Ilustrasi Kesehatan Mental Pengajar SMK di Indonesia 2023 (Kurikulum Merdeka) - Guruinovatif.id

Diterbitkan 01 Des 2023

Ilustrasi Kesehatan Mental Pengajar SMK di Indonesia 2023 (Kurikulum Merdeka)

Kesehatan mental para pengajar merupakan aspek yang krusial dalam keberlangsungan pendidikan. Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, banyak harapan dan tantangan yang dihadapi oleh para pendidik, terutama di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.

Seputar Guru

Aman Maathoba

Kunjungi Profile
1066x
Bagikan

Ilustrasi Kesehatan Mental Pengajar SMK di Indonesia 2023 (Kurikulum Merdeka)

Kesehatan mental para pengajar merupakan aspek yang krusial dalam keberlangsungan pendidikan. Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, banyak harapan dan tantangan yang dihadapi oleh para pendidik, terutama di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Upaya untuk memberikan pendidikan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan individu peserta didik telah menjadi fokus utama, namun dampaknya terhadap kesehatan mental pendidik perlu diperhatikan secara serius.

Adapun tantangan yang dihadapi oleh pengajar maupun pendidik SMK selama kurikulum merdeka di Indonesia pada tahun 2023, antara lain:

Beban kerja yang meningkat

Kurikulum Merdeka menekankan pendekatan pembelajaran yang lebih personal dan inovatif. Hal ini mendorong guru untuk lebih fleksibel dan kreatif dalam menyusun materi serta menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik. Namun, hal ini juga dapat menambah beban kerja pendidik yang harus menyesuaikan kurikulum tersebut dengan ketersediaan sumber daya dan waktu yang terbatas.

Tekanan kinerja

Ekspektasi terhadap hasil yang lebih baik dalam implementasi kurikulum baru seringkali menciptakan tekanan psikologis pada pendidik. Penilaian kinerja, evaluasi, dan harapan akan hasil yang optimal menjadi beban tambahan bagi kesehatan mental mereka.

Ketidakpastian dan adaptasi pembelajaran baru

Perubahan kurikulum sering kali menciptakan ketidakpastian bagi pendidik maupun pengajar. Proses penyesuaian dengan pola pembelajaran baru, penilaian yang berbeda, dan kebutuhan peserta didik yang bervariasi dapat menimbulkan stres dan kecemasan.

 

Selain tantangan yang dihadapi oleh pengajar maupun pendidik, berikut dampak terhadap kesehatan mental pendidik SMK selama kurikulum merdeka di Indonesia pada tahun 2023, antara lain:

  1. Stres dan kelelahan

Beban kerja yang meningkat dan tekanan kinerja dapat menyebabkan stres dan kelelahan yang berkepanjangan pada pendidik. Hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.

  1. Ketidakpuasan kerja

Tekanan dan ekspektasi yang tinggi dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja, meredupkan semangat, dan mengurangi motivasi  untuk pendidik memberikan yang terbaik.

  1. Gangguan kesehatan mental

Lama kelamaan, tekanan yang berkelanjutan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau bahkan burnout (kondisi stress gara-gara pekerjaannya).

Adapun solusi dan upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik maupun pengajar untuk mengurangi dampak terhadap kesehatan mental pendidik SMK selama penerapan kurikulum merdeka di Indonesia, yaitu:

1. Dukungan institusional

Penting bagi lembaga pendidikan untuk memberikan dukungan yang memadai bagi pendidik, baik dalam hal sumber daya, pelatihan, maupun bimbingan dalam menghadapi perubahan kurikulum khususnya kurikulum merdeka pada tahun 2023 ini.

2. Peningkatan kesadaran

Edukasi tentang pentingnya kesehatan mental dan strategi mengelola stres harus menjadi bagian dari pelatihan pengajar secara terus-menerus.

3. Kolaborasi dan dukungan antar pendidik di sekolah

Pembentukan komunitas yang saling mendukung antar pendidik bisa menjadi cara efektif untuk saling berbagi pengalaman dan strategi mengatasi tantangan yang dihadapi.

4. Waktu untuk regenerasi

Pendidik perlu mengatur waktu istirahat yang cukup untuk mengurangi kelelahan yang berkelanjutan.

Ilustrasi Kesehatan Mental Pengajar SMK di Indonesia 2023 (Kurikulum Merdeka)Gambar 1 Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Sumber: (Foto Pribadi pada Pembelajaran Kurikulum Merdeka di SMKN 2 Sukorejo, Kab. Pasuruan)

Kesehatan mental pendidik adalah aset berharga dalam sistem pendidikan yang efektif. Dalam implementasi Kurikulum Merdeka di SMK, perhatian yang serius terhadap kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas. Upaya nyata dalam mendukung kesehatan mental pendidik akan berdampak positif pada kualitas pengajaran, interaksi di kelas, dan perkembangan peserta didik secara keseluruhan. Selain itu, pihak manajemen sekolah juga penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kesehatan mental pendidik secara berkala serta memberikan sumber daya yang memadai agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan optimal tanpa mengorbankan kesejahteraan pribadi.


Penyunting: Putra

10

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Tips Menjadi Guru Hebat Dalam Mempersiapkan Siswa Menghadapi Era Society 5.0
0 sec
Inovasi dan Sinergi Warga Sekolah Penuhi Kebutuhan Belajar Peserta Didik
0 sec
Profil Guru Berkarakter di Era Sekarang!
0 sec
Guru Sawitan Bukan Guru Biasa
0 sec
MOMEN HGN 2023: OPTIMALISASI PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS KESEHATAN MENTAL

Imaliana, M.Pd.

Dec 05, 2023
0 sec
Peran positif AI dalam menjaga kesehatan mental guru menghadapi Era Society 5.0

Dita Pratiwi

Nov 30, 2023
0 sec
Komunitas