Guru Inovatif dan Solutif untuk Anak Didik Masa Kini - Guruinovatif.id

Diterbitkan 18 Jul 2022

Guru Inovatif dan Solutif untuk Anak Didik Masa Kini

Ada sebuah pepatah Cina mengatakan "Jika Anda ingin berencana untuk satu tahun, maka tanamlah biji-bijian. Jika Anda berencana untuk seratus tahun, maka tanamlah pepohonan, dan bila Anda berencana untuk seribu tahun maka tanamlah manusia".

Cerita Guru

Ika Nurmala, S.Pd.I

Kunjungi Profile
1509x
Bagikan

Ada sebuah pepatah Cina mengatakan "Jika Anda ingin berencana untuk satu tahun, maka tanamlah biji-bijian. Jika Anda berencana untuk seratus tahun, maka tanamlah pepohonan, dan bila Anda berencana untuk seribu tahun maka tanamlah manusia".

"Melalui pendidikan manusia ditanam dan dengan pendidikan pula masa depan bangsa dibangun".(Dr.Khursid Akhmad). 
Bagaimana menanam manusia, maka lewat pendidikanlah jawabannya. Dan bagaimana pendidikan itu dijalankan, maka profesi gurulah yang dibutuhkan. 

Ketika kita ingin membangun peradaban manusia, maka profesi yang saya ingat pertama kali adalah profesi seorang guru. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) guru memiliki arti orang yang profesinya mengajar. Bagi saya menjadi seorang guru tidak hanya memiliki tugas dan peran mengajar ataupun mentransfer ilmu pengetahuan ke anak didiknya,tetapi lebih dari itu, profesi guru adalah profesi pilihan yang mulia dan panggilan jiwa untuk membantu sesama.Pernah teringat ketika saya masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar, guru saya mengajari kami sebuah semboyan yang masih saya yakini sampai saat ini.

"Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani".

Kalimat sakti dari Bapak Pendidikan di negeri ini yang mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar. 

Dari semboyan itulah saya mulai menyadari bahwa guru berperan sebagai figur sentral dalam kemajuan pendidikan bangsa kita. 

Saat ini,kita tahu bahwa zaman berkembang begitu pesatnya. Semua manusia dituntut memiliki skill dan kompetensi guna menghadapi abad 21 yang terus melangkah maju,begitu pula profesi seorang guru. 

Bahkan sahabat Rasulullah SAW yaitu      Sayyidina  Ali Bin Abi Thalib pernah berpesan "Didiklah anakmu sesuai zamannya".

Mendidik anak sesuai dengan zamannya masing-masing, hal yang bisa diterjemahkan ketika guru mendidik muridnya, maka guru perlu menyesuaikan dengan keadaan anak didik dan perkembangan zaman saat ini. Artinya mendidik anak tidak bisa sembarangan namun sesuai dengan kodrat zaman, kodrat alam dan kodrat pengetahuan yg terus berkembang. Bisa jadi cara nenek moyang kita dulu dalam mengajari anak berbeda dengan bagaimana orangtua ataupun guru seharusnya mengajari anak didiknya di masa sekarang.

Terlepas dari itu semua,  sadar atau tidak zaman yang dialami kita dulu sangat berbeda dengan zaman anak didik kita saat ini. Ilmu pengetahuan terus berkembang, dan semua akan usang pada waktunya jika kita tidak mampu beradaptasi dengan kondisi dan keadaan. 

Zaman yang terus berubah, pengetahuan yang terus berkembang, dunia yang terus bergerak, dan kehidupan yang terus berputar tanpa menunggu aba aba, sudah saatnya guru bangkit untuk perubahan, karena perubahan adalah keniscayaan. Jika manusia tidak siap beradaptasi dengan kondisi maka akan tertinggal dengan arus modernisasi, begitupun yang tidak siap dengan perubahan maka akan dilema dengan keadaan.

Selain itu seorang guru juga perlu memiliki growth Mindset atau pola pikir yang terus bertumbuh di era sekarang ini, tidak terkungkung dengan ego dan batasan diri,tidak bergantung pada keyakinan bahwa ketika sudah menjadi guru,maka sudah cukup belajar dan mengetahui, karena sudah menjadi guru, jadi buat apa menambah ilmu. 

Guru juga perlu memiliki jiwa Mangun Karsa. Mampu membangun kemauan para anak didiknya untuk belajar. Menjadi inspirasi dan pemberi motivasi.

Untuk itu sudah waktunya guru-guru masa kini menjadi guru inovatif dan solutif untuk anak didiknya masa kini. 

Menjadi guru inovatif dan solutif, gurupun tentunya punya kewajiban memiliki kemauan untuk terus belajar,menjadi long life learner atau pembelajar sepanjang masa dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang profesi. Jika guru tidak punya kemauan untuk belajar di era saat ini, maka kompetensi guru akan berhenti bertumbuh. Lalu bagaimana bisa guru mengharapkan murid mau untuk  belajar jika gurunya tidak mencontohkan kemauan dalam belajar. 

Dari bahasa digugu lan ditiru setiap ucapan dan perbuatan guru selalu didengar dan dijadikan contoh. Maka dari itu penting sekali guru memiliki keyakinan dalam diri untuk didepan selalu memberikan teladan bagi anak didiknya termasuk dalam hal keinginan dan tekad untuk belajar. 

Guru yang berhenti belajar, maka dia akan kehilangan hak mengajar, menjadi guru yang kering akan ide dan gagasan, sehingga dunianya akan berhenti untuk memberikan inspirasi. 


Penting juga sebagai guru tidak alergi dengan segala perubahan yang ada, menjadi agent of change aktor penggerak untuk berdampak dalam perubahan itu sendiri.

Pola pikir yang konstruktif untuk terus bertumbuh dan terbuka dengan wawasan serta terus mengasah kompetensi diri lewat literasi, mengikuti pelatihan untuk mengembangkan kompetensi diri, juga banyak bertemu dan belajar dengan orang baru, komunitas baru, dan hal-hal yg baru. 

Menjadi guru inovatif dan solutif bisa mulai dengan cara menjadikan pembelajaran berhamba pada murid, murid sudah saatnya sebagai subjek pembelajaran dan bukan lagi objek pembelajaran yang mana hanya memperhatikan ceramah guru dalam menyampaikan. 

Yang seharusnya terjadi dalam kegiatan belajar adalah murid banyak melakukan aktivitas belajar, menyangkut praktik baik dan manfaat yang didapat, sehingga anak didik akan memiliki karsa dan pengalaman belajar dari dalam diri mereka, bukan lagi guru yang terus memberikan materi dan ceramah ila akhirihi, dampaknya bisa jadi kreativitas anak didik kita akan terhenti atau mati,yang pada akhirnya menjadi anak didik yg pasif dan tidak memiliki inisiatif.

Untuk itu pembelajaran yang disajikan guru adalah berpusat pada murid (Student's Centered) guru sebagai mediator dan fasilitator untuk mereka,aktivitas belajar dengan banyak kegiatan untuk memantik kreativitas anak, berani tampil atau perform juga menyampaikan dengan penuh kepercayaan diri sehingga akan terbentuk generasi yang proaktif dan penuh responsibility. Sering saat di bangku sekolah dulu, mungkin hal yang sangat biasa ketika guru mencatat materi pelajaran penuh di papan tulis, lalu murid diminta menyalin atau mencatat sampai selesai bahkan bukunya sampai penuh terisi. 

Praktik dan cara lama yang mungkin baik saat di zamannya, tetapi belum tentu relevan dengan pembelajaran saat ini. 

Menggunakan metode, cara, dan strategi pembelajaran yg mampu memantik semangat belajar muridnya dan mampu memanfaatkan teknologi sesuai perkembangan zaman adalah bentuk peran guru inovatif masa kini. 

Guru yang inovatif dan solutif  adalah guru yang juga mampu membekali niat untuk menebarkan manfaat dan energi positif untuk sekitar.Menjadi gurupun harus "kaya", kaya akan ide dan gagasan, kaya akan hati dan wawasan, kaya akan pikiran yang terbuka, kaya akan motivasi,dan kaya dalam menghasilkan karya-karya yang menginspirasi penduduk negeri.

Belajar tidak hanya berkutat duduk diam dikelas, tetapi bisa dikemas dengan hal yg kontekstual dan relevan dekat dengan kehidupan sehari hari. Sehingga pembelajaran yang disajikan guru penuh dengan arti. 

Meaningful and joyful learning, anak anak belajar dengan menyenangkan, serta diberikan kesempatan seluas luasnya untuk mengeksplorasi materi belajar dan lingkungan yang ditemui. 


Dengan begitu materi pembelajaran tidak akan monoton yang berujung pada malas dan bosan, tetapi sebaliknya anak didik akan mengalami "flow" dalam pembelajaran sehingga tujuan belajar akan tercapai karena anak anak enjoy. 

Mendesain dan merancang pembelajaran tidak hanya menyampaikan isi tetapi juga ada value atau nilai yang dijunjung tinggi. Fokus pada pengembangan soft skill dan karakter seperti beriman,bertaqwa ,kemandirian, bernalar kritis, semangat kerjasama, empati, gotong royong dan pantang menyerah serta akhlakul karimah yang mendarah. 

Guru yang inovatif juga menjadi problem solver untuk anak didiknya dan lingkungan sekitarnya,membawa dampak dan praktik baik dalam membimbing mengarahkan anak didiknya pada impian dan cita cita tertinggi. 

Yang terakhir dan tak kalah penting guru mampu menggali potensi minat dan bakat dari anak didiknya, meyakini bahwa manusia yang dilahirkan ke dunia dengan fitrah dan bakatnya masing masing. Tugas guru adalah menggali passion peserta didik untuk menemukan bakat didalam diri mereka, karena dilandasi atas keyakinan bahwa semua anak cerdas dan bintang yang bersinar sesuai dengan bakatnya masing masing. 


Dengan niat mendidik anak negeri tentunya guru perlu dibekali dan memiliki kecerdasan intelektual,spiritual dan emosional guna mengolah cipta, rasa, maupun karsa dalam diri. 

Begitu esensi kesadaran akan pentingnya peran dan kontribusi guru untuk bangsa dan negara ini. Memang banyak PR yang harus diselesaikan oleh guru-guru Indonesia apalagi setelah pandemi yang menyakiti hati, tetapi bukankah itu ghirah guru untuk janji terhadap negeri ini. 

Ikhlas dan gigih, karena saya yakin tidak ada balasan kebaikan yg sudah ditanam oleh seorang guru dalam dunia pendidikan kecuali menuai kebaikan itu sendiri. 
Buang jauh dan hilangkan rasa mengeluh,karena mengeluh hanya akan membelenggu dan menjadi penjara bagi kreativitas guru. 

Menjadi guru yang selalu inovatif dan solutif adalah cara guru untuk maju. 

Bukankah Lebih baik menyalakan lilin penerang ketimbang manusia sibuk mengutuk kegelapan. 

Semoga guru Indonesia mampu menjadi pelita bagi para anak bangsa dalam mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan menciptakan pelita-pelita untuk generasi selanjutnya. 

Yakin semua orang adalah guru guru dalam kehidupan. 

Untuk itu mari menjadi guru-guru kehidupan yang menginspirasi dengan bergerak untuk berdampak bagi pendidikan di negeri tercinta ini.

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Dari Guru Nyasar Menjadi Guru Pembelajar

Supadilah, M.Pd.

Apr 23, 2022
10 min
4 Pilar Pendidikan yang Mulai Redup
1 min
9 Langkah Jitu Menjadi Guru Inovatif yang Inspiratif
8 min
Pembelajaran Lebih Menyenangkan dengan Canva
KACA DALAM NASEHAT GURU

Laili Rachmawati

Jun 24, 2022
3 min
Perjalananku Menjadi Guru
5 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar