Mencegah Siswa Melakukan Kekerasan: Peran dan Strategi Guru dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman - Guruinovatif.id

Diterbitkan 03 Apr 2023

Mencegah Siswa Melakukan Kekerasan: Peran dan Strategi Guru dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman

“Nothing good ever comes of violence.” - Martin Luther

Refleksi

Kalin Alvira Citralekha

Kunjungi Profile
19389x
Bagikan

Institusi pendidikan merupakan tempat terbaik dalam membentuk karakter dan mengembangkan minat peserta didik. Sekolah merupakan tempat teraman dan ternyaman bagi setiap siswa untuk berekspresi, berpartisipasi, dan berkolaborasi dengan individu lainnya. Melalui pendidikan, seorang individu tidak hanya akan cakap dalam hal akademik tetapi melampaui itu berkaitan dengan kemampuan sosial yang baik. Namun, pada zaman saat ini, stigma sekolah sebagai tempat ternyaman bagi siswa mulai bergeser. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya terjadi kasus kekerasan dalam lingkungan sekolah. Bentuk kekerasan tersebut tidak hanya menyerang secara fisik tetapi juga dalam bentuk psikis. Siswa yang mengalami kekerasan cenderung akan murung, trauma, dan sulit menyampaikan pendapatnya. Di satu sisi, mereka juga akan menjauh dari lingkungan sosial dalam kelas karena ‘trauma’ terhadap apa yang telah terjadi sebelumnya.

Definisi Kekerasan dan Posisinya dalam Pendidikan

Pada dasarnya, bentuk bentuk kekerasan dalam pendidikan dapat berupa  tindakan bullying, pelecehan seksual, dan ancaman. Berbagai bentuk-bentuk kekerasan tersebut secara langsung dan tidak langsung dapat menyebabkan seorang individu menjadi ketakutan saat berada di sekolah. Rasa takut itulah yang dapat menghambat rencana, cita-cita, dan tujuan yang hendak diperoleh oleh seorang indivdu. Wah sangat berbahaya sekali ya Bapak/Ibu bentuk kekerasan dalam pendidikan. Tetapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan kekerasan? 

Menurut World Health Organization (WHO), kekerasan didefinisikan sebagai penggunaan kekuatan fisik atau kekuasaan yang biasanya disertai dengan ancaman, sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak lain, seperti cedera, kematian, kerusakan psikologis, atau pelanggaran hak-hak lain. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2023, mengartikan kekerasan sebagai sebuah bentuk perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Berdasarkan pengertian tersebut maka kekerasan adalah tindakan destrukti yang dapat menghancurkan hidup dan harkat seseorang. 

Dalam pendidikan, bentuk destruktif tersebut sangat membahayakan masa depan seorang siswa. Apabila dalam kelas terdapat seorang individu yang kasar, temparemen, dan dominan maka akan menganggu kenyamanan dan keamanan siswa lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bapak/Ibu sekalian untuk dapat mencegah berbagai bentuk kekerasan sekecil apapun. Anda harus memikirkan berbagai pendekatan terbaik sehingga dapat menjadi penengah dari semua kekhawatiran terhadap kekerasan di sekolah. Perlu diingat Bapak/Ibu guru merupakan fasilitator terbaik bagi mereka untuk dapat selalu bertumbuh dan berkembang. Tetapi, perlu diingat juga bahwa tugas untuk mencegah kekerasan dalam pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak. Semua orang harus memiliki porsi kontrol yang merata mulai dari wali murid, bapak/ibu guru, civitas sekolah, dan siswa itu sendiri. Nah! sebagai platform di bidang pendidikan, GuruInovatif.id memberikan tips mencegah siswa melakukan kekerasan di sekolah. Simak penjelasan sampai akhir ya!

4 Cara Mencegah Siswa Melakukan Kekerasan

Bentuk-bentuk kekerasan oleh siswa memang dipengaruhi oleh lingkungan di luar sekolah seperti keluarga, teman sebaya, dan faktor lainnya. Namun, mau tidak mau, suka tidak suka, kebiasaan mereka selama di luar sekolah tersebut harus selalu Bapak/Ibu kontrol agar individu tersebut dapat memiliki nilai-nilai yang bermanfaat di masa yang akan datang. Selain dengan memberikan mereka nasihat-nasihat hangat, Anda juga dapat melaksankan empat cara di bawah ini. Simak uraiannya sampai selesai ya!

1. Menanamkan Nilai-Nilai Positif dalam Pembelajaran 

Bapak/Ibu merupakan fasilitator terbaik bagi peserta didik. Oleh karena itu, Anda harus memberikan pengajaran yang tepat kepada siswa perihal nilai-nilai positif seperti sikap toleransi, kerja sama, keberagaman, empati, dan solidaritas. Nilai-nilai tersebut dapat membangun kepekaan dan kepedulian mereka terhadap fenomena di luar dirinya. Melaui pengamatan dan penghayatan terhadap nilai-nilai tersebutlah maka siswa akan menjadi individu yang berkualitas dan memiliki ahlak yang baik. Dengan demikian, mereka dapat menjadi pelopor perubahan dalam menghadapi perilaku kekerasan dan siap menjadi teladan dalam membentuk lingkungan yang aman dan damai di sekolah. 

2. Memberikan Pemahaman tentang Konflik dan Cara Mengatasinya

Bapak/Ibu dapat memberikan pemahaman tentang konflik dan cara-cara positif untuk mengatasinya dan tidak merugikan orang lain. Anda dapat memberikan contoh tentang bagaimana menangani konflik dengan baik dan menjelaskan bahwa kekerasan tidak selalu merupakan solusi yang tepat. 

3. Melibatkan Orang Tua dalam Proses Pembelajaran

Bapak/Ibu harus terlibat dalam proses pembelajaran yang melibatkan orang tua siswa. Hal ini memungkinkan Anda dapat memperoleh informasi tentang perilaku siswa di rumah dan dapat bekerja sama dengan orang tua untuk mencegah perilaku kekerasan.

4. Melakukan Pendekatan Individual dengan Siswa yang Memiliki Potensi untuk Melakukan Kekerasan

Bapak/Ibu harus mampu mengidentifikasi siswa yang mungkin berpotensi melakukan kekerasan. Dalam hal ini, Anda harus peka terhadap perubahan perilaku siswa dan mewaspadai perilaku yang tidak wajar seperti kekerasan verbal, mudah marah, intimidasi, atau agresif. Pendekatan ini memungkinkan Anda dapat membantu siswa mengatasi masalah perilaku tersebut sehingga siswa dapat menghindari perilaku kekerasan di sekolah.

Ayo! bersama-sama kita hindari berbagai bentuk kekerasan di sekolah melalui empat cara pencegahan di atas. Bapak/Ibu hendaknya menjaga lingkungan pembelajaran yang positif, aman, dan bebas dari kekerasan.


Ingin mendapatkan berbagai tips lainnya untuk meningkatkan kompetensi Bapak/Ibu? Ikuti In House Training yang merupakan program pelatihan yang diselenggarakan untuk suatu instansi atau lembaga pendidikan. Dengan mengikuti program In House Training maka sekolah akan memiliki guru yang memiliki kompetensi serta pengetahuan yang memumpuni, sehingga siswa akan terdorong untuk dapat belajar dan berkembang dengan lebih baik. Untuk info lebih lanjut mengenai program ini, silahkan klik banner dibawah ya.


Penulis: Kalin Alvira Citralekha
Penyunting: Yandi Chidlir

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda-nunda yang Dapat Menggelapkan Masa Depan
3 min
Junk Food vs Remaja
4 min
10 Ucapan Hari Waisak bagi Semua Kalangan!
2 min
Decluttering Mind: Cara Membersihkan Pikiran dari Kekhawatiran dan Meningkatkan Kesejahteraan
2 min
5 Ekstensi Peramban yang Membantu Proses Pembelajaran
6 min
10 Ucapan Hari Lahir Pancasila Penuh Makna
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar