Instagram sudah menjadi media sosial yang sangat dekat dan banyak dipakai oleh generasi Z saat ini. Tidak ketinggalan peserta didik yang duduk di jenjang SMA. Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Bahkan selama masa pandemi dua tahun belakangan, media sosial Instagram sudah menjadi salah satu tempat mereka berinteraksi dengan teman sekolah tanpa harus bertatap muka.
Kedekatan peserta didik dengan media sosial Instagram sering kali mengalihkan fokus mereka terhadap pembelajaran sekolah. Peserta didik banyak menghabiskan waktu mereka menggali informasi yang berjarak dengan materi pembelajaran di sekolah. Bukan hanya itu, arus deras informasi yang didapatkan juga dapat menjerumuskan peserta didik ke dalam pola pikir yang instan dan kurang edukatif. Salah satau peserta didik SMA Negeri 31 Jakarta kelas X5, Putri, mengatakan bahwa selama ini menggunakan Instagram untuk memperbarui kabar terkait idola dari Korea atau lebih dikenal KPOP Idol. Fatur teman sekelas Putri juga mengatakan bahwa dia aktif menggunakan Instagram untuk mencari informasi terbaru mengenai jadwal pertandingan Mobile Legend.
Memang cukup miris mendapatkan fakta bahwa media sosial khususnya Instagram lebih digunakan untuk tujuan yang kurang mendukung proses pembelajaran. Peserta didik jadi jauh berjarak dalam proses pembelajaran dengan konten-konten yang kurang mendukung topik materi yang dipelajari. Menurut Cahyono (2016), dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan dan mengabaikan orang-orang dari lingkungan sekitarnya.
Sebagai guru mata pelajaran sains, khususnya Kimia, saya perlu merancang pembelajaran yang mampu menarik minat belajar peserta didik di kelas. Kimia bisa menjadi salah satu mata pelajaran yang berat untuk dipelajari dengan karakteristik yang dimilikinya. Peserta didik bisa merasa kurang menarik dalam belajar Kimia. Menurut Cilla, peserta didik SMA Negeri 31 Jakarta, Kimia bisa terasa membosankan untuk dipelajari. Saya sebagai guru Kimia merencanakan media belajar yang bisa menarik minat belajar peserta didik dengan media yang sangat dekat dengan mereka, yaitu media sosial Instagram.
Pada pembelajaran Kimia dengan materi Sistem Periodik Unsur, saya menggunakan media sosial Instagram sebagai wadah peserta didik mengeksplorasi materi pembelajaran ini. Google Classroom tidak ketinggalan ikut berperan menjadi salah satu alat pembelajaran yang sudah dipakai selama masa pandemi. Pada materi Sistem Periodik Unsur, saya memberikan proyek kepada peserta didik, yaitu “Membuat Jembatan Keledai (Mnemonik) untuk Menghafal Unsur Pada Tabel Periodik”. Menurut Bakken & Simpson menyatakan teknik mnemonik merupakan cara yang afektif guna dapat diterapkan oleh peserta didik dalam menyusun kalimat yang sulit. Pernyataan Bakken dan Simpson tersebut didukung oleh penelitian Sardjana yang menyebutkan bahwa metode mnemonik sebagai jembatan keledai dapat digunakan untuk membantu ingatan seseorang dengan mudah.
Sistem Periodik Unsur memiliki sekitar 118 unsur yang telah ditemukan oleh ilmuwan. Peserta didik diharapkan dapat menghafal seluruh unsur tersebut. Dengan metode mnemonik ini, saya memberi proyek kepada peserta didik untuk membuat video jembatan keledai. Instruksi tugas diberikan melalui Kiriman Instagram di akun @kamikimia31. Peserta didik dapat menjangkau postingan akun Instagram dengan akun Instagram mereka. Projek ini dikerjakan secara berkelompok dengan membuat video jembatan keledai berdurasi sekitar 3-5 menit. Setiap anggota menyebutkan jembatan keledai unsur kimia per golongan yang ada pada Tabel Periodik Unsur. Peserta didik menggali kreativitas mereka menyusun setiap jembatan keledai.
Video jembatan keledai diunggah di akun Instagram dengan menggunakan fitur “Invite Collaborator”. Fitur ini dilakukan dengan memberi tanda bersama akun Instagram@kamikimia31 di mana akan terkirim permintaan kepada akun tersebut. Permintaan tersebut akan diterima oleh saya sebagai admin akun Instagram@kamikimia31. Kiriman video jembatan keledai tersebut bukan hanya muncul di feed akun Instagram peserta didik, tapi juga di akun Instagram @kamikimia31.
Di ruang kelas, saya dan peserta didik mengulas hasil kiriman Instagram video jembatan keledai yang sudah dibuat. Saya menjadikan kiriman Instagram tersebut sebagai Instastory di akun @kamikimia31. Kiriman Instagram ini bisa dilihat oleh followers bahkan non followers akun Instagram ini. Peserta didik merasa bersemangat melihat hasil video bukan hanya video yang mereka sudah buat, tapi juga video dari kelompok lain. Guru dan peserta didik saling memberi tanggapan dan masukan terhadap video jembatan keledai tersebut. Adanya interaksi yang positif ini bisa meningkatkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Khairul, salah satu peserta didik SMA Negeri 31 Jakarta, mengatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan media sosial Instagram seperti ini baru pertama kali dijalani dan terasa meningkatan minat belajar terhadap Kimia. Khairul juga menyatakan dengan proyek jembatan keledai ini dapat memudahkan dalam menghafal unusr-unsur kimia di Tabel Periodik Unsur.
Setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media sosial Instagram, saya menyimpulkan bahwa media ini dapat digunakan secara interaktif dan menarik terutama dalam menarik minat belajar peserta didik. Pendayagunaan fitur “Invite Collaborator” dapat mengefisiensi proses pembelajaran dan mengeksplorasi kreativitas peserta didik dalam mempelajari Sistem Periodik Unsur. Media sosial ini sangat inovatif dan fleksibel bukan hanya untuk digunakan pada materi kimia lainnya, tapi juga pada mata pelajaran lainnya. Media sosial Instagram dapat mendukung proses pembelajaran yang bukan hanya menarik minat belajar peserta didik secara audio, tapi juga secara visual.
Daftar Pustaka
Bakken, J, P, and C.G Simpson, „Mnemonik Strategies: Success For The YoungAdult Learner‟, The Journal of Human Resource and Adult Learning, 7 (2011), 1
Cahyono, A. S. (1). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA. Publiciana, 9(1), 140-157. https://doi.org/10.36563/publiciana.v9i1.79
Nasrullah, Rulli. 2016. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi. Bandung (ID): Simbiosa Rekatama Media. Punaji, Setyosari. 2010.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta Kencana
Yokhanan Ardika and A. Sardjana, „Efektivitas Metode Mnemonik Ditinjau Dari Daya Ingat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMK Kelas X‟, Jurnal KREANO, 7.1 (2016), 67.
Penyunting: Putra