EFEKTIVITAS MEDIA “TIK-TOK” KOLABORASI CANVA DALAM PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI TEKS PROSEDUR - Guruinovatif.id

Diterbitkan 01 Sep 2023

EFEKTIVITAS MEDIA “TIK-TOK” KOLABORASI CANVA DALAM PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI TEKS PROSEDUR

Artikel ini berisi efektivitas media "Tik-Tok" kolaborasi Canva dalam pembelajaran diferensiasi dalam pembelajaran teks prosedur di kelas VII.

Dunia Pendidikan

ASTINI UYUN

Kunjungi Profile
1172x
Bagikan

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan peserta didik dalam belajar yang bisa Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan peserta didik dalam belajar yang bisa berbeda-beda, meliputi kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya. Bentuk pembelajaran berdiferensiasi di kelas dapat mencakup tiga jenis, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Diferensiasi pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi teks prosedur di kelas VII dilakukan dengan menggunakan diferensiasi berdasarkan kesiapan belajar peserta didik.

Keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi tampak pada proses dan hasil pembelajaran. Indikator keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi diantaranya peserta didik merasa nyaman dalam belajar. Sebagaimana kita ketahui menulis teks prosedur biasanya menggunakan media kertas atau bantuan microsoft. Media pembelajaran sangatlah diperlukan oleh guru dalam menunjang dan mendukung suatu pengajaran dalam pendidikan. Media merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam mengajar, selain menggunakan buku atau metode mengajar. Hal ini sangat mendorong penulis untuk melakukan inovasi baru, yaitu belajar teks prosedur dengan media “Tik-Tok” dan Canva. Alasan guru menggunakan media “Tik-Tok” sebagai media pembelajaran untuk melihat contoh teks prosedur adalah dari hasil kuis yang diberikan lewat Kahoot.id ternyata aplikasi yang sering digunakan adalah Kahoot.id dibandingkan dengan aplikasi digital lainnya. Sedangkan penggunaan Canva sangat mudah dan peserta didik sudah terbiasa menggunakan aplikasi tersebut karena fitur-fitur template menarik. Namun, perkembangan teknologi ini jangan menghilangkan pembelajaran yang menyenangkan dengan permainan atau bernyanyi di kelas sebelum belajar “ice breaking”. Game Kahoot.id digunakan untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam belajar. Sedangkan ice breaking digunakan untuk menyiapkan peserta didik belajar dengan jiwa dan raganya ada di dalam kelas.

Peserta didik memiliki keberagaman kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan sehingga guru harus memiliki kesabaran untuk membimbing peserta didik sampai tuntas, baik peserta didik memiliki kemampuan berpikir cepat, sedang, dan lambat. Pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP dengan kurikulum merdeka memiliki beberapa tantangan di antaranya yaitu:

  1. Kebutuhan peserta didik dalam belajar yang berbeda-beda. Peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dan guru berkewajiban menyampaikan materi pelajaran sesuai kemampuan yang dimiliki peserta didik. 
  2. Pembelajaran bahasa Indonesia terutama teks prosedur kurang menyenangkan atau monoton.
  3. Pembelajaran teks prosedur masih menggunakan media sederhana seperti buku paket atau power point yang ditampilkan oleh guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil asesmen awal yang diberikan kepada peserta didik. Sehingga hal ini yang mengakibatkan peserta didik merasa tidak menyenangkan ketika belajar teks prosedur.
  4. Kecenderungan peserta didik dalam dunia digital di antaranya yaitu gawai. Media sosial merupakan media digital tempat realitas sosial terjadi dan ruang waktu para penggunanya berinteraksi. Di era yang serba digital seperti ini banyak dijumpai perusahaan pengembang menciptakan aplikasi-aplikasi terbaru yang menarik serta dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Salah satu aplikasi yang sedang digemari saat ini adalah “Tik-Tok”. Aplikasi “Tik-Tok” merupakan platform media sosial yang digunakan untuk membuat berbagai video berdurasi pendek, mulai dari genre seperti tari, komedi, dan pendidikan, yang berdurasi dari 3 detik hingga 1 menit. Platform video pendek didukung dengan musik merupakan salah satu aplikasi yang dapat membius anak-anak hingga dewasa. Namun, masih memberikan contoh teks prosedur lewat kemasan produk atau sekadar cerita.

 

Aksi yang dilakukan untuk menyelesaikan tantangan-tantangan dalam mengajarkan materi teks prosedur di kelas VII yaitu dengan beberapa cara.

 Langkah 1 : Guru membuat situasi belajar sesuai kebutuhan siswa dengan game Kahoot.id

Kebutuhan peserta didik dalam belajar yang berbeda-beda. Peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dan guru berkewajiban menyampaikan materi pelajaran sesuai kemampuan yang dimiliki peserta didik. Maka cara yang dilakukan adalah membuat asesmen awal dengan bantuan Kahoot.id. Setelah mengetahui kemampuan masing-masing peserta didik, guru memberikan fasilitas dengan belajar sesuai dengan kebebasan tempat ketika mengerjakan tugas dari guru. Mencari situasi nyaman sesuai keinginan peserta didik.
 

Langkah 2 : Guru bersama peserta didik melakukan ice breaking

Pembelajaran bahasa Indonesia terutama teks prosedur kurang menyenangkan atau monoton. Dalam mengatasi tantangan ini, aksi yang dilakukan adalah dengan membawa suasana belajar yang menyenangkan dengan diawali ice breaking.

 

 

 

contoh prosedur

Langkah 3 : Melihat contoh teks prosedur di Tik-Tok 

Guru menggunakan media “Tik-Tok” untuk mereka melihat contoh teks prosedur dan guru memperhatikan peserta didik dengan membuat pedoman P3 (Profil Pelajar Pancasila). Hal ini dilakukan agar mengetahui bahwa peserta didik benar-benar membuka aplikasi “Tik-Tok” untuk belajar. Pertama kali yang dilakukan guru adalah memerintahkan peserta didik dengan memberikan LKPD yang isinya memerintahkan mereka untuk mencari tutorial atau cara membuat makanan di “Tik-Tok”. Peserta didik sangat antusias menyaksikan video teks prosedur yang ditayangkan dalam “Tik-Tok” sehingga memancing banyak pertanyaan dan kelas menjadi ramai dan terlihat snagat berwarna.

 

 

 

Langkah 4 : Membuat teks prosedur dengan Canva

Setelah mengamati teks prosedur dalam bentuk tayangan di “Tik-Tok” peserta didik diperintahkan untuk membuat teks prosedur dengan Canva. Di sini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat teks prosedur yang mereka cari sesuai dengan keinginan mereka baik dari google, Tik-Tok, Instagram, ataupun YouTube. Mereka membuat teks prosedur ada yang di kelas dan di luar kelas. Guru mengawasi peserta didik dengan mengamatinya dan mengisi lembar penilaian P3 yang sudah disiapkan.

Hasil dari praktik baik yang dilakukan adalah menambah wawasan peserta didik karena selama ini mereka hanya mengenal teks prosudur dari kemasan makanan atau penjelasan guru tetapi sekarang bisa lewat aplikasi “Tik-Tok”. Aplikasi “Tik-Tok” dan Canva ekuivalen dengan perkembangan kematangan dan pengalamannya serta karakteristik peserta didik yang merupakan generasi gen Z, yang lekat dan dekat dengan dunia digital khususnya gawai sehingga pembelajaran jadi menyenangkan. 

No

Nama Peserta Didik

Nilai

No

Nama Peserta Didik

Nilai

1

Abimanyu Bahri Razki

83

13

Daffa Arya Maulana

87

2

Ahmad Anshori

82

14

Egy Kurnia

83

3

Almira Azka Maulida

92

15

Fayza Adila Husna

81

4

Amalia Dzakira Azka

90

16

Halida Utami

95

5

Amira Aprilia

94

17

Kenzie Javas Nararya

83

6

Andika Yusuf Saputra

91

18

Muhammad Fakhir Syawaludin

91

7

Anisya Sahratul Janah

95

19

Nazla Adzkia Laila N

93

8

Athayya Chitsa Anandina

92

20

Qurrota A’yuni

85

9

Aulia Putri Dwi Lestari

92

21

Rajwa Firzanah

94

10

Aulia Ramadani Putri

91

22

Revalina Putri Asyifa

93

11

Auni Khalisah Rifani

95

23

Shafa Septia Az Zahra

88

12

Chiara Faiha Ula

85

 

  

 

Hal ini dapat dibuktikan dari hasil refleksi yang diisi oleh peserta didik. Berdasarkan hasil menulis teks prosedur sesuai struktur dan bahasa yang tepat dilaksanakan di kelas VII dengan jumlah peserta didik 23 setelah menggunakan media Canva mendapatkan kategori nilai baik sebanyak 10 dan sangat baik 13. 

Media Canva membantu peserta didik dalam membuat sebuah teks prosedur yang menarik dalam waktu singkat serta mudah dalam pengaplikasiannya. Kebanggaan guru lain dengan bisanya mereka membuat teks prosedur sehingga memudahkan tugas yang lain. Gelar karya P5 dengan tema “Kebhinekaan Tunggal Ika” juga diisi dengan teks prosedur yang diparktikan “Membuat Baso khas Malingping”. 

Meskipun materi teks prosedur telah selesai. Akibat baiknya masih terasa, ketika ada ajang lomba Laga Sains JSIT Indonesia saya berinisiatif untuk mengikutsertakan peserta didik dengan kriteria tertentu untuk membuat “Kudapan Tradisional dari Kulit Durian”. Selain itu, hasil kumpulan teks prosedur yang dibuat oleh peserta didik dibukukan sehingga dapat dijadikan bahan bacaan perpustakaan, bahkan saya berikan kepada rekan guru di sekolah lain yang membutuhkan.

Sebaik apapun guru menyampaikan materi bahkan dengan media semenarik apapun tidak terlalu jadi indikator keberhasilan pembelajaran jika guru tidak menghadirkan ruh dalam pembelajaran. 


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Pentingnya Mengetahui Tentang Tunaganda!
2 min
Pentingnya Motivasi Belajar Bagi Pelajar Zaman Sekarang

Arifah K S

Oct 27, 2023
5 min
Memaksimalkan Literasi Digital Melalui Platform Digital: Fokus pada Learning Management Systems (LMS)
"Dengan Kurikulum Merdeka : Menjadi Tonggak Kesuksesan Indonesia Emas Tahun 2045 Di Ruang Kelas"

Asyari Firdaos

May 30, 2023
13 min
Memaksimalkan Pendidikan Karakter Peserta Didik
2 min
Google Classroom dan Seesaw sebagai Solusi Penilaian Portofolio secara Digital
7 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar