Kebiasaan merupakan perilaku yang selalu dilakukan seseorang dalam kesehariannya. Perilaku ini akan sangat mempengaruhi pola kepribadian manusia. Pribadi guru juga dipengaruhi oleh kebiasaan yang dilakukan setiap hari untuk itu perlu membiasakan hal-hal penting untuk menopang perannya sebagai pendidik generasi bangsa. James Clear (2019) menyatakan bahwa “Kebiasaan merupakan Bunga Majemuk dalam perbaikan diri”. Guru yang memiliki kebiasaan yang baik akan merubah dirinya begitu pula peserta didik nya. Untuk itu berikut 7 kebiasaan yang akan merubah karakterisktik guru merdeka belajar yang inovatif
- Penasaran Dengan Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik merupakan objek yang terdapat dalam proses pembelajaran. Mengenal peserta didik terutama karakternya akan sangat membantu guru didalam menentukan tindakan proses pembelajaran yang lebih efektif. Karakter peserta didik dapat dilihat dari umurnya, gender, tingkat pendidikan, dan perkembangan kematangan. (Hermawan, 2014) menyatakan “Sebagai pendesain pembelajaran guru harus menjadikan karakteristik siswa sebagai bagian tolok ukur perencaan dan pengelolaan proses belajar mengajar”.
2. Update Informasi Peserta Didik
Peserta didik merupkan objek bergerak secara psikis dan waktu sehingga akan terdapat beberapa perubahan yang dialami peserta didik baik psikis dan fisik nya. Guru perlu memahami perubahan peserta didik dari waktu ke waktu.
3. Aktif Dalam Menulis
Menulis merupakan proses aktif dalam pembelajaran. Guru yang menulis akan berdampak dalam kebiasaan pembelajaran dinamis dan aktif. Kebiasaan menulis akan membantu guru tidak hanya sebagai proses pembelajaran tetapi sebagi penyelesaiaan administrasi pendidikan. Guru dapat menuliskan kata-kata motivasi untuk dirinya dan peserta didik. Peserta didik yang membaca kata-kata hasil tulisan gurunya akan merespon sebagai motivasi untuk giat belajar. (Safitri & Dafit, 2021) menyatakan bahwa “Saat memasuki dunia pendidikan, membaca dan menulis merupakan faktor serta langkah awal seorang anak. Jika seorang anak tidak bisa menulis maka secara tidak langsung siswa tersebut juga tidak bisa membaca, begitu pula sebaliknya”. Membaca dan menulis proses yang saling mendukung satu dengan yang lainnya. Jika ingin meningkatkan literasi maka harus di dukung dengan proses menulis, dengan menulis seseorang akan membaca dan hal sebaliknya dengan membaca seseorang akan ter-motivasi untuk menulis. Guru yang akan menulis akan meningkatkan literasi membaca nya dengan berbagai media sehingga pengetahuan guru bertambah. Pengetahun bertambah akan menjadikan pembelajaran di kelas lebih dinamis karena guru akan bisa membimbing para peserta didik dengan berbagai hal sesuai luasnya wawasan guru tersebut.
4. Sharing Gagasan
Sebagai seorang pendidik akan lebih baik jika kita saling membagi proses kegiatan pembelajaran ke pendidik lain. Hal ini akan berfungsi untuk saling menjalin komunika antar guru, mempelajari. permasalahan-permasalahan yang timbul serta bisa saling membantu agar peserta didik dapat berperilak disiplin, dan bergairah dalam belajar. “Sharing pengetahun dapat merangsang individu untuk mampu berfikir lebih kritis dan kreatif” (Hilmi Aulawi et al., 2009). Sharing pengetahuan atau gagasan antar guru selain mengetahui karakter peserta didik juga akan membentuk pemahaman lebih mendalam tentang peserta didik. Guru secara langsung akan melaksanakan sikap kritis yang diperlukan dalam proses berfikir serta bermanfaat dalam pembelajaran.
5. Upgrade Kemampuan Diri
Arus informasi semakin cepat dan bertambah banyak. Berbagai inovasi dan kreasi sering bermunculan dari seluruh dunia yang mudah di akses. Guru perlu terus meng-upgrade kemampuan diri karena peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan waktu mengakses berbagai informasi. Kalau tidak mau berkembang dan maju, boleh jadi guru kalah dengan siswa dalam hal ilmu pengetahuan (Joko, 2019)
6. Pemberi Kesempatan
Pendidikan merupakan suatu proses dari satu titik ke titik lainnya. Dari titik kemampuan rendah menuju kemampuan lebih tinggi. Guru harus menyadari proses yang di jalani peserta didik. mengetahui titik kemampuan peserta didik guru dapat memberikan treatment menyesuaikan titik pencapaian peserta didik. Guru harus sering memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi titik kemampuan ketidak ketercapaian sampai bisa melewati nya. Memberikan kesempatan juga sebagai motivasi peserta didik untuk terus belajar. Peserta didik merupakan pelaku utama dalam pembelajaran, maka guru harus memberi kesempatan agar siswa dapat aktif (Nur Inah, 2015). Keaktifan peserta didik akan sangat mempengaruhi pembelajaran yang dinamis, sehingga guru harus pandai memberi kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
7. Pendengar Yang Baik
Interaksi antar guru dan peserta didik merupakan proses utama sebelum pembelajaran di laksanakan. Interaksi yang baik akan menghasilkan kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disampaikan oleh guru ke peserta didik. Peserta didik menerima dengan sungguh-sungguh penyampaiaan guru karena dalam interaksi sudah akrab apalagi hanya menerima informasi pembelajaran. Bagian dari interaksi tersebut adalah guru menjadi pendengar yang baik bagi peserta didik. Guru yang mendengarkan penyampaian peserta didik secara seksama akan mendapatkan perhatian lebih oleh peserta didik. Sehingga pada saat proses guru menyampaikan ke peserta didi, maka peserta didik akan mendengarkan dengan baik arahan atau pengetahuan guru. Menjadi pendengar baik akan sangat mendukung proses pembelajaran lebih aktif, dinamis, dan disiplin.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, A. (2014). MENGETAHUI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMBELAJARAN. Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 7(1).
Hilmi Aulawi, Rajesri Govindaraju, Kadarsah Suryadi, & Iman Sudirman. (2009). Hubungan Knowledge Sharing Behavior Dan Individual Innovation Capability. Jurnal Teknik Industri, 11(2),174–187. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ind/article/view/17686
Nur Inah, E. (2015). PERAN KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI GURU DAN SISWA Ety Nur Inah. Al-Ta’dib, 8(2),150–167.
Safitri, V., & Dafit, F. (2021). Peran Guru dalam Pembelajaran Membaca dan Menulis Melalui Gerakan Literasi di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3),1683–1688.
Clear James. 2018. Atomic Habits. Jakarta : Gramedia
Sulistya Joko. 2019. Panduan Membimbing KIR hingga juara. Jakarta : Laksana