Dunia ini sekarang sudah memasuki zaman Go Digital, begitupun manusia-manusianya juga harus melek digital. Pihak yang paling berkaitan menggunakan alat-alat digital ini beberapa diantaranya adalah siswa dan guru. Mengapa? Karena mereka itu dalam proses belajar mengajar, memerlukan alat-alat bantu untuk memudahkannya. Seperti ketika guru ingin mengevaluasi tugas-tugas siswa dengan mudah, maka guru perlu Google Doc, dimana dengan Google Doc, guru akan bisa mengedit tugas yang dikerjakan siswa sehingga bisa menetapkan jawaban yang benar dan yang salah. Hal ini tentu akan sangat berbeda jika guru menggunakan alat tulis manual. Tidak terbayangkan jika guru harus mengecek tugas siswa dan ketika menemukan kesalahan jawaban dari siswa, apakah guru tersebut harus menggunakan tip-× atau mencorat-coret kertas tugas siswa dengan koreksi dari guru? Itu akan menjadi tidak rapih bukan?
Platform Digital
Sekarang ini teknologi AI sudah menjamur, siswa dan guru jangan mau ketinggalan. Banyak pilihan AI yang beredar di internet. Siswa dan guru harus cermat memilah dan memilihnya. Karena kita sebagai manusia itu naturnya beradaptasi pada lingkungan kita. Jika siswa dan guru tidak cepat tanggap, maka mereka akan tertinggal. Teknologi AI membantu orang untuk belajar, bekerja, berusaha, berkarya bahkan AI membantu kehidupan sehari-hari kita. Tapi, mari kita fokus ke belajar terlebih dahulu. Akan lebih dijelaskan secara lebih komprehensif lagi pada bagian ini. Ada beberapa contoh AI : Copy.AI (untuk menulis segala sesuatu), ChatGPT (untuk menyelesaikan segala sesuatu), Tome.App (untuk membuat Powerpoint).
Menjadi Melek Digital
Untuk bisa mengikuti perkembangan zaman, siswa dan guru harus mempunyai keinginan kuat terlebih dahulu. Keinginan kuat untuk belajar, untuk maju. Setelah itu, sertai dengan doa dan usaha. Sebaik-baiknya teknologi, jadilah manusia yang menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai kita, maka kita tidak akan dirugikan.
Bagaimana cara menguatkan literasi digital siswa dan guru melalui platform digital?
Itu mudah saja kalau memang pada dasarnya mereka ada rasa keingintahuan terlebih dahulu. Informasi zaman sekarang bisa dengan mudah didapat di media apapun terlebih lagi di internet. Siswa dan guru, masing-masing tidak bisa berjalan sendiri. Tentu saja untuk menguatkannya harus ada dukungan dari stakeholder baik itu internal maupun eksternal seperti Dinas Pendidikan sebagai stakeholder eksternal yang salah satu tugasnya harus mengendalikan mutu pendidikan. Penguatan literasi digital ini pasti sudah tercakup merupakan tugas Dinas Pendidikan yang satu ini.
Penulis artikel ini mengajak para siswa dan guru untuk mau meningkatkan kapabilitas diri mereka dengan literasi digital.
Penyunting: Putra