Tepat pada tanggal 22 bulan Juni tahun 2006 akhirnya Aku diwisuda, setelah selama 3 tahun 6 bulan lamanya Aku menjadi seorang mahasiswa pada FKIP jurusan S1-Pendidikan Fisika di sebuah perguruan tinggi negeri di Lampung. Setelah di wisuda, Aku kembali ke kampung halaman dan mencoba kembali ke sekolah yang terdahulu untuk melamar pekerjaan. Alhamdulillah nasib beruntungku pada waktu itu, akhirnya Aku diberikan kesempatan bergabung menjadi guru honorer di sekolah tersebut dibantu oleh salah satu guru yang kebetulan pembina PMR dulu waktu Aku masih sekolah tetapi ada syarat yang diajukan yaitu Aku harus bisa mengendarai motor mengingat jarak rumah dan sekolahku lumayan jauh. Syarat yang berat sebenarnya bagiku karena Aku sendiri pernah memiliki trauma jatuh dari motor sampai mengalami retak pada lutut kaki sebelah kiri dan akhirnya dilakukan sangkal putung saat itu, membuatku takut untuk belajar mengendarai motor. Akan tetapi, saat ini Aku sangat membutuhkan pekerjaan dan akhirnya Aku menerima syarat tersebut. Selama satu bulan sebelum masuk awal tahun ajaran baru di bulan Juli, Aku hampir setiap hari belajar mengendarai motor dan akhirnya Aku mulai terbiasa.
Memulai bekerja dengan menyandang predikat guru honorer bukan hal yang membuatku merasa minder, tetapi Aku merasa bangga karena tidak semua teman-temanku yang telah wisuda memiliki kesempatan langsung mendapat pekerjaan. Jika Aku melihat dari gaji yang diterima, tentunya sebagai seorang guru honorer sangat jauh di bawah UMR. Namun hal tersebut bukan menjadi masalah bagiku karena yang utama adalah mencari pengalaman terlebih dahulu. Saat menjadi guru honorer, selain mengajar Aku diberi kesempatan untuk mendapat tugas tambahan sebagai pembina KIR dan pembina Olimpiade Sains Fisika. Aku mencoba melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Meskipun menjadi guru Honorer, Aku tidak pernah segan untuk mengerjakan semua tugas yang diberikan pimpinan kepadaku, meskipun kadang mendapat tugas diluar pekerjaan yang diberikan, namun Aku melaksanakan dengan senang hati. Aku berpikir saat ini adalah waktu untukku mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya sebagai pengalaman terbaik, karena Aku yakin kelak pengalaman kerjaku yang akan memberikan banyak keberuntungan kepadaku.
Selama satu tahun Aku honor, kemudian Aku mengakhiri masa lajangku dan menikah dengan seorang laki-laki yang kebetulan juga sebagai seorang guru honorer di sebuah SMP. Setelah Menikah, selang 1 bulan Aku hamil. Pada masa kehamilanku berumur 4 bulan waktu itu, kebetulan ada pendaftaran CPNS. Aku dan suamiku kemudian mendaftar PNS di kabupaten yang sama. Alhamdulillah rezeki anakku, Aku diterima CPNS meskipun suamiku belum lolos dan tepat kelahiran anakku di bulan April, Aku menerima SK CPNS. Aku kemudian ditempatkan di sebuah sekolah baru berdiri di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan kebetulan nasib baikku, sekolah tersebut dekat dengan kontrakkan kami. Meskipun jarak tempat Aku ditugaskan dekat dengan sekolah tempatku honor dulu, Aku memilih untuk mengundurkan diri dari sekolah tersebut supaya bisa fokus mengabdi di tempat sekolah yang baru. Saat Aku sudah bekerja di sekolah tersebut, kepala sekolah langsung memberikanku tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Tantangan besar bagi kami, guru-guru di sekolah tersebut untuk menjadikan sekolah yang berkualitas karena sebagai sekolah baru, keterbatasan jumlah guru, dan sarana & prasarana pada waktu itu.
Hampir selama empat tahun, Aku mengabdi di sekolah tersebut, dan pada tahun ke lima yaitu tahun 2012 Aku pindah tugas ke SMA tempat Aku honor dahulu. Kebetulan sekolah tersebut kekurangan guru Fisika dan berdasarkan pertimbangan jarak rumah lebih dekat, sehingga Aku memutuskan untuk pindah ke sekolahku yang lama. Sekembalinya Aku di sekolah yang lama, Aku memulai karir kembali dari bawah. Aku diberikan tugas tambahan sebagai wali kelas, pembina olimpiade Fisika dan pembina Ekstrakurikuler KIR, sama seperti tugas tambahanku yang dulu. Kinerjaku yang mungkin bisa dibilang baik, pada akhirnya Aku diberikan tugas menjadi staf kurikulum di sekolah tersebut. Menurutku bukan pekerjaan yang sulit, karena di sekolah sebelumnya Aku juga sudah pernah menjadi seorang wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Sampai tiba waktunya di tahun 2016, sekolah mengadakan pilihan wakil kepala sekolah dan Aku terpilih menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Sebuah tantangan besar bagiku saat menjadi wakil kepala sekolah di sebuah sekolah besar dengan jumlah peserta didik yang melebihi 1.000 peserta didik dan jumlah guru dan TU yang mencapai hampir 100 orang pada waktu itu. Akan tetapi bersama-sama tim, kami mendampingi kepala sekolah untuk mencapai visi dan misi sekolah. Alhamdulillah selama Aku mendampingi tugas dari kepala sekolah bersama dengan tim lainnya, sekolah kami selalu mendapatkan prestasi terbaik baik bidang akademik dan non akademik dan meningkat tiap tahunnya baik di tingkat kabupaten, provinsi hingga ke nasional.
Selain mengajar dan menjadi wakil kepala sekolah, Aku juga aktif di organisasi MGMP Fisika Kabupaten sebagai pengurus inti. Aku juga melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi pendagogik dan profesional melalui kegiatan pelatihan dan perlombaan. Beberapa kegiatan yang sudah pernah Aku ikuti seperti mengikuti program sertifikasi guru tahun 2012, diklat Instruktur Nasional (IN) guru Pembelajar tahun 2016, diklat Calon Nara Sumber untuk IN Guru Pembelajar tahun 2016, diklat IN PKB Guru Fisika tahun 2017, melanjutkan studi S2 di pendidikan Fisika mulai tahun 2017, diklat IN Pembelajaran IBL tahun 2018, mengikuti simposium nasional tahun 2016 sampai tahun 2018, Lomba Inovasi Pembelajaran tahun 2018, diklat Pembinaan Kewirausahaan SMA tahun 2018 sampai dengan 2019, pemilihan Teachers Award pada program IYSA tahun 2021, mengikuti lomba karya tulis ilmiah universitas 2022 dan mengikuti program guru penggerak tahun 2021 sebagai angkatan pertama.
Sebagai seorang guru yang memiliki tugas utama adalah mengajar peserta didik. Tuntutan untuk menciptakan pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) tentunya membuatku agar selalu mencoba menerapkan model dan metode-metode pembelajaran yang bervariasi di kelas seperti penerapan pembelajaran praktikum menggunakan virtual laboratory, membuat proyek, dan melatih pengerjaan ujian menggunakan quizizz dan kahots agar peserta didik tidak merasa jenuh. Pada tahun 2022 ini, kebetulan Aku juga sudah tidak menjabat sebagai wakil bidang kurikulum dan sedang fokus menjadi kepala laboratorium IPA serta pembina olimpiade astronomi. Tentunya waktu luangku untuk bersama peserta didik jauh lebih banyak.
Perjalananku menjadi guru dimulai sejak menjadi guru honorer sampai dengan sekarang sangatlah kompleks karena baik murni menjadi seorang guru dan mendapatkan tugas tambahan sudah pernah Aku kerjakan. Suka duka yang dialami tentunya sangatlah banyak dan beragam tapi semuanya Aku anggap sebagai sebuah pembelajaran hidup. Tidak ada manusia sempurna, bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingganya Aku selalu berusaha untuk belajar menjadi lebih baik. Perjalananku menjadi seorang guru masihlah sangat panjang, sehingga sampai saat ini Aku tidak ingin berhenti belajar. Aku selalu ingin terus belajar dan belajar agar mendapatkan pengalaman yang lebih banyak sehingga dapat menularkan apa yang Aku peroleh baik dengan rekan kerja, maupun dengan peseta didik. Prinsipku menjadi guru adalah âJadilah bijaksana saat menjadi seorang pemimpin dan bertanggung jawab saat menjadi anak buahâ. Buatku kesuksesan seorang guru bukanlah dengan menjadi seorang yang kaya, tetapi kesuksesan seorang guru adalah ketika hidupnya berkecukupan, mengabdi dengan penuh tanggung jawab, selalu ingin belajar, iklas saat bekerja dan sabar saat membimbing baik rekan kerja dan peserta didiknya.