Kelas 1 pertamaku selama 14 tahun mengajar di SD - Guruinovatif.id

Diterbitkan 10 Mei 2022

Kelas 1 pertamaku selama 14 tahun mengajar di SD

Rapat pertama setelah libur Penilaian Akhir Tahun pun tiba, seperti biasa hari ini pula akan ditentukan pembagian mengajar untuk masing-masing guru. Pada tahun-tahun sebelumnya saya kebagian mengajar di kelas atas kalau tidak kelas 4 ya 5. Tapi untuk kali ini saya belum tau akan ditempatkan di kelas berapa. Rapat pun dimulai, banyak pembahasan dan yang terakhir Bapak Kepala Sekolah menyebutkan nama guru dan penempatan kelasnya. Nama saya dipanggil yang pertama dan saya lumayan terkejut karena saya kebagian mengajar anak kelas 1. Antara kaget, bingung atau senang entahlah tapi saya berusaha mencari sisi positifnya saja meski dalam hati bingung juga nanti bagaimana cara menghadapi anak-anak yang masih kecil, apakah saya bisa sabar, apakah anak-anak menyukaiku, apakah metode dan cara mengajarku sudah efektif. Pikiranku pun berkecamuk. 

Cerita Guru

Ria Diana Wati, S.Pd.

Kunjungi Profile
1625x
Bagikan

Rapat pertama setelah libur Penilaian Akhir Tahun pun tiba, seperti biasa hari ini pula akan ditentukan pembagian mengajar untuk masing-masing guru. Pada tahun-tahun sebelumnya saya kebagian mengajar di kelas atas kalau tidak kelas 4 ya 5. Tapi untuk kali ini saya belum tau akan ditempatkan di kelas berapa. Rapat pun dimulai, banyak pembahasan dan yang terakhir Bapak Kepala Sekolah menyebutkan nama guru dan penempatan kelasnya. Nama saya dipanggil yang pertama dan saya lumayan terkejut karena saya kebagian mengajar anak kelas 1. Antara kaget, bingung atau senang entahlah tapi saya berusaha mencari sisi positifnya saja meski dalam hati bingung juga nanti bagaimana cara menghadapi anak-anak yang masih kecil, apakah saya bisa sabar, apakah anak-anak menyukaiku, apakah metode dan cara mengajarku sudah efektif. Pikiranku pun berkecamuk. 

Tapi semua harus dijalani dengan penuh semangat. Hingga saat masuk kelas pun tiba. Ada banyak anak yang sudah mandiri tetapi beberapa masih ditungguin oleh ibu atau neneknya. Ada 3 murid yang langsung menyita perhatian, inisialnya Hfd ibunya dengan sabar menunggunya berdiri di samping meja saya mendatanginya lalu menyalaminya dan mulai mendekati dengan harapan si Hfd akan nyaman bersama saya dan ibunya bisa meninggalkannya, ketika saya datang padanya dia panik saya pegang tangannya untuk bersalaman rasanya sangat dingin dan berkeringat. Dan saya pun membiarkan ibunya untuk sementara waktu tetap mendampinginya sambil saya berpikir mencari ide supaya dia mau ditinggal ibunya. Anak kedua yang mendapat perhatian adalah Rmz. Pada saat belajar menulis saya melihatnya menulis seperti teman lainnya tetapi setelah saya memperhatikan murid-murid yang lain dan kembali ke meja Rmz ternyata sang anak sudah tidak ada, saya pun panik kemana perginya anak ini. Dan ternyata anak tersebut lari mencari ibunya keluar kelas lalu selang beberapa menit dia kembali dengan ibunya, akhirnya ibunya membantu dia agar selesei menulis. Dan yang terakhir namanya Ryn, dari awal masuk saat masih pandemi dan pembelajaran online ataupun pengambilan tugas ke sekolah Ryn tidak pernah datang, Orang tuanya juga tidak pernah konfirmasi. 

Dan saat pertama dia masuk, dia seperti tidak percaya diri, lalu saya pun mendekat padanya, saya sapa dia, saya arahkan untuk mengambil buku di dalam tas ternyata tasnya basah beberapa buku pun ikut basah, dan ketika saya menanyakan kenapa kok basah ternyata genting rumahnya bocor dan air hujan menimpa tas miliknya. Untung saja ada buku lainnya yang masih bisa dipakai, saya memintanya untuk menulis seperti yang di papan tulis.  Dia hanya menggelengkan kepala sambil matanya berkaca-kaca dan bilang.." aku ora iso Bu" (aku tidak bisa Bu) kubilang sebisanya ya, dicoba dulu dan ternyata tetap dia menggelengkan kepala. Lalu saya menulis di bukunya dan saya memintanya untuk menebalinya, dan dia pun setuju. Beberapa hari dia hanya maubelajar untuk menebali huruf saja. Ternyata selama ini dia tidak pernah belajar di rumah, dia belum mengenal huruf,  orang tua yang ada di rumah hanya ayahnya. Ayahnya pun jarang mendampingi anaknya belajar karena ayahnya sibuk mencari nafkah untuk keluarganya. Sedangkan ibunya pergi menjadi TKW, Ryn ditinggal ketika masih bayi hingga usia 7 tahun ibunya tidak pernah kembali karena ibunya sudah berpisah dengan ayahnya dan sekarang sudah memiliki keluarga baru yang berada di luar kota. 

Ketika saya mencoba menanyakan tentang ibunya ke Ryn dia bilang ibukku pergi ke luar negeri untuk mencari uang yang banyak, lalu kutanya apakah ibu pernah meneleponmu dia bilang tidak pernah menelepon karena ibu tidak punya pulsa dan paket internet, dia menceritakan ibunya dengan tatapan mata yang cerah dan polos. Tak terasa saya meneteskan air mata, tetapi langsung saya alihkan pandangan. Mungkin dengan cara seperti inilah ayahnya menceritakan tentang ibunya untuk menghibur hati Ryn yang polos yang merindukan sosok ibunya. Di saat teman-teman lainnya mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya Ryn berangkat sekolah dengan mandiri, saya menyukai semangatnya dan saya menjadi teman yang baik buat dia. Dia selalu menawarkan bantuan tanpa diminta dan tanpa rasa sungkan, entah membantu menyapu ruang kelas atau merapikan buku.  Dia juga selalu menceritakan aktivitasnya sehari-hari di rumah, dia suka membantu pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci piring dan kegiatan lainnya.  Setelah cuti bersama Hari Raya ini berakhir saya tak sabar untuk masuk sekolah dan menemui Ryn, Hfd, Rmz juga murid-muridku kelas 1 lainnya. Sungguh banyak cerita menjadi guru kelas satu. Aku mencintai mereka.

 

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Menjadi Teman, Bukan Bully : Perspektif Sebagai Pendidik Dalam Menanggapi Kasus Bullying
MY WRITING JOURNEY, sebuah catatan guru honorer
6 min
Dampak Erupsi Gunung Semeru Bagi Guru Luar Tempursari
Penguatan Ekosistem Digital di Sekolah: PENA BK Sebagai Inovasi Media Bimbingan dan Konseling
6 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar