Membangun sekolah berkualitas berbasis inovasi tidaklah gampang. Untuk mewujudkan tujuan itu,diperlukan partisipasi aktif dan sinergi dari seluruh warga sekolah serta dukungan dari stakeholder daerah setempat.Di tengah laju perkembangan teknologi dan dinamika kebutuhan belajar yang terus berubah,sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran krusial dalam memastikan peserta didiknya mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan relevan. Namun tantangan yang dihadapi oleh sekolah bukanlah hal yang ringan. Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang,inovasi dan sinergi diantara semua pemangku kepentingan menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa kebutuhan belajar peserta didik dapat terpenuhi dengan baik.
Bulan Febuari tahun 2022 Kemendikbudristek meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar: Platform Merdeka Mengajar secara resmi, berarti Kemendikbudristek telah mengeluarkan kebijakan yang memberi kesempatan kepada seluruh guru di masing-masing tingkat satuan pendidikan untuk dapat mengembangkan kurikulum di sekolah masing-masing dengan merdeka dan kreatif.Tentu bukan pekerjaan gampang, mengubah paradigma dari kebiasaan bergantung pada perintah atasan menjadi kebiasaan baru untuk bekerja dengan prinsip kreativitas dan kemandirian untuk berpikir merdeka
Dengan munculnya kurikulum merdeka,Guru telah diberi otonomi dan kemerdekaan untuk kreativ dalam mengembangkan kurikulum sendiri.Dengan Kreativitas yang dimiliki oleh guru maka diharapkan guru dapat menentukan sendiri Tujuan yang ingin dicapai, kemudian guru juga dapat mengekspresikan daya kreativitasnya, guna membangun suasana hubungan dengan peserta didik di dalam kelas sehingga akan tercipta kondisi kelas yang lebih hidup, terbuka, akrab, dan hangat dan terus dapat mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dengan mensinergikan seluruh warga sekolah dan kondisi alam sekitar serta kekayaan budaya daerah, dalam rangka memenuhi kebutuhan proses pembelajaran peserta didik.
Beberpa waktu yang lalu salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Maluku Barat Daya melaksanakan kegiatan budaya literasi dalam hal ini mengangkat kembali budaya -budaya yang sudah terkikis atau hampir punah .Kegiatan ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang budaya dan juga memenuhi Ujian Sekolah.Untuk mata pelajaran Ujian Sekolah yang diterapkan ,sekolah tersebut menggunakan materi berbasis bahasa daerah.Dimana setiap peserta ujian wajib melakukanya. adapun beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah : menujuk bagian bagian tubuh dengan menggunakan bahasa daerah,menyanyikan lagu Garuda Pancasila dengan bahasa daerah, membacakan teks Proklamasi dan teks Pancasila dengan bahasa daerah,melakukan tanya jawab penjumlahan dan Pengurangan dengan bahasa daerah ,fashion show, dan tarian daerah setempat.
Untuk menyelengarakan kegiatan tersebut,Kepala sekolah menghimbau semua pihak untuk mendukung kegiatan tersebut.Baik Guru,tenaga administrasi,orang tua,komite,serta masyarakata dilingkungan sekitar bekerja sama untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan dan apersepsi dari Bidang Kordinator Pendidikan ,dan Kepala Dinas Pendidikan.
Penyunting: Putra