Inquiry Based Learning, Metode Belajar Mandiri dan Kritis - Guruinovatif.id

Diterbitkan 07 Des 2022

Inquiry Based Learning, Metode Belajar Mandiri dan Kritis

Paradigma dalam dunia pendidikan masih berpusat pada tenaga pendidik sebagai sentral dalam pembelajaran. Posisinya sebagai pusat perhatian atau yang menentukan alur di dalam kelas membuat peserta didik kehilangan porsinya dalam hal berargumentasi, eksplorasi, dan praktik. Padahal, pencanangan Merdeka Belajar berusaha menjadikan siswa sebagai pusat dalam pembelajaran. Contoh sederhana penerapan dari pencanangan tersebut adalah dengan mengajak siswa untuk menyampaikan materi dengan bahasanya melalui power point dan video atau menampilkan rasa kepercayaan dirinya melalui praktek langsung dan pidato. 

Metode Mengajar

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
6192x
Bagikan

Paradigma dalam dunia pendidikan masih berpusat pada tenaga pendidik sebagai sentral dalam pembelajaran. Posisinya sebagai pusat perhatian atau yang menentukan alur di dalam kelas membuat peserta didik kehilangan porsinya dalam hal berargumentasi, eksplorasi, dan praktik. Padahal, pencanangan Merdeka Belajar berusaha menjadikan siswa sebagai pusat dalam pembelajaran. Contoh sederhana penerapan dari pencanangan tersebut adalah dengan mengajak siswa untuk menyampaikan materi dengan bahasanya melalui power point dan video atau menampilkan rasa kepercayaan dirinya melalui praktek langsung dan pidato. 

Semua konsep yang diusung dalam Merdeka Belajar bertujuan agar peserta didik mendapatkan kebebasan mengeksplorasi hal-hal baru, berpikir kritis, dan inovatif. Dengan memposisikan peserta didik dalam pembelajaran agar meningkatkan tingkat kepercayaan diri mereka. Kepercayaan diri tersebut terimplementasikan dalam tingkah lakunya sehari-hari seperti, kepemimpinan, empati, dan kedisiplinan. Peserta didik merasa dirinya ter-engagement dalam dinamika pendidikan. 

Tahukah Anda, salah satu upaya yang dapat ditempuh demi terwujudnya Merdeka Belajar tersebut adalah dengan metode Inquiry Based Learning (IBL). Metode apakah itu? Bagaimana penerapannya? dan Apa saja keunggulan dan kelemahan dari metode tersebut? Yuk sama-sama kita belajar! Simak penjelasan sampai akhir ya!

Apa itu Inquiry Based Learning?

Secara umum, metode inquiry dilatarbelakangi oleh adanya paradigma baru dalam pendidikan yaitu pembelajaran yang berfokus pada peserta didik. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, keingintahuan peserta didik atas sesuatu adalah landasan awal terbentuknya dinamika kelas. Proses keingintahuan itulah yang disebut dengan inquiry. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),kata ‘inkuiri’ diartikan sebagai penelaahan sesuatu yang bersifat mencari informasi secara kritis, analisis, dan argumentatif dengan menggunakan langkah tertentu menuju kesimpulan. Apabila direlasikan dengan pembelajaran maka makna tersebut berarti suatu kegiatan pencarian kebenaran, informasi, dan pengetahuan. 

Peserta Didik Lebih Aktif di dalam Kelas (Sumber: Canva)

Dalam proses aplikasinya secara keseluruhan, peserta didik membangun pemahaman mereka tentang materi ajar melalui pertanyaan dan penyelidikan. Kedua langkah tersebut berfungsi untuk mencari penyelesaian yang tepat atas pertanyaan atau topik permasalahan yang ditemukan. Peserta didik dituntut untuk peka dan nalar terhadap suatu fenomena dengan bukti dan argumentasi yang kuat. Dengan demikian, IBL dapat menjadi metode yang memicu pemikiran kritis, penalaran, dan potensi-potensi lain peserta didik baik secara akademik maupun non-akademik. Bapak/Ibu ingin tahu bagaimana penerapan metode IBL dalam pembelajaran? Simak penjelasan di bawah ini!

Bagaimana Penerapan IBL dalam Pembelajaran?

Dalam proses pengaplikasiannya, terdapat lima langkah yang perlu menjadi perhatian Anda sebagai tenaga pendidik. Berikut uraiannya:

1. Orientasi

Langkah pertama, berikan peserta didik pengenalan awal perihal materi ajar. Proses pengenalan dapat berupa materi permukaan tanpa menjelaskan detail-detail terlebih dahulu. Gunakanlah istilah-istilah umum sehingga peserta didik dapat mengembangkan hal-hal yang berkaitan dengan istilah tersebut. Bapak/Ibu guru dapat memulai pelajaran dengan memutar video atau berbagi dokumen pembelajaran. Setelah itu, berikan siswa pertanyaan terkait dengan materi yang diberikan secara individu ataupun kelompok.Sebagai contoh, dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang proses fotosintesis. Berikanlah orientasi pembelajaran berupa istilah-istilah yang terdapat dalam proses fotosintesis seperti sinar matahari, oksigen, glukosa, dan unsur-unsur anorganik yang menjadi penunjang tumbuhnya suatu tanaman. Mintalah peserta didik untuk mengamati faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat pertumbuhan tanaman. 

2. Eksplorasi

Setelah mendapatkan gambaran permukaan materi ajar, peserta didik akan masuk ke aktivitas eksplorasi. Aktivitas tersebut berusaha memicu kepekaan peserta didik terhadap fenomena yang terdapat dalam materi ajar. Mintalah siswa mendefinisikan permasalahan yang menjadi pokok materi ajar. Sebagai contoh, pada pembelajaran cara mengatasi polusi udara, mintalah peserta didik mengidentifikasi kandungan apa saja yang terdapat dalam polusi, cara mengatasinya, dan pengalaman-pengalaman yang pernah mereka alami perihal polusi udara. 

Peserta Didik Melakukan Eksplorasi secara Mendalam (Sumber: Canva)

3. Ulasan dan Presentasi

Tahap ketiga adalah ulasan dan presentasi. Kedua kegiatan tersebut adalah serangkaian agenda yang saling mengisi satu sama lain. Setelah melakukan eksplorasi, mintalah peserta didik merepresentasikan dan menjelaskan hasil temuan mereka. Tahapan ini dapat Anda variasikan dalam tugas kelompok maupun individu. Dengan metode tersebut, peserta tidak hanya memahami materi ajar dengan lebih mandiri tetapi juga lebih luas. Di sisi lain, metode IBL sangat representatif untuk membuat siswa mampu merumuskan permasalahan secara kritis. Kemampuan  inilah yang menjadi tujuan dari Merdeka Belajar. 

4. Konsolidasi dan Diskusi

Tahapan keempat adalah konsolidasi dan diskusi. Argumen peserta didik akan sesuatu bisa jadi memberikan perspektif baru dalam materi tertentu. Hadirnya perspektif baru ini akan menjadikan kelas interaktif. Peserta didik dipicu untuk menerima dan mempertahankan pandangannya terhadap konsep tertentu. Namun, perlu diimbau juga, Anda harus selalu mengkondisikan kelas agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas yang lainnya. Selain itu, Anda juga harus menerapkan classroom management dan memahami psikologi peserta didik agar tidak terjadi kekacauan dan perkelahian antar peserta didik. Sangat menarik sekali ya Bapak/Ibu!

Peserta Didik Berdiskusi satu sama lain (Sumber: Canva)

5. Penutup

Setelah peserta didik merefleksikan pandangannya terhadap materi ajar tertentu, berikanlah mereka impresi dan penjelasan yang dapat menunjang pemahaman. Tambahkanlah video-video edukasi tertentu agar dapat memberikan mereka pengetahuan yang kompleks. Tahap akhir, berikanlah kesimpulan dan motivasi kepada peserta didik agar selalu bersemangat mengikuti pembelajaran. 

Kelebihan dan Tantangan dalam Metode Pembelajaran Inquiry Based Learning

Selain dapat membangun kepekaan dan keterampilan siswa dalam berpikir kritis,  Inquiry Based Learning dapat memberikan manfaat bagi peserta didik seperti memudahkan proses pembelajaran, membangun pemahaman mendalam, membangun beragam keterampilan, dan menerapkan strategi pembelajaran yang baru. Berikut merupakan beberapa kelebihan dari metode tersebut. 

  1. Membantu siswa berpikir intuitif dan merumuskan pandangannya.
  2. Mendorong siswa untuk berpikir kritis, objektif, dan terbuka.
  3. Memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan pandangannya dengan lebih luas.
  4. Memicu hadirnya kecakapan individu dan potensi lainnya.
  5. Menghindarkan kejenuhan dan kebosanan peserta didik dari pembelajaran yang monoton dan kaku.

Selain beberapa kelebihan di atas, ada beberapa tantangan yang harus Bapak/Ibu hadapi dalam penerapan metode tersebut. Berikut beberapa kekurangan tersebut. 

  1. Tidak semua peserta didik siap secara mental dan psikologis untuk dapat berpartisipasi dalam materi ajar.
  2. Dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan skema ajar yang berpusat pada peserta didik.
  3. Bapak/Ibu harus siap dengan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi ajar.
  4. Bapak/Ibu perlu menyiapkan video-video dan alat penunjang agar materi ajar tersampaikan dengan jelas. Selain itu, demonstrasi-demonstrasi tertentu akan memancing kepekaan peserta didik.

Nah! demikianlah penjelasan perihal metode pembelajaran Inquiry Based Learning. Variasi metode dan strategi ajar adalah langkah awal agar suasana pembelajaran menjadi interaktif dan tidak jenuh. Serangkaian kesiapan harus dipenuhi oleh Bapak/Ibu agar materi ajar tetap tersampaikan dengan komprehensif. Besar harapan kami agar Bapak/Ibu menggunakan metode IBL dalam pembelajaran agar terwujudnya pendidikan yang berkualitas.

Penulis: Yandi Chidlir

Editor: Putra

Owh ya! salah satu langkah yang dapat Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pembelajaran adalah dengan menjadi Member Premium Guru Inovatif. Selain harganya yang sangat bersahabat, fitur-fitur dan event yang ditawarkan juga relevan dengan kebutuhan Bapak/Ibu dalam pembelajaran. Oleh karena itu, jangan ragu, jangan segan, klink Link Pendaftaran sekarang juga! Selamat belajar bersama-sama!

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

BELAJAR AKSARA JAWA LEBIH ASIK DENGAN SNOWBALL THROWING
2 min
Ini Dia Keunggulan dan Komponen Utama dari Contextual Teaching and Learning (CTL)
Literasi Digital Berbasis Al-Qur'an Bagi Siswa dan Guru Indonesia
3 min
Pentingnya Menggunakan Animasi Dalam Pembelajaran di Tahun 2024
3 min
Asyiknya Membuat Video Pembelajaran Menggunakan Canva
2 min
Memahami Jenis Asesmen Diagnostik dan Contoh Penerapannya
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar