Pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 8-9 Maret 2024 telah diselenggarakan online workshop Guru Inovatif Academy #26 oleh Guruinovatif.id yang mengangkat tema âTerampil Membuat Asesmen Sumatif Kurikulum Merdekaâ. Event ini dibersamai oleh Anita Jojor, M.Pd. selaku trainer Guruinovatif.id .
Apa itu Asesmen Sumatif? Asesmen sumatif dalam pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi pencapaian hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan hasil belajar mereka dengan standar pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Konsep Asesmen Sumatif Asesmen sumatif bukan sekadar penilaian akhir, tetapi juga merupakan alat penting untuk mengukur pemahaman siswa dan efektivitas pembelajaran. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar dan tujuan utama dari asesmen sumatif pendidik akan lebih paham mengenai konsep asesmen sumatif, seperti:
1. Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran. Ketika dalam pembelajaran digunakan sebagai pengukur terhadap pengetahuan yang diajarkan kepada siswa-siswi. Hal ini dilakukan untuk tenaga pendidik tahu sejauh mana siswa-siswi paham akan pembelajaran yang dilakukan. Dengan catatan asesmen formatif dan sumatif harus berjalan bersamaan.
Baca juga: Mengenal Survei Karakter Sebagai Salah Satu Bagian dari Asesmen Nasional
2. Asesmen sumatif berpengaruh terhadap nilai akhir murid. Sebelum tenaga pendidik harus melatih asesmen formatif sebelum melakukan asesmen sumatif. Walaupun kemampuan siswa-siswi berbeda-beda tetapi tenaga pendidik harus tahu kapan melakukan asesmen sumatif bagi siswa-siswa sebagai nilai final.
3. Sebagai umpan balik dari pembelajaran Asesmen sumatif dapat digunakan untuk mengukur perkembangan murid dan memandu guru serta sekolah untuk merancang aktivitas mereka untuk projek selanjutnya. Jadi, melalui asesmen sumatif seberapa sukar dan murid bisa menjawab asesmen yang dibuat oleh guru atau tenaga pendidik.
Bentuk Asesmen Sumatif Dalam asesmen sumatif, bentuk tertulis menjadi salah satu pendekatan yang umum digunakan untuk mengukur pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa. Bentuk-bentuk ini termasuk refleksi, esai, poster, jurnal, dan tes tertulis. Melalui refleksi, siswa dapat mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi atau situasi nyata.
Baca juga: Refleksi Mutu Pendidikan Sekolah dengan Asesmen Nasional
Esai memungkinkan siswa untuk mengemukakan pendapat, analisis, atau argumentasi mereka secara terperinci tentang topik tertentu, sementara poster memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggambarkan informasi atau konsep secara visual dengan kreatif. Jurnal memberi ruang bagi siswa untuk mencatat pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan baru mereka, sedangkan tes tertulis memberikan format yang lebih terstruktur untuk mengukur pemahaman siswa melalui pertanyaan tertulis yang beragam. Semua bentuk ini memungkinkan siswa untuk mengekspresikan pemahaman mereka secara tertulis dengan cara yang berbeda-beda.
Sementara itu, asesmen sumatif juga dapat diimplementasikan melalui bentuk-bentuk yang tidak tertulis, seperti diskusi kelas, produk, presentasi, drama, dan tes lisan. Diskusi kelas memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi, bertukar gagasan, dan mendiskusikan materi secara verbal, sementara produk dapat berupa hasil karya siswa seperti proyek, maket, atau karya seni yang merefleksikan pemahaman mereka terhadap materi.
Presentasi memungkinkan siswa untuk menyajikan informasi atau hasil karyanya secara lisan di depan kelas, sementara drama memperbolehkan mereka untuk menginterpretasikan materi melalui peran dan pertunjukan. Terakhir, tes lisan memberikan kesempatan bagi siswa untuk menjawab pertanyaan atau menjelaskan konsep secara lisan, menunjukkan pemahaman mereka tanpa menggunakan tulisan. Dengan berbagai bentuk ini, asesmen sumatif dapat lebih komprehensif dan memperkaya pengalaman belajar siswa.
Bagaimana Merencanakan Asesmen Sumatif? Apa saja langkah-langkah penting dalam merencanakan asesmen sumatif. Dari pemilihan tujuan pembelajaran hingga metode evaluasi yang sesuai, pembaca akan dipandu untuk memahami proses perencanaan yang efektif dalam menilai pencapaian siswa, seperti:
1. Asesmen sumatif direncanakan saat penyusunan modul ajar Dalam Kurikulum Merdeka tenaga pendidik diwajibkan memiliki modul ajar. Dalam menyusun modul ajar pada saat itu tenaga pendidik harus menyusun asesmen sumatif untuk siswa.
2. Rumuskan tujuan asesmen dalam pembelajaran Tenaga pendidik wajib mempertimbangkan capaian pembelajaran, kedalaman materi dan alokasi waktu bagi murid.
3. Kembangkan asesmen sesuai tujuan Hal ini untuk menghindari ketidaksesuaian antara materi yang diajarkan asesmen sehingga tujuan yang ingin dikembangkan tercapai
Lalu apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat asesmen sumatif dalam Kurikulum Merdeka? Simak pembahasan selengkapnya termasuk contoh program yang dapat diterapkan oleh satuan pendidikan dalam rangka mencegah tindak kekerasan melalui rekaman Zoom Meeting pada link berikut yang dapat diakses secara GRATIS!
GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!
Penulis: Francois Rynasher Mamarimbing | Penyunting; Putra