Hidup itu Pilihan, bagaimanapun seorang Guru itu merupakan panggilan hati. Tentu tidak mudah keluar dari zona nyaman selama 14 tahun saya berkecimpung di dunia perhotelan sesuai dengan bidang kompetensi saya tapi dari sanalah saya mendapatkan ilmu yang menjadi bekal modal saya dalam mencerdaskan anak bangsa. Tidak hanya satu atau dua orang yang bertanya kepada saya “ Mengapa lebih memilih Guru yang notabene dengan pendapatan rendah dan meninggalkan dunia perhotelan yang boleh dibilang sudah mapan ? ” tapi disini panggilan itu semakin besar seiring Guru yang saya gantikan meninggal dunia karena Covid 19. Semakin membulatkan tekad untuk mendidik dan menularkan ilmu yang saya dapat waktu menjadi praktisi hotel. Seiring dengan waktu, kenyamanan muncul dengan bertemu anak didik dan para Guru serta karyawan. Prestasi mulai saya ukir dengan mengikuti Guru Inovatif dan hanya dalam waktu 5 bulan menjadi Guru Produktif di SMK di Solo, Saya lolos Guru Inovatif urutan 31 dari 50 besar sekaresidenan Surakarta. Semakin semangat saya dalam mengembangkan diri di bidang akademik serta memajukan anak didik. Belajar tidak cukup sampai disini karena ilmu tetap harus di upgrade. Semoga ini bisa menjadi cambuk untuk saya dan yang lain jika seorang Guru itu membutuhkan perjuangan. Semangat untuk para Guru di seluruh Indonesia dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Pantaslah jika Guru menyandang pahlawan tanpa tanda jasa karena bagi Guru melihat anak didik sukses itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Diterbitkan 11 Apr 2022
Dari Hotelier ke Akademik
Hidup itu Pilihan, bagaimanapun seorang Guru itu merupakan panggilan hati. Tentu tidak mudah keluar dari zona nyaman selama 14 tahun saya berkecimpung di dunia perhotelan sesuai dengan bidang kompetensi saya tapi dari sanalah saya mendapatkan ilmu yang menjadi bekal modal saya dalam mencerdaskan anak bangsa. Tidak hanya satu atau dua orang yang bertanya kepada saya “ Mengapa lebih memilih Guru yang notabene dengan pendapatan rendah dan meninggalkan dunia perhotelan yang boleh dibilang sudah mapan ? ” tapi disini panggilan itu semakin besar seiring Guru yang saya gantikan meninggal dunia karena Covid 19. Semakin membulatkan tekad untuk mendidik dan menularkan ilmu yang saya dapat waktu menjadi praktisi hotel. Seiring dengan waktu, kenyamanan muncul dengan bertemu anak didik dan para Guru serta karyawan. Prestasi mulai saya ukir dengan mengikuti Guru Inovatif dan hanya dalam waktu 5 bulan menjadi Guru Produktif di SMK di Solo, Saya lolos Guru Inovatif urutan 31 dari 50 besar sekaresidenan Surakarta. Semakin semangat saya dalam mengembangkan diri di bidang akademik serta memajukan anak didik. Belajar tidak cukup sampai disini karena ilmu tetap harus di upgrade. Semoga ini bisa menjadi cambuk untuk saya dan yang lain jika seorang Guru itu membutuhkan perjuangan. Semangat untuk para Guru di seluruh Indonesia dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Pantaslah jika Guru menyandang pahlawan tanpa tanda jasa karena bagi Guru melihat anak didik sukses itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Cerita Guru
Dian Wulansari, S.ST
Kunjungi Profile