B agaimana rasanya menjadi guru?
Apakah menyenangkan? Mengasyikkan? Atau malah membuat tertekan dan stress?
Iya, menjadi guru memang menyenangkan dan mengasyikkan. Bagi kamu yang memang suka berbagi ilmu, menjadi guru adalah profesi paling menyenangkan di dunia ini. Apalagi ketika kamu bisa membungkus pembelajaran dengan permainan yang menyenangkan, wah rasanya pasti sangat bahagia melihat murid yang antusias saat belajar.
Tapi sayangnya, menjadi guru bukan hanya berbicara soal kegiatan belajar mengajar. Di balik itu, kamu akan dibebani dan terbebani dengan banyak hal. Alih-alih menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, terkadang waktumu habis hanya untuk menyelesaikan administrasi guru yang jumlahnya sangat banyak. Belum lagi tuntutan dari berbagai pihak yang terus menekan dan akhirnya berdampak pada kesehatan mental kamu. Padahal, menjadi guru itu perlu kewarasan , kan?
Kesehatan Mental Guru
Sebagai seorang guru, kamu pasti pernah mengalami hari yang jenuh, kan?
Mulai dari malas berangkat ke sekolah, malas bertemu anak-anak, tidak bersemangat saat mengajar, selalu merasa lelah, bahkan sampai menelantarkan deretan pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya.
Apakah kamu tahu? Perasaan seperti itu bisa datang kapan saja loh.
Awalnya mungkin hanya satu hari dalam seminggu, lalu bertambah menjadi tiga hari, kemudian empat hari, sampai akhirnya kamu merasa seperti itu setiap hari dan bertahan hinggal berminggu-minggu. Semakin lama pasti rasanya semakin lelah bukan?
Lalu, bagaimana caranya agar perasaan seperti itu bisa hilang? Karena jika dibiarkan terlalu lama, maka kesehatan mentalmu yang menjadi taruhannya.
Nah, kamu beruntung sekali menemukan artikel ini. Karena di sini saya akan membahas beberapa tips agar kesehatan mental tetap terjaga di tengah hiruk-pikuk pekerjaan dan juga tuntutan menjadi seorang guru.
Baca sampai tuntas yaaaa â¦
3 Tips Agar Kesehatan Mental Guru Tetap Terjaga Tinggalkan Urusan Pekerjaan di Sekolah Apakah kamu masih membawa pekerjaan ke rumah?
Kalau jawabannya iya, maka kamu harus cepat-cepat membuang kebiasaan itu. Membawa pekerjaan ke rumah sama dengan menghabiskan waktu istirahatmu untuk bekerja. Alhasil kamu akan kekurangan waktu istirahat dan merasa lebih lelah keesokan harinya.
Untuk mengurangi hal tersebut, kamu bisa mulai membuat list pekerjaan yang harus diselesaikan. Setelah itu, buatlah target hal apa saja yang mau kamu selesaikan hari ini di kantor pada saat jam kerja. Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan jam kerja yang kamu miliki untuk menyelesaikan pekerjaanmu satu per satu.
Nah, jika sudah begitu jangan sekali-kali membawa urusan pekerjaan ke rumah. Pastikan kamu meninggalkan semuanya dan mulai nikmati waktu untuk dirimu sendiri.
Kurangi Ekspetasi Terhadap Murid
Nah, tips yang kedua ini berkaitan dengan muridâorang yang paling sering berinteraksi dengan kamuâ.
Sebagai guru, apa kamu memiliki ekspetasi terhadap muridmu?
Seberapa tinggi ekspetasi atau harapanmu kepada mereka?
Apakah kamu masih merasa marah ketika mereka tidak paham apa yang kamu ajarkan?
Atau kamu masih merasa kecewa ketika mereka nakal?
Menangani puluhan anak memang tidak pernah mudah, apalagi jika orangtuanya tidak bisa diajak bekerjasama. Wah, perlu kesabaran maksimal untuk menghadapinya.
Namun, ketika kamu menaruh ekspetasi atau harapan yang tinggi maka tingkat kecewamu akan semakin tinggi juga.
Kamu harus mulai menyadari dan juga menerima bahwa kemampuan setiap anak memang berbeda. Mereka memiliki orangtua dengan pola asuh yang berbeda, dan juga lingkungan tempat bertumbuh yang berbeda. Dengan begitu, perlahan kamu akan memaklumi hal-hal yang sebelumnya membuatmu marah atau kecewa. Kabar baiknya jika sudah seperti itu, kamu tidak akan menganggapnya sebagai beban seorang guru dan insyaallah hatimu akan lebih tenang dan ikhlas dalam membimbing mereka.
Me Time
Selama menjalankan peran sebagai guru, bisa dibilang hidupmu adalah milik anak muridmu, sampai-sampai urusan makan saja kmu mendahulukan mereka. Benar kan?
Tentu saja itu hal yang baik. Tapi, coba kamu pikirkan lagi. Apakah kamu juga sudah menjalankan peran sebagai dirimu sendiri?
Saat lepas dari status âguruâ apakah kamu juga sudah mendedikasikan dirimu sepenuhnya untuk kesenanganmu?
Jika belum tidak apa-apa. Belum terlambat untuk melakukannya.
Untuk menjaga kesehatan mental, kamu bisa melakukan âme timeâ . Artinya kamu bisa melakukan apa pun untuk kesenangan dirimu sendiri. Seperti melakukan hobi, makan makanan kesukaan, mendatangi tempat-tempat yang menenangkan, mendengarkan musik kesukaan di dalam kamar, dan hal menyenangkan lainnya. Bahkan jika menurutmu tidur adalah bentuk me time- mu itu tidak masalah. Lakukan saja.
Sesekali sisihkan waktu untuk dirimu sendiri, agar kamu selalu ingat bahwa selain menjadi guru, kamu juga tetap harus menjadi dirimu.
Nah, bagaimana?
Cukup mudah dilakukan bukan?
Untuk menjaga kesehatan mental, ternyata kamu cukup memaksimalkan 3 tips di atas, yaitu memaksimalkan jam bekerja dengan membuat list dan target pekerjaan, mengurangi ekspetasi terhadap murid agar hati lebih tenang dan ikhlas saat membimbing, dan yang terakhir adalah âme timeâ dengan melakukan hobi, makan makanan kesukaan, mendatangi tempat-tempat yang menenangkan, mendengarkan musik kesukaan di dalam kamar, dan hal menyenangkan lainnya.
Tidak ada yang mudah di dunia ini, tapi selalu ada lebih dari satu sudut pandang pada setiap permasalahan. Kamu bebas memilih mau melihatnya dari sudut pandang yang mana. Baik ataupun buruk, semua tergantung pilihanmu.
Semoga artikel ini membantu yaa.
Terimakasih sudah membaca sampai akhir.
Salam hangat
Rizkanda
Penyunting: Putra