Halo perkenalkan nama saya hikmal Setiawan saya dilahirkan di kota cimahi dan dibesarkan oleh keluarga yang sangat sederhana, ibu seorang ibu rumah tangga dan ayah seorang buruh serabutan serta memiliki 1 orang kakak laki-laki dan 3 orang kakak perempuan, kehidupan saya kukira tidak sangat beruntung karena tidak mendapatkan privilege seperti orang kebanyakan yang sudah enak dalam hal Pendidikan ataupun materi, baground Pendidikan keluarga saya yaitu hanya lulusan SD hanya kakak perempuan yang pertama yang menempuh Pendidikan SMA itupun karena sekolah dengan beasiswa dari sekolah, namun uniknya Ketika saya sekolah dasar dan setiap ditanya oleh seorang guru bahwa cita-cita saya yaitu seorang Guru.
tidak bercukupan materi dan tidak adanya panutan untuk Pendidikan yang lebih baik dari keluarga saya tidak menyerah begitu saja meskipun di SMP harus putus sekolah karena factor ekonomi yang terjepit dan untuk makanpun sangat kesusuahan apalagi untuk biaya Pendidikan, hal yang paling benci saat sekolah yaitu saat pembagian rapot di saat anak lain Bersama orang tuanya mengambil rapot aku hanya bisa merenung dan melihat iri dengan yang lain karena belum bisa ngambil rapot karena masih adanya tunggakan sekolah yang belum dibayar seiringnya berjalan waktu saya menyelesaikan sekolah SMP selama 5 tahun karena sempat putus sekolah dan alhamdulillah dilanjutkan lagi ke persmaaan PAKET B alhamdulillah lulus sampe SMK.
selama SMK dengan jurusan akuntansi saya tidak malu untuk berjualan karena tuntutan materi untuk biaya SPP sebesar 75.000 , jualan keripik,air mineral dan cilok makanan sehari hari yang saya jual selama 3 tahun dengan kesibukan jualan tidak mengurangi semanagat saya belajar dan berprestasi alhamdulillah mendapatkan 10 besar dismk, setelah akan lulus disaat teman-teman ingin melanjutkan keperguruan tinggi saya hanya bisa berkhyal dan berdoa agar cita-cita saya menjadi seorang guru terwujud.
Setelah kerja setahun untuk mengumpulkan biaya dan dengan jerih payah kuliah sampe S1 dengan bantuan beasiswa dari pihak kampus alhamdulillah lulus, dengan perjuangan yang sangat berat, mengabdi menjadi guru honorer hal yang paling menyenangkan buat saya karena nilainya tak terbatas pencapaian saat ini yang membanggakan ialaha bisa melanjutkan magister dan menjuarai 2x guru inovatif media pembelajaran tingkat nasional, dengan keterbatasan materi dan baground keluarga yang tidak memadai selama kita yakin akan cita-cita kita pasti akan terwujud.