GURU KREATIF DAN INOVATIF DI TENGAH TERPAAN PANDEMI MELALUI GAMIFIKASI PEMBELAJARAN - Guruinovatif.id

Diterbitkan 02 Jul 2022

GURU KREATIF DAN INOVATIF DI TENGAH TERPAAN PANDEMI MELALUI GAMIFIKASI PEMBELAJARAN

Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga. Tidak dapat dipungkiri semua bidang kehidupan masyarakat terganggu dan mengalami banyak perubahan salah satunya adalah pendidikan. Sebelum terjadi pandemi hampir sebagian besar pembelajaran berlangsung secara tatap muka atau sekarang dikenal dengan istilah pembelajaran luring. 

Cerita Guru

Sri Rahayu Mahyuni M.Si

Kunjungi Profile
347x
Bagikan

Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga. Tidak dapat dipungkiri semua bidang kehidupan masyarakat terganggu dan mengalami banyak perubahan salah satunya adalah pendidikan. Sebelum terjadi pandemi hampir sebagian besar pembelajaran berlangsung secara tatap muka atau sekarang dikenal dengan istilah pembelajaran luring. 

P embelajaran luring merupakan pembelajaran yang berlangsung tanpa menggunakan jaringan internet. Sedangkan pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan jaringan internet. Mode pembelajaran ini mulai diterapkan oleh hampir semua satuan pendidikan ketika pandemi mulai melanda. 

Perubahan ini telah “memaksa” semua satuan pendidikan dan unsur-unsurnya untuk beradaptasi dengan perubahan ini. Unsur yang paling cepat harus beradaptasi adalah guru dan siswa. Pada saat itu guru harus segera belajar beradaptasi dengan teknologi dibidang pendidikan atau kebiasaan baru yang sangat jauh berbeda dengan pembelajaran luring.

Beberapa aplikasi yang dipakai dalam pembelajaran daring adalah Google Classroom, Ruangguru, Rumah Belajar, Edmodo, Quipper, Zenius, Brainly, dan sebagainya. Pada awal diterapkannya pembelajaran daring baik guru atau siswa mungkin mengalami kendala terhadap penggunaan aplikasi ini yang dapat dimaklumi. Karena perlu adaptasi dalam penggunaan fitur-fiturnya. Namun seiring dengan intensitas penggunaan aplikasi tersebut yang semakin tinggi hal tersebut tidak lagi menjadi kendala. Bahkan cenderung memudahkan para guru untuk menyampaikan materi, penugasan, dan langsung mendapatkan hasil dari penugasan yang diberikan kepada siswa. Siswa juga dapat langsung mengetahui hasil/nilai yang mereka peroleh dari tugas atau ujian yang diberikan oleh guru karena guru dapat mengatur setting dari tugas yang diberikan tergantung aplikasi apa yang digunakan.

Pengalaman penulis beradaptasi dengan perubahan pembelajaran luring menjadi daring saat awal diterapkannya pembelajaran daring di daerah saya adalah;

  1. belajar secara otodidak dengan terlebih dahulu mengikuti webinar-webinar  yang pada saat itu hampir setiap hari diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan baik milik pemerintah maupun swasta, organisasi profesi, perguruan tinggi, penerbit buku, maupun individu.
  2. sharing pengalaman dengan rekan sejawat baik yang berasal dari sekolah yang sama maupun dengan rekan-rekan yang berasal dari seluruh Indonesia.
  3. mengikuti pelatihan dalam meningkatkan kompetensi sebagai guru melalui platform-platform yang menawarkan pelatihan secara gratis maupun berbayar, misalnya diklat yang diadakan oleh HAFECS.
  4. gamifikasi pembelajaran.

Gamifikasi pembelajaran menjadi salah satu cara yang disenangi oleh anak-anak ketika pembelajaran daring. Tidak dapat dipungkiri intensitas  penggunaan gawai semakin tinggi ketika masa pandemi, yang memberikan peluang semakin besar untuk bermain Game Online. Dilansir dari republika.co.id jumlah gamers online di Indonesia nomor satu se-Asia Tenggara dan nomor enam se-Asia yaitu diprediksi berjumlah 100 juta orang di tahun 2020. Jika dihubungkan dengan hasil survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APII) tahun 2018 menyatakan bahwa pengguna internet terbanyak ada pada rentang usia 15-19 tahun. Rentang umur ini tentu berada pada usia sekolah. Bahkan berdasarkan data yang disampaikan oleh Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kominfo kepada Okezone bahwa di tahun 2019 ada 30 juta anak milenial aktif bermain game setiap harinya. Angka yang fantastis!

Aplikasi yang penulis pakai untuk pembuatan gamifikasi pembelajaran adalah aplikasi wordwall.net dan appgeyser.com. Di aplikasi ini meyediakan banyak template yang bisa dirancang oleh guru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. 

Wordwall adalah aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran seperti anagram, menjodohkan pasangan, kuis, acak kata, dan lain-lain. Satu akun gratis untuk 5 permainan. Jika ingin menambah permainan maka akan dikenakan biaya premium/bulan. Ketika penulis menerapkan gamifikasi dalam pembelajaran peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan lebih cepat dalam memahami materi. Ketika dilakukan post test dengan aplikasi yang sama ternyata peserta didik sebanyak 80% dapat mencapai nilai KKM.

Aplikasi Appsgeyser merupakan perangkat lunak online yang memungkinkan pembuatan aplikasi Android dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML. Perangkat lunak ini sangat mudah digunakan serta tidak memakan banyak memori dalam pembuatan. Pembuatan aplikasi Android melalui Appgeyser diawali dengan mengunjungi alamat webnya. Pembuatan aplikasi diawali dengan login ke halaman Appsgeyser,  selanjutnya membuat akun.  Ada banyak pilihan aplikasi yang akan kita buat yang disesuaikan dengan keinginan kita dan kesesuaian materi yang akan kita jadikan sebagai permainan. 

Pandemi telah memberikan banyak pelajaran kepada kita, utamanya kita sebagai tenaga pendidik.  Tugas dan kewajiban kita sebagai pendidik tidak boleh terkendala atau terhambat dengan cobaan pandemi yang tidak kita ketahui kapan berakhir . Justru dengan tantangan dan hambatan tersebut menjadi motivasi untuk kita terus berbenah dan meningkatkan kompetensi diri. Tugas mendidik adalah pekerjaan mulia yang akan mendapatkan balasan bukan hanya di dunia tapi bahkan diakhirat ketika kita mampu mengabdi dengan ikhlas dan memberikan ilmu bermanfaat yang pahalanya akan terus mengalir. Dinamika dunia pendidikan akan terus berkembang dengan berbagai perkembangan dan permasalahan yang terjadi. Namun ada satu nasehat yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib yang mempunyai makna yang dalam: “ Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya merkea diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”. 

 

 

 

 

 

 

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Pentingnya Digital Leadership Bagi Guru Sekolah Dasar di Era COVIDigital
6 min
Tiga Cara Identifiakasi Masalah Dalam PBM Di Kelas

Hafecs HRP

Dec 06, 2021
2 min
Nulis Bareng dengan Hati
Pepacuh

Dra. Sri Suprapti

May 09, 2022
3 min
Slamet yang Selamat
Krasa Ning Ora Dirasa
6 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar