Tugas dan tanggung jawab guru sangatlah beragam. Guru bukanlah sekedar profesi melainkan bagaimana kita mencintai siswa kita, ketulusan, keikhlasan, rasa kepedulian, dan tanggung jawab untuk keberlangsungan bangsa. Guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan kepada siswa tapi juga harus bisa mendidik siswa. Guru pun harus menyelesaikan beragam berkas administrasi di sekolah dan juga menyelesaikan beragam persoalan siswa yang meliputi keterlambatan hadir ke sekolah, keterlambatan dalam belajar, hubungan pertemanan siswa, kondisi fisik dan kesehatan mental siswa, bahkan mengenai urusan ekonomi keluarga pun guru harus bisa menyelesaikannya. Begitu beragam dan besar tanggung jawab guru terhadap masa depan bangsa.
Melihat beragamnya tugas yang harus guru selesaikan maka tidak sedikit guru yang merasa kelelahan menjalani profesi ini. Pada awalnya mungkin hanya fisik guru yang terasa lelah tapi Jika guru terus merasakan kelelahan ini dapat berpengaruh pada kesehatan mental dan tingkat stress guru. Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget ketika mengetahui hasil riset internasional oleh RAND Corporation yang menyebutkan bahwa “tingkat stress yang dialami guru lebih tinggi daripada profesi lainnya”. Hal itu disampaikan beliau pada acara peringatan HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2023 di Jakarta pada Sabtu, 25 November 2023 kemarin. Setidaknya ada tiga hal yang memicu tingkat stress pada guru yaitu perilaku siswa, perubahan kurikulum, dan perkembangan teknologi terlebih yang dirasakan oleh guru yang bekerja di daerah 3T (Terpencil, Terdepan, dan Terluar).
Guru memiliki tugas pokok sebagai pengajar dan kegiatan belajar mengajar ini juga yang menjadi pemicu utama dalam kesehatan mental guru. Kesehatan mental guru akan terjaga ketika guru dapat melakukan kerjasama yang baik dengan siswa. Getaran (vibes) kebersatuan guru dengan siswa tidak akan dirasakan oleh profesi lain. Semua tugas dan tanggung jawab guru akan dilalui dengan menyenangkan karena semua yang dilakukan guru semata-mata hanya untuk siswa. Guru dan siswa harus menjadi satu tubuh yang utuh namun, tidaklah mudah untuk bisa menjadi satu tubuh yang utuh ini.
Berikut langkah efektif untuk menjaga kesehatan mental guru melalui kelekatan bersama siswa :
1. Kenali Kepribadian Siswa
Guru dapat mengenali kepribadian siswa melalui waktu yang sering digunakan bersama, hal ini tidak terpaku pada waktu saat di sekolah. Mengenali kepribadian siswa dapat dilakukan melalui pemberian figure lengkap yang menunjukkan perhatian kepada siswa sehingga dapat menciptakan kelekatan. Hubungan satu tubuh yang utuh ini akan menjadi motivasi utama guru untuk bisa menjalani semua tanggung jawab dengan bahagia.
2. Ciptakan Pembelajaran Sesuai Model Belajar Siswa
Melalui point pertama diatas guru dapat lebih mengetahui model belajar siswa sehingga pembelajaran yang disampaikan akan dapat diterima oleh siswa dan akan lebih menyenangkan. Suasana menyenangkan ini yang menjadi motivasi utama guru supaya dapat menjaga kesehatan mental guru. Semakin baik dalam menjalankan peran sebagai guru maka semakin kuat komitmen guru terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
3. Hargai Keberagaman Siswa
Kita sadari bahwa dalam satu kelas pastinya terdapat keberagaman siswa. Guru harus bisa mengkolaborasikan keberagaman tersebut menjadi hal yang lebih indah dan menciptakan nilai kebhinekaan. Tunjukkan indahnya keberagaman dengan menciptakan lingkungan inklusif bersama siswa.
Kunci dalam kesehatan mental guru adalah bahagia dan kebahagiaan ini ada bersama siswa. Sebanyak apapun berkas administrasi yang harus diselesaikan, sejauh apapun perubahan kurikulum yang diterapkan, dan setinggi apapun perkembangan teknologi yang harus diadaptasi, jika guru bahagia dan hubungan guru dengan siswa telah menjadi satu tubuh yang utuh maka semua akan terasa ringan. Ketika guru memberikan pembelajaran, siswa akan bekerjasama untuk memperhatikan dan menghargai kegiatan belajar mengajar. Ketika guru harus menyelesaikan administrasi dan perjalanan dinas luar, siswa akan tetap bekerjasama mencapai target belajar secara mandiri, dan ketika guru terlihat lelah siswa dapat merasakannya pula kemudian berusaha menghibur guru karena telah menjadi satu tubuh yang utuh. Siswa dapat menjadi obat paling ampuh dalam hal kesehatan mental guru.
Kesehatan mental guru harus terus dijaga dengan motivasi kerja yang bahagia. Tingkat stress guru dapat dikurangi dengan menerapkan kelekatan guru dan siswa. Kegiatan olahraga, meditasi, mendengarkan musik favorit, dan melakukan hal yang menyenangkan hanyalah sebuah kegiatan peralihan tingkat stress yang tidak dapat mengurangi stress itu sendiri. Oleh karena itu, mari bersama kita jaga kesehatan mental guru melalui kelekatan kita bersama siswa. Guru yang sehat merupakan kunci pembelajaran yang bermakna. Siswa bahagia, maka guru akan lebih bahagia. Merdeka belajar, merdeka mengajar, Memeluk Kesehatan Mental Guru melalui Kelekatan Siswa. Selamat Hari Guru Nasional 2023 Bapak/Ibu Guru Hebat Semua 🤗
Penyunting: Putra