Dunia pendidikan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi transformasi digital di era abad 21. Sumber informasi yang cepat, kita perlu untuk memiliki kemampuan untuk memilih dan memilah yang akurat, kredibel, dan relevan. SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta, mampu menghadirkan sebuah harapan dan terobosan baru pembelajaran yang inovatif, kreatif, berpusat pada peserta didik, dan holistik agar setiap peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.
Gambar. Dokumentasi penulis Di SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta dalam kegiatan pembelajaran menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yaitu pembelajaran berbasis proyek (project based learning ), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning ), pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berbasis gamifikasi, Flipped Classroom dan pembelajaran berdiferensiasi. Setiap peserta didik memiliki karakteristik yang unik dan beragam. Sekolah menyediakan lingkungan belajar yang inklusif dan memahami gaya belajar masing-masing peserta didik. Selain itu, kebutuhan belajar peserta didik tidak hanya pada aspek akademik semata, namun meliputi seluruh aspek yang lain seperti emosional, spiritual, dan sosial. Tentu melalui pembinaan karakter, pemberian konseling, pengembangan bakat dan minat peserta didik, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Inovasi menjadi kunci utama dalam transformasi digital sehingga dalam pelaksanaannya berfokus pada kebutuhan belajar peserta didik, pemanfaatan teknologi, ruang belajar yang nyaman, dan sumber daya. Inovasi tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai cara diantaranya :
Pembelajaran kolaboratif : Peserta didik mampu bekerjasama dalam tim ketika pemecahan masalah dan meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi. Gambar. Dokumentasi penulis
2. Pemanfaatan Teknologi : Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik belajar dan peserta didik terlibat dalam memanfaatkan aplikasi dan platform pembelajaran lainnya, seperti gamifikasi.
Gambar. Dokumentasi penulis
3. Student Centered Learning (Pembelajaran berpusat pada peserta didik) : Pelibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seperti diskusi, presentasi, pemecahan masalah, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Gambar. Dokumentasi penulis
Inovasi ini tentu saja tidak ada terwujud apabila tanpa adanya kerjasama dan sinergi yang kuat antara warga sekolah. Sehingga dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar sekolah, staf, guru, orang tua, dan komunitas belajar untuk mengembangkan ide-ide kreatif pembelajaran dan menyempurnakan program sekolah. Sinergi ini dapat terjalin dengan baik apabila seorang pimpinan atau kepala sekolah memiliki jiwa yang visioner, inspiratif dan mampu menjadi penghubung yang aktif di berbagai kalangan.
Gambar. Dokumentasi penulis Selain itu, guru juga harus siap menghadapi tantangan dan perubahan sehingga mampu menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif dengan cara belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sinergi ini dapat tercapai apabila :
Adanya komunikasi yang efektif, terbuka, dan transparan. Saling menghargai. Adanya dukungan dari semua pihak. Bekerjasama dalam pemecahan masalah. Bekerjasama dalam pengambilan keputusan. Berbagi sumber daya dan terbuka terhadap ide baru. Dengan adanya sinergi dan inovasi inilah warga sekolah SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta bergotong royong menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga hasil belajar peserta didik meningkat, mampu beradaptasi dan kolaboratif. Secara tidak langsung peserta didik mampu termotivasi dalam pembelajaran karena adanya pelibatan yang nyata, serta mampu mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif.
Penyunting: Putra