EFEKTIFITAS PEMANFAATAN HIDROPONIC ECO TOWER
SEBAGAI BAGIAN DARI KEARIFAN LOKAL RAMAH LINGKUNGAN DALAM MEMINIMALISIR PREDIKSI DAMPAK EL NINO TAHUN 2023
A. Latar belakang permasalahan Berbagai analisis terbaru para ahli cuaca dan meteorologi menunjukkan bahwa femomena Dipole Mode fase positif Samudra Hindia (IOD ) mulai terjadi pada Juni hingga Oktober 2023, lebih parah kalau berdiskusi tentang El Nino yang kemungkinan besar menyebabkan lonjakan baru dalam pemanasan global dan meningkatkan peluang untuk memecahkan rekor suhu. Karena itu, persiapan untuk menghadapi perkembangan El Nino, yang bisa berbeda di tiap wilayah perlu disikapi. Tanpa adanya La Nina yang terjadi sejak 2020, situasi pemanasan global bisa menjadi lebih buruk. La Nina telah bertindak sebagai rem sementara pada kenaikan suhu global, tetapi kini pendinginan alami itu telah berakhir. Sementara itu, BMKG cenderung memperkirakan bahwa peluang El Nino mulai Juni 2023 lebih dari 70 persen dengan kategori lemah hingga moderat sehingga curah hujan di Indonesia selama musim kemarau 2023 bakal lebih kering dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya, bahkan bisa lebih kering daripada rata-rata tahunannya. Dengan ini, berbagai langkah pencegahan yang telah dilakukan sejak 2015 bakal mendapat ujian nyata. Selain menjaga lahan gambut agar tetap basah melalui sekat kanal, sejumlah sumur bor dibuat asal-asalan, bahkan ada sumur bor fiktif ditambah lagi meluasnya kebakaran tahun 2019.
Dampak El Nino perlu diwaspadai. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dalam keterangan resminya dikutip pada Rabu (10/5/2023), ungkap El Nino di Indonesia memicu kekeringan , minimnya curah hujan akan meningkatkan jumlah titik api, sehingga rawan menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. BMKG memperkirakan bahwa musim kemarau 2023 karena fenomena El Nino di Indonesia akan dimulai pada bulan April, Mei, dan Juni. Wilayah yang memasuki musim kemarau pada Mei 2023 meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan. sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.
Perubahan iklim memicu perubahan lingkungan yang menyebabkan berubahnya respon tanaman sehingga mengganggu produktivitas buah-buahaan itu sendiri dimana saat itu menurun 35-75% dan produksi sayuran turun 20-25% dari kondisi iklim normal. Dampak ke masyarakat adalah kelangkaan kedua produk penting tersebut yang memicu kenaikan harganya di pasar.Pada kondisi yang kurang optimum, pertumbuhan tanaman akan terganggu yang pada akhirnya menurunkan produksi dan kualitas hasil. Dampak lain peningkatan suhu udara ialah meningkatnya serangan organisme penggangu tanaman (OPT). Kenaikan suhu udara juga mempengaruhi siklus hidup OPT, suhu yang tinggi akan mempercepat siklus hidupnya sehingga siklus regenerasinya sangat cepat.
Melihat latar belakang di atas, maka dalam kesempatan inilah kami ingin mengulas tentang sedikit solusi untuk meninimalisir dampak EL NINO melalui tulisan pendek ilmiah yang berjudul,âEfektifitas Pemanfaatan Hidroponic Eco Tower Sebagai Bagian Dari Kearifan Lokal Ramah Lingkungan Dalam Meminimalisir Prediksi Dampak El Nino Tahun 2023 â.
B. Pembahasan PEMANFAATAN HIDROPONIC ECO TOWER Pembudidayaan tanaman di rumah baik indoor atau outdoor beberapa waktu terakhir tengah menjadi kegemaran banyak orang. Selain tanaman hias, komoditas sayuran juga menjadi pilihan untuk ditanam di rumah. Bagi Anda yang ingin berkebun di rumah namun tidak memiliki lahan yang luas, tak perlu risau. Sebab Anda dapat memilih bercocok tanam di lahan sempit (urban farming). Pilihan urban farming sangat beragam, hidroponik salah satunya.
Salah satu contoh pemanfaatan teknologi tepat guna yaitu sistem hidroponik yang paling sering dan banyak variannya yaitu sistem hidroponik tower (Dokumentasi pribadi) Teknologi ini telah diproduksi oleh tangan tangan trampil yang pembuatannya tidak harus mengandalkan produksi dari pabrik yang mencetaknya, akan tetapi pemodelan dan bentuk dan variannya mampu menginspirasi kita untuk mengembangkan ke berbagai alat yang lebih sederhana lagi dan terjangkau.
Sistem hidroponik tower yang ramah lingkungan yang lebih dikenal istilahnya dengan HIDROPONIC ECO TOWER atau vertikultur ini banyak digunakan untuk estetika dengan sistem pengairan embun atau disemprotkan seperti air hujan atau menggunakan pompa air.
Sistem hidroponik ini disebut vertical karena bentuknya yang vertikal menyerupai tower. Sistem hidroponik yang paling efisien dalam hal penggunaan lahan ini merupakan sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara efektif dan efisien. Sistem hidroponik tower ini diakui oleh banyak ahli lebih hemat ruangan dan kapasitas tanaman lebih banyak dari pada jika dibandingkan dengan yang horizontal.
Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik tower Kelebihan: Sistem penanaman tanaman dengan hemat lahan. Diantara berbagai system hidroponik, sistem hidroponik tower yang paling hemat lahan, dikarenakan cara menanamnya ke atas bukan kesamping. Semakin besar dan semakin tinggi pipa yang digunakan maka kapasitas tanaman semakin besar pula. Efektif karena mudah dipindahkan. Hidroponik sistem tower sangat mudah dipindahkan karena tidak ada instalasi yang ditanam dalam tanah. Sistem single tower yang berada di permukaan tanah hanya bak tandon, sehingga untuk memindahkan sangat mudah. Apalagi jika terjadi bencana alam seperti banjir dimana kondisi banjir secara umum mampu menenggelamkan luasnya tanah atau lahan sampai berhektar-hektar.Dengan adanya system hidroponik vertikulutural ini pemilik tanaman tinggal memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi dan terhindar dari banjir. Kapasitas lubang tanam lebih banyak. Oleh karena cara menanamnya ke atas maka secara otomatis kapasitas lubang tanam per meter persegi akan lebih banyak. Lahan ukuran P 50, L 50, Tinggi 30 cm, bisa menampung sekitar 30 sampai 40 lubang tanam. Artistik. Hidroponik tower banyak yang dimodifikasi untuk keindahan taman, misalnya wall garden, instalasi yang menyerupai huruf abjad, dll. Kekurangan: Tergantung aliran listrik. Irigasi hidroponik sistem tower sangat tergantung oleh air yang dipompakan ke atas, kemudian di semburkan ke pipa tempat menanam. Jika pompa mati atau aliran listrik padam makan tanaman cepat terjadi dehidrasi dan stres, dan jika waktunya lama bisa berakibat kematian tanaman. Sinar Matahari Tidak Merata. Bentuk hidroponik tower adalah melingkar, akibatnya paparan sinar matahari tidak merata. Penutup dan Kesimpulan Bertanam secara hidroponik perlu menjadi sebuah gerakan di masyarakat untuk atasi keterbatasan lahan dan meninimalisir dampak dari bencana alam seperti EL-NINO di masa masa yang akan datang. Olah karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut tidak hanya tentang kelebihan dan kekurangan system hidroponik eco tower tetapi sisi kemanfaatannya perlu dikembangkan lebih lanjut kepada generasi muda Indonesia seperti di sekolah-sekolah dengan muatan yang lebih akademis seperti program ADIWIYATA dan program-program edukasi lainnya.
Demikianlah tulisan ilmiah kecil saya, semoga mampu menginspirasi berbagai kalangan dan sadar akan ketidaksempurnaannya, maka kritik dan saran tetap kami butuhkan. Terima kasih dan sampai jumpa
DAFTAR PUSTAKA https://legioma.republika.co.id/posts/59017/kelebihan-dan-kekurangan-hidroponik-tower .https://www.kompas.id/baca/foto/2023/05/16/waspadai-fenomena-el-nino-2023 https://www.liputan6.com/hot/read/5282028/el-nino-di-indonesia-2023-wilayah-yang-terdampak-dan-antisipasinya https://www.unpad.ac.id/2014/06/hidroponik-solusi-atasi-keterbatasan-lahan/ https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/617606c41422a/hidroponik-sebagai-solusi-bercocok-tanam-di-lahan-sempit PENULIS: ERWIN JOKO SUSANTO Penyunting: Putra