang perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi Re p ublik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran maka penerapan Kurikulum Merdeka pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah telah dimulai. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cuku waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan nimat peserta didik.
Pandemi Covid 19 telah memberikan banyak dampak pada pendidikan Indonesia, salah satunya adalah beralihnya metode pendidikan luring menjadi metode pendidikan daring. Berbagai penyesuaian telah dilakukan oleh sekolah dan guru untuk melaksanakan pendidikan daring sehingga tujuan pendidikan tetap dapat tercapai dengan baik, mulai dari ketersediaan sarana dan prasarana hingga kemampuan sumber daya manusianya. Ketersediaan sarana dan prasarana meliputi ketersediaan komputer, smartphone, jaringan internet, hingga platform digital yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran daring. Sedangkan kemampuan sumber daya manusia meliputi guru, tenaga kependidikan dan juga siswa, sangat diperlukan untuk pelaksanaan pembelajaran daring. Kemampuan yang dimaksud adalah kompetensi literasi digital yaitu kemampuan mengoperasikan komputer atau smartphone, kemampuan mencari informasi melalui internet serta kreativitas dalam pembelajaran.
Literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan memahami, menganalisis, menilai, mengatur, mengevaluasi informasi dengan menggunakan teknologi atau media digital. Menurut Department of eLearning dalam Pambudi M, dkk (2022) ada beberapa kompetensi digital yaitu: (1) informasi: mampu mengidentifikasi, mencari, mengambil, menyimpan, dan menganalisis informasi melalui media digital, menemukan relevansi dan tujuannya. (2) Komunikasi: mampu mengkomunikasikan dalam lingkungan digital, berbagi informasi melalui media online, berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang lain melalui media digital, ikut serta dalam komunitas dan jaringan, kesadaran lintas budaya. (3) Pembuatan Konten: mampu menyusun konten baru dari merangkai tulisan, gambar dan video, untuk mengintegrasikan dan menguraikan kembali pengetahuan dan konten sebelumnya, untuk menghasilkan kreativitas, output media dan pemrograman, untuk menangani dan mematenkan hak dan lisensi kekayaan intelektual. (4) Keamanan: mampu melindungi pribadi, melindungi data, melindungi identitas digital, memahami langkah-langkah keamanan, dan penggunaan yang aman. (5) Pemecahan masalah: mampu menganalisis kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki dalam bidang digital, untuk pengambilan keputusan berdasarkan informasi mengenai media digital yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan, untuk menyelesaikan masalah konseptual melalui media digital, untuk memiliki kreativitas dalam penggunaan teknologi, untuk menyelesaikan masalah teknis, untuk menambah kompetensi lainnya.
Platform digital merupakan sebuah wadah atau sarana yang dapat memfasilitasi bertemunya beberapa pihak untuk bertukar informasi, berdagang atau menawarkan jasa dan layanan. Dalam dunia pendidikan telah dikenal bebarapa platform digital diantaranya GuruInovatif.id, Google Calssroom, Edmodo, Rumah Belajar, Ruang Guru, Sekolahmu, Kelas Pintar, Zenius, Google Suite for Education, Microsoft Office 365 For Education maupun yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yaitu Platform Merdeka Mengajar. (Assidiqi, M, dkk: 2020)
Melalui berbagai fitur yang disediakan oleh platform digital dapat memudahkan akses dalam pembelajaran, dapat mempercepat pengiriman tugas, dapat mempercepat pemberian materi oleh guru, pemberian materi lebih menarik dan bervariasi, serta dapat meningkatkan minat belajar siswa. Berbagai pelatihan guru juga disediakan dalam platform digital yang akan memberikan kemudahan bagi guru dalam mengembangkan keprofesioannya. Sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah melalui program sertifikasi guru adalah semakin meningkatnya kompetensi guru baik dalam kompetensi pedagogic, kompetensi professional, kompetensi kepribadian maupun kompetensi sosialnya. Dengan mengikuti berbagai pelatihan guru yang dapat diakses dalam platform digital guru semakin mudah dalam pengembangan diri karena dapat dilakukan secara daring sehingga tidak harus meninggalkan tugas mengajar. Beberapa kelebihan pembelajaran daring dengan menggunakan platform digital adalah (1) waktu pembelajaran tidak terikat oleh ruang dan waktu, (2) pembelajaran dilakukan lebih fleksibel dan sumber belajar dapat diakses dari berbagai sumber, (3) siswa lebih mengenal dan bisa menggunakan teknologi melalui mobile phone dan perangkat lainnya, (4) kemampuan literasi digital guru, siswa dan orang tua siswa meningkat, (5) pembelajaran beralih dari konvesional ke digital. (Sulastri, Dera,dkk: 2022) . Sebagai upaya peningkatan kompetensi guru sekolah dapat menggunakan platform digital sebagai wahana dalam rangka in house training secara daring. Sehingga guru tetap mampu melaksanakan tugas secara berkesinambungan tanpa mengganggu tugas belajar mengajar seperti biasa.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Tatang Mulyana dalam kompas.id pada tanggal 1 Februari 2023 dalam artikel âLiterasi Digital Masih Menghadapi Tantanganâ, indeks literasi digital nasional pada 2022 meningkat menjadi 3,54 poin (dalam skala 5). Kenaikan 0,05 poin dibandingkan 2021 itu belum signifikan dalam menghadapi sejumlah tantangan besar.
Berdasarkan survey yang saya lakukan terhadap 245 siswa kelas XII SMA Negeri Tanjung Tahun Ajaran 2023/2024 mengenai penggunaan literasi digital dalam kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Tanjung diperoleh hasil bahwa 100% siswa telah menggunakan belajar.id, 100% siswa telah menggunakan whatsapp grup, 77,95% telah menggunakan zoom meeting, 91,02% telah menggunakan google Classroom sedangkan platform digital yang lain masih dibawah 20%. Berdasar data optimalisasi pemanfaatan akun belajar.id tahun 2022 pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Tanjung yang belum mengaktifkan akun belajar.id yaitu 16 dari 90 orang pendidik dan tenaga kependidikan atau sekitar 82,22%. Hal ini dapat menggambarkan bahwa penggunaan platform digital masih harus ditingkatkan dalam pembelajaran, terutama di SMA Negeri 1 Tanjung. Baik platform yang disediakan oleh pemerintah melalui akun belajar.id maupun platform digital yang lain.
#GuruInovatif #LombaArtikelS4 #ArtikelGI #LombaGI
Penyunting: Putra