Ketahui Dampak Bahaya Brain Rot Karena Kecanduan Media Sosial! - Guruinovatif.id

Diterbitkan 27 Des 2024

Ketahui Dampak Bahaya Brain Rot Karena Kecanduan Media Sosial!

Kecanduan media sosial dalam era digital ini mulai menunjukkan dampaknya. Salah satu dampak yang tersebut adalah munculnya fenomena “pembusukan otak” atau “brain rot”. Fenomena ini menjadi istilah yang paling populer di tahun 2024 menurut rilis dari Oxford University Press.

Refleksi

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
77x
Bagikan

Apakah Anda pernah mengalami saat membuka media sosial, Anda direkomendasikan berbagai jenis konten di timeline media sosial Anda? Bisa jadi setelah Anda menemukan konten edukatif, Anda “disuguhi” konten humor, meme, dan lain sebagainya di media sosial tersebut.

Nah, jika hal ini terus dibiarkan, Anda dapat terkena brain rot atau pembusukan otak loh. Apa itu brain rot? Bagaimana cara mengatasi brain rot ini? Simak penjelasan lebih lanjut dalam artikel berikut ini hingga akhir ya!

“Pembusukan Otak” Karena Konsumsi Informasi yang Berlebihan

Brain rot” atau “pembusukan otak” kini menjadi sebuah fenomena di era digital. Brain rot merupakan istilah yang merujuk pada situasi di mana seseorang terlalu terpaku pada hal tertentu akibat konsumsi konten digital yang berlebihan sehingga menyebabkan otaknya “membusuk”.

Istilah ini bukan berarti pembusukan otak secara harfiah, tetapi lebih diartikan sebagai penurunan kondisi mental atau intelektual seorang individu. Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., istilah brain rot merupakan suatu kondisi di mana otak hanya terpaku pada satu aktivitas yang monoton.

Salah satu contoh nyatanya adalah scrolling media sosial selama berjam-jam yang menyebabkan produktivitas kita terganggu.

Baca juga:
Melatih Budaya Literasi Digital Bagi Guru dan Siswa di Era Revolusi Industri 4.0

Dampak Bahaya Brain Rot

Menurut pakar media sosial dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Nur Maghfirah Aesthetika, M.Med.Kom., brain rot menjadi fenomena yang menjerat banyak kalangan di era digital, terutama Gen Z. Fira menjelaskan gen Z dan generasi setelahnya adalah generasi yang didampingi oleh teknologi sejak lahir. Sehingga, tahap perkembangan mereka tidak bisa dipisahkan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.

Saking seringnya menggunakan gadget dalam kebiasaan sehari-hari, seseorang bahkan tidak lagi memiliki referensi aktivitas atau kegiatan lainnya, seperti bermain bersama dengan teman sebaya.

“Kalau generasi sebelumnya, jika tidak ada hiburan, ya kita berinteraksi dengan lingkungan nyata dan bersosialisasi,” ungkap Fira.

Fenomena brain rot ini dapat menyebabkan pelemahan otak dan daya pikir, sehingga seseorang cenderung menjadi malas untuk berpikir berat dan kritis.

Ketahui Dampak Bahaya Brain Rot Karena Kecanduan Media Sosial!

Berolahraga menjadi salah satu aktivitas untuk menghindari dampak brain rot (Gambar: Canva/Ahira01)

Dr. Julia Kogan, PsyD., seorang psikolog kesehatan menjelaskan tidak bisa tidur karena mata yang terlalu pada gadget menjadi salah satu dampak dari brain rot. Beberapa tanda-tanda lainnya yang muncul dapat berupa mata yang tegang, sakit kepala, hingga postur tubuh yang buruk.

Vera mengungkapkan, pada usia anak-anak, saat otak sedang berkembang serta mengasah kemampuan untuk berpikir kreatif dan kritis dapat terhambat. Karena sebelum menyimak habis satu konten secara utuh, sudah muncul atau disuguhi konten lainnya.

Akibatnya tidak ada kesempatan bagi otak anak untuk mengelola dan mengkritisi apa yang dilihat, sehingga informasi yang diterima hanya terus menumpuk.

5 Cara Mengatasi Brain Rot

Untuk menghindari dan mengatasi brain rot ini, terdapat beberapa cara untuk mengatasi brain rot, yakni:

1. Memilih konten yang berkualitas

Salah satu cara yang efektif untuk mengatasai brain rot adalah dengan memilih konten yang berkualitas. Karena mengonsumsi konten yang berkualitas akan memaksa otak untuk menganalisis informasi, menghubungkan antar informasi, dan memecahkan masalah.

Cara ini akan membantu otak kita tetap aktif dan tajam. Sebab kita akan belajar untuk membedakan fakta dari opini, mengevaluasi argumen, dan mencari bukti yang mendukung suatu klaim.

2. Latihan otak

Latihan otak atau brain training menjadi salah satu cara berikutnya untuk mengatasi brain rot. Aktivitas seperti menghafal kata-kata baru atau memecahkan teka-teki, dapat membantu meningkatkan daya ingat. Karena akan merangsang neuroplastisitas otak, dengan membentuk koneksi saraf yang baru dan mengubah struktur jaringan otak.

Hal ini akan memungkinkan otak untuk lebih adaptif dan fleksibel dalam menghadapi tantangan baru.

Baca juga:
Melatih Cara Berpikir Kritis Anak Melalui Strategi Pengajaran Literasi Digital

3. Latihan fokus

Kita dapat melatih daya fokus otak dengan fokus melakukan satu tugas atau informasi tertentu. Hal ini akan membantu mengurangi gangguan pikiran yang sering menjadi penyebab utama brain rot.

Dengan melatih fokus, kita dapat memperpanjang durasi perhatian dan meningkatkan kemampuan untuk menyerap informasi secara lebih efektif.

4. Detoks digital

Dengan melakukan detoks digital, kita akan memberikan waktu pada otak untuk beristirahat dan memproses informasi yang sudah ada, sehingga mencegah overload informasi yang dapat mengganggu fungsi kognitif.

Hal ini juga akan memberikan ruang bagi otak untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang baru dan dapat berpikir secara lebih out of the box.

5. Membatasi penggunaan gadget

Dengan menerapkan batasan menggunakan gadget, terutama pada anak akan menghindarkan anak dari brain rot. Orang tua dapat mengalihkan aktivitas anak pada kegiatan-kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

Brain Rot” Menjadi Istilah Paling Populer di Tahun 2024

Dalam sebuah rilis dari Oxford University Press, “brain rot” menjadi istilah yang ramai digunakan di berbagai media sosial. Hal ini menunjukkan istilah ini menjadi topik perhatian 2024 lantaran dampak penggunaan media sosial yang semakin mengenaskan.

nbCROQinCfQgPQwljVlHTVlbwgtyf2ZalTOdKPiy.png

Konsultasikan peningkatan kompetensi di sekolah Anda disini

Referensi:
Apa Itu "Brain Rot"? Kenali Bahayanya bagi Anak
Apa Itu Brain Rot? Ini Arti dan Tandanya pada Tubuh
Apa Itu Brain Rot dan Cara Mengatasinya? Cek 4 Kebiasaan Sederhana Ini
Brainrot, Pembusukan Otak Akibat Konten Receh di Medsos, Pakar Umsida Beri Penjelasan


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Guru Muda dan Tua
Segitiga Restitusi sebagai Perwujudan Budaya Positif di Sekolah

Oktina Utami

May 21, 2024
2 min
Memaknai Merdeka Belajar di Hari Guru Nasional
3 min
Pentingnya menggunakan Heading dalam Artikel!
2 min
Cara Parenting pada Anak yang Harus Dihindari Orang Tua
2 min
Disiplin Positif Pelajar

Puji Anisa, S. Pd

Dec 24, 2022
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar