Transformasi digital telah menyentuh hampir setiap aspek kehidupan kita, tidak terkecuali sektor pendidikan. Sekitar lebih dari 3,5 miliar orang memiliki akses ke internet dan lebih dari 5 miliar orang diperkirakan memiliki perangkat seluler dan ponsel pintar.
Tren digital ini mengubah arah keterhubungan antar individu, mempengaruhi cara berpikir orang-orang, dan memudahkan datangnya era keterbukaan informasi yang begitu cepat. Tidak mengherankan, transformasi digital ini juga berdampak besar pada sektor pendidikan. Digitalisasi pendidikan telah mengubah cara interaksi antara guru dengan peserta didik terutama mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga Menengah Atas. Adanya pandemi Covid-19 selama periode tiga tahun menjadi katalis arus perubahan digitalisasi pendidikan.
Lalu, bagaimanakah peran guru dalam digitalisasi pendidikan ini? Digitalisasi pendidikan saat ini memayungi peserta didik generasi milenial yang konon tak dapat dipisahkan dengan ponsel pintarnya dan (terutama) media sosial. Tentu saja, guru merupakan salah satu aktor utama dalam Pendidikan-pengajaran yang berlangsung, dengan demikian. guru dituntut melek teknologi dan beradaptasi dengan transformasi kegiatan belajar mengajar dari offline menjadi online atau blended learning.
Pandemi memang telah berakhir dan menjadi endemi, tetapi digitalisasi Pendidikan terus berjalan. Terdapat ungkapan “ada hikmah di balik musibah” maka, adanya pandemi secara signifikan mengantarkan guru menemukan pengalaman baru dengan penggunaan aplikasi-aplikasi berbasis teknologi digital yang sangat membantu dalam pembelajaran di masa pembelajaran daring yang lalu, di mana penggunaannya terus dapat berlanjut hingga kini.
Digitalisasi pendidikan memang menjadi trademark Kemdikbud di bawah Mas Nadiem. Segala aspek dalam sistem pendidikan mulai dari hulu ke hilir mulai memanfaatkan teknologi digital. Baik dari metode pembelajaran, media pembelajaran, hingga asesmen Pendidikan mulai merambah teknologi digital. Kita mesti angkat jempol untuk guru-guru atau tenaga pendidik yang bergerak cepat mengikuti perkembangan teknologi. Bahkan, banyak guru atau tenaga pendidik yang sepuh tetap bersemangat mengikuti arus perubahan yang positif ini.
Sebagai salah satu aktor utama dalam transformasi digitalisasi Pendidikan, guru atau tenaga pendidik terus belajar berbagai aspek yang mendukung, misalnya, mereka belajar penggunaan aplikasi-aplikasi atau platform yang mendukung Pendidikan-pengajaran berbasis digital. Pelatihan guru banyak digelar oleh pihak ketiga guna mendukung even yang terus bertumbuh dan berkembang ini.
Saya harus berucap syukur, menemukan berbagai pelatihan-pelatihan yang mengantar saya mengenal berbagai aplikasi tersebut dari guruInovatif.id. Pelatihan-pelatihan dengan guruInovatif.id yang saya ikuti seingat saya mulai pertengahan tahun 2020 sangat bermanfaat dalam pendidikan-pengajaran yang saya lakukan hingga saat ini. Lebih Bahagia lagi, pengalaman tersebut bisa saya tuliskan melalui artikel cum memoar pada kesempatan lomba yang diinisiasi oleh guruInovatif.id bekerja sama dengan salah satu media tersohor tanah air, Kompas. Tentu, dengan tulisan ini saya berharap banyak pembaca yang mendapatkan manfaat dari apa yang telah saya tulis.
Tugas dalam transformasi digital pendidikan ini akan terus membaik jika semua guru atau tenaga pendidik menyadari pentingnya literasi digital untuk mereka sendiri dan juga untuk siswa. Karena semakin berkembangnya teknologi, tidak bisa ditampik manfaatnya bagi dunia pendidikan. Maka, sudah sepatutnya kesadaran untuk mengikuti pelatihan guru bertemakan literasi digital tidak hanya menjadi tanggungjawab segelintir guru saja. Sekolah dalam hal ini dapat menginisiasi kegiatan In House Training (IHT) bagi seluruh guru atau tenaga pendidik agar digitalisasi pendidikan di sekolah tersebut semakin menguat. Lebih-lebih, bagi guru yang telah mendapat tunjangan sertifikasi guru mestinya lebih bersemangat dalam menempuh pelatihan bertemakan literasi digital dalam dunia pendidikan tersebut.
Pelatihan-pelatihan yang telah diikuti baik secara mandiri atau kolektif oleh para guru atau tendik tersebut harapannya tidak berlalu begitu saja setelah mendapat sertifikat pelatihan. Guru atau tendik tersebut dapat mengimbaskan ilmu dan pengalaman yang diperoleh kepada siswa siswinya. Disinilah peran guru selanjutnya dalam transformasi digitalisasi pendidikan, mereka menjadi agen perubahan yang memadumadankan pendidikan-pengajaran dengan teknologi digital. Kita tidak bisa menampik, platform-platform digital yang tersedia saat ini benar-benar dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
Siswa siswi yang saat ini menempuh pendidikan, termasuk ke dalam generasi milenial gen Z yang sangat erat kehidupannya dengan teknologi digital. Maka, guru harus bisa memanfaatkan peluang ini agar pendidikan-pengajaran khususnya dalam teknis pembelajaran dapat menciptakan karya-karya atau produk yang inovatif dari platform digital yang digunakan, seperti membuat infografik, video animasi, bahkan media berbasis AI yang boleh jadi sudah sangat dikenal oleh para siswa.
Pada akhirnya, sebagai guru jangan abai pada perkembangan teknologi digital. Sebagai guru, kita harus senantiasa melangkah. Laman atau kanal guruInovatif.id adalah salah satu yang concern pada tema tersebut, maka mari kita belajar sedalam-dalamnya karena perubahan ke arah digital pada sektor pendidikan merupakan keniscayaan.
Penyunting: Putra