Kata minat dan bakat adalah hal yang seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin awalnya terdengar sepele, namun jika seseorang merasa terjebak pada hal yang tidak disukainya, barulah ia akan menyadari dan mencoba untuk mencari dan menemukan hal lain yang dapat menumbuhkan minatnya kembali. Bisa jadi beberapa orang belum menyadari apa minat dan bakat yang dimilikinya.
Minat dan bakat menjadi hal yang penting diketahui oleh masing-masing individu, terutama bagi anak. Karena ketika seseorang beranjak dewasa lebih cenderung memiliki daya juang yang rendah, tidak percaya diri, dan lebih mudah menyerah. Dengan mengetahui mengetahui minat dan bakat yang dimiliki, seseorang dapat mengenali potensi, kelebihan, hingga kekurangan yang terdapat di dalam dirinya. Hal ini dapat menjadi pemicu bagi seseorang untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Apa yang Terjadi jika Bakat Seseorang tidak Dikembangkan? Oke sebelum kita membahas jawaban dari pertanyaan ini, kita perlu menyamakan persepsi terlebih dahulu mengenai minat dan bakat. Benar. Ternyata minat dan bakat itu berbeda. Simak penjelasannya sampai akhir ya!
Bakat, kemampuan yang sudah ada sejak lahir Bakat adalah kemampuan pada diri seseorang yang sudah ada sejak ia lahir. Bakat akan mengarahkan seseorang secara tidak sadar untuk menemukan suatu hal yang akan dikuasainya. Bakat tidak bisa dilihat dari ketertarikan seseorang kepada suatu hal, namun perlu dilihat pula dari kemampuannya dalam melakukan suatu aktivitas.
Minat, ketertarikan seseorang pada sesuatu hal Minat adalah rasa ketertarikan atau rasa suka atau dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang dapat mengerjakan sesuatu tanpa merasa terbebani serta merasa mudah untuk dilakukan dan menghasilkan hasil yang memuaskan, maka hal ini menandakan bahwa orang tersebut mengerjakan sesuatu yang diminatinya.
Bakat tidak perlu stimulus, minat perlu stimulus Selanjutnya bakat dan minat memiliki perbedaan yang cukup menonjol, yakni stimulus. Orang yang memiliki bakat, biasanya tidak membutuhkan stimulus. Kalaupun harus belajar, biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukannya dan menguasainya. Hal ini berkebalikan dengan seseorang yang memiliki minat, karena mereka memerlukan stimulus yang kuat agar bisa menghasilkan hasil yang maksimal. Bahkan seseorang yang hanya memiliki minat dan tidak memiliki bakat, memerlukan kerja yang lebih keras untuk mewujudkan hasil yang memuaskan.
Namun hal ini tidak menjadikan seseorang yang hanya memiliki minat tidak bisa sesukses orang yang memiliki bakat.
Apa alasan orang yang berminat tinggi bisa sesukses orang yang berbakat? Jika seseorang yang memiliki bakat tidak mengembangkan kemampuan yang dimiliki, maka ia akan kalah oleh seseorang yang berusaha untuk mengembangkan minatnya. Karena seseorang yang memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu, akan terus berusaha mengembangkan kemampuannya agar sesukses atau bahkan mengalahkan bakat yang dimiliki orang lain.
Oleh karena itu, mengetahui, mengenalkan, hingga mengembangkan minat dan bakat anak menjadi hal yang penting yang perlu dilakukan oleh orangtua sedini mungkin. Guru di sekolah pun juga bisa turut berperan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa/i di sekolah.
Langkah-langkah untuk Mengembangkan Bakat Anak Anak-anak biasanya akan menikmati aktivitasnya jika menarik perhatian dan menyenangkan baginya. Ketertarikan ini dapat menjadi dasar untuk menumbuhkembangkan minat belajar anak melalui pancaindranya (lihat, dengar, cium, sentuh, dan rasa). Melalui kegiatan-kegiatan yang diminati ini jugalah yang akhirnya membuat anak-anak mengetahui potensinya, baik berupa kekuatan maupun kelemahannya. Minat yang dimiliki setiap pasti akan berbeda-beda dan dapat berubah-ubah seiring perkembangan anak.
Orangtua dan guru berperan penting dalam menumbuhkembangkan bakat dan minat anak/siswa (Sumber gambar: Freepik/stockimagefactorycom) Lalu apa saja langkah-langkah yang dapat diterapkan baik oleh orangtua dan guru untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat anak?
1. Mengidentifikasi atau melakukan observasi Mengidentifikasi minat anak di berbagai situasi, tempat, dan interaksi sosial yang berbeda dengan menggunakan alat main dan cara memainkan alat main yang berbeda-beda. Hal ini juga dapat guru lakukan ketika saat pembelajaran sedang berlangsung ataupun saat istirahat. Amati kebiasaan siswa, seperti kegiatan apa yang suka dilakukan siswa, apa yang tidak disukai, hingga hal apa yang dapat menarik perhatian mereka.
2. Mengonfirmasi atau mengklarifikasi Setelah mengidentifikasi bakat peserta didik dan mendapatkan sedikit gambaran tentang minat dan bakat siswa, maka Anda harus mengonfirmasi hasil identifikasi pada siswa. Guru dapat melakukan mengajak anak atau siswa untuk mengobrol santai dan menanyakan kesukaan siswa. Orangtua pun dapat melakukan hal yang sama sembari melakukan kegiatan sehari-hari di rumah.
3. Memberi perhatian khusus pada aktivitas anak atau siswa Orangtua dapat memberikan perhatian khusus pada aktivitas yang disukai dan dipilih oleh anak. Guru dapat mengembangkan bakat siswa dengan merancang strategi mengajar yang dapat menjangkau minat dan bakat siswa. Misalnya guru memberikan pilihan penyelesaian bentuk tugas, seperti presentasi, memvisualiasasi konsep pembelajaran dengan gambar atau musik, dan lain-lainnya.
4. Menciptakan lingkungan yang mendukung Minat dan bakat siswa tidak akan terasah dengan baik jika lingkungan disekitarnya tidak mendukung. Nah, lingkungan yang dapat memengaruhi tumbuh kembang minat dan bakat siswa meliputi, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial. Lingkungan yang kondusif untuk pengembangan bakat siswa adalah lingkungan yang dapat memudahkan siswa mengakses segala sesuatu yang berhubungan dengan minat dan bakatnya.
Oleh karena itu berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah perlu diadakan untuk mewadahi minat dan bakat yang dimiliki siswa. Selain itu pengadaan fasilitas pendukung seperti sarana dan prasarana juga berperan untuk mengembangkan bakat dan minat.
5. Memberikan motivasi dan apresiasi Pengembangan bakat dan minat siswa tidak hanya berhenti pada latihan dan fasilitas saja. Tetapi orangtua dan guru juga memberikan motivasi dan apresiasi agar siswa dapat terpacu untuk menjadi lebih baik lagi. Memberikan penghargaan kepada siswa atas usaha jerih payah siswa bisa menjadi contoh tentang bagaimana menikmati jerih payah sebagai hasil dari belajarnya.
Akan ada suatu waktu siswa merasa bosan dan mencoba hal baru. Jika Anda menemukan hal seperti ini, maka jangan langsung melarang, biarkan mereka bereksplorasi terlebih dahulu, berikan motivasi agar mereka terus mencoba. Meskipun siswa hanya menunjukkan sedikit perkembangan, tetap berikan apresiasi sekecil apapun hasilnya. Karena pemberian apresiasi akan sangat penting untuk menambah semangat dan kepercayaan diri siswa.
Untuk mewadahi dan menumbuhkembangkan minat serta bakat siswa, GuruInovatif.id menyelenggarakan lomba dalam semarak Hari Guru Nasional. Perlombaan ini dapat diikuti oleh siswa/i dari jenjang PAUD/TK hingga SMA/Sederajat.
Selain lomba untuk siswa/i, terdapat pula perlombaan yang dapat diikuti oleh guru-guru diseluruh Indonesia. Lomba-lomba yang diselenggarakan adalah lomba artikel dan lomba video pembelajaran.
Anda dapat menyimak persyaratan dan ketentuan masing-masing lomba pada tautan berikut ini.
Tunjukkan bakat dan minat Anda dengan mendaftar melalui tautan pendaftaran berikut ini.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait lomba-lomba ini, silakan hubungi narahubung lomba di 0812-7621-2454 (Dina) .
Sumber:
Menumbuhkembangkan Minat Anak Sejak Dini Lima Cara Mengembangkan Bakat Peserta Didik Cara Mengembangkan Minat Dan Bakat Contoh Minat dan Bakat & Perbedaannya
Penulis: Eka | Penyunting:Putra