Bapak/Ibu pasti pernah malas dan menunda-nunda pekerjaan sampai mendekati deadline atau bahkan melewatinya. Meskipun pada awalnya kebiasan tersebut terlihat tidak berbahaya, namun mengulangi kebiasaan tersebut dapat menjadi batu sandungan bagi siapapun dalam mewujudkan ambisi dan cita-citanya di masa depan. Ia tidak hanya merugikan secara psikologis, tetapi juga dapat berdampak pada kehidupan sosial dan finansial. Oleh karena itu, kebiasaan menunda-nunda tersebut seharusnya Anda tinggalkan demi meningkatkan produktivitas dan kualitas pribadi Anda sehingga dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan.
Tahukah Bapak/Ibu, kalau kebiasaan menunda-nunda tersebut sering dikenal dengan istilah procrastinating. Apakah yang dimaksud dengan istilah tersebut? Konsekuensi dari kebiasan procrastinating? dan Apa saja langkah-langkah untuk mengatasi kebiasan ini? Simak penjelasan sampai akhir ya!
Procrastinating; Kebiasan yang Menghancurkan Cita-Cita dan Rencana Masa Depan
Procrastinating atau menunda-nunda adalah bentuk sabotase terhadap diri sendiri. Saat menunda-nunda melaksanakan tugas atau tanggung jawab yang lebih prioritas, Anda memang mendapatkan kelegaan jangka pendek, tetapi telah menghilangkan keuntungan yang lebih besar di masa depan.
Sebagai contoh, jika Anda menunda-nunda belajar untuk menyusun rencana pembelajaran (RPP), Anda akan kesulitan dalam memilih metode pembelajaran atau kehilangan kesempatan untuk lebih dapat mengambil hati siswa. Jika Anda menunda-nunda untuk menunjukan performa terbaik dalam pengajaran maka Anda telah menghilangkan kesempatan untuk naik pangkat kerja yang bisa membawa Bapak/Ibu pada karier yang lebih besar.
Menunda-nunda pekerjaan dapat merusak rencanamu kedepannya (Sumber: Canva)Banyak penyebab orang menunda-nunda dalam mengerjakan sesuatu, salah satunya karena merasa malas atau tidak memiliki motivasi. Selain itu, seseorang yang tidak memiliki tujuan yang jelas juga dapat lebih mudah mengalami procrastinating karena tidak memiliki tolok ukur dan capaian yang pasti. Di satu sisi, menghilangkan kebiasaan tersebut memang bukan merupakan sesuatu yang mudah. Namun, tentu saja mengatasi kebiasan tersebut harus dilakukan agar dapat membawa Bapak/Ibu pada kesuksesan dan kepuasan yang lebih besar dalam hidup.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas beberapa langkah dan strategi yang Anda butuhkan untuk memutus siklus tersebut demi masa depan yang lebih baik.
Langkah dan Strategi Menghadapi Kebiasaan Menunda-Nunda Waktu
Berikut merupakan beberapa langkah dan strategi menghadapi kebiasan procrastinating
1. Tetapkan Tujuan dan Tenggat Waktu yang Spesifik
Ketika Anda memiliki tujuan, rencana, dan waktu yang spesifik Anda akan lebih mudah untuk termotivasi dan fokus. Oleh karena itu, susunlah tujuan Anda dan pilahlah tugas-tugas tersebut ke dalam skala prioritas sehingga dapat membantu anda memulai langkah awal. Selain itu, Anda harus lebih tegas dan disiplin pada diri sendiri agar target-target yang telah disusun tidak hanya sekedar rencana.
2. Hindari segala Sumber Gangguan
Gangguan dapat menjadi sumber utama Anda menunda-nunda waktu. Oleh karena itu, cobalah untuk memberikan batasan pada Anda dalam bermain sosial media, game, dan aktivitas lainnya yang âsebenarnyaâ tidak masuk ke dalam daftar target aktivitas Anda. Anda dapat menggunakan banyak cara seperti memanfaatkan teknik pomodoro dengan membagi waktu kerja ke dalam beberapa interval agar waktu tidak terbuang dengan percuma.
3. Ciptakanlah Suasana Kerja yang Nyaman
Salah satu faktor penunjang produktivitas adalah lingkungan kerja yang nyaman. Kenyamanan saat mengerjakan suatu tugas dapat membuat pikiran lebih jernih dan terbuka. Apabila telah dalam keadaan pas wuenak (pw) maka ide-ide yang ada di kepala dapat tersalurkan dengan lebih maksimal. Oleh karena itu, rapikanlah lingkungan kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah Partner dan Sahabat sebagai Support System
Memiliki support system, baik pasangan atau sahabat dapat membantu Anda untuk tetap termotivasi. Anda juga dapat bergabung dengan kelompok belajar atau komunitas yang dapat memberikan kesempatan untuk mengekspresikan minat dan bakan yang Anda miliki. Dengan membentuk suasana yang supportif maka Anda akan lebih produktif dalam mencapai segala target-target dan capaian yang diinginkan.
Demikianlah beberapa informasi yang dapat kami sampaikan untuk mengatasi kebiasaan menunda-nunda waktu. Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan hilangnya kesempatan, rusaknya hubungan, dan dampak negatif pada kesehatan mental. Namun, dengan kesadaran dan usaha, kita dapat mengatasi penundaan dan mengembangkan kebiasaan untuk mengambil tindakan menuju tujuan kita. Dengan menetapkan tujuan yang spesifik, membuat jadwal, menghilangkan gangguan, mendapatkan dukungan, dan mengambil tindakan yang konsisten, kita dapat memutus siklus penundaan dan mencapai kesuksesan dan kepuasan yang lebih besar dalam hidup kita. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk mulai mengambil tindakan untuk mencapai tujuan Anda, dan setiap langkah kecil sangat berarti untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi diri Anda sendiri.
Melalui sikap yang disipilin akan waktu, kami berharap bahwa Bapak/Ibu dapat menjadi contoh yang baik bagi setiap peserta didik. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita menghilangkan kebiasaan menunda-nunda waktu untuk kehidupan yang lebih baik lagi. Semangat untuk semua guru di Indonesia! Maju terus pendidikan bangsa! Salam Inovatif!
Penulis: Yandi Chidlir
Editor: Putra