Implementasi sesungguhnya dari Kurikulum Merdeka adalah menciptakan suasana pendidikan yang lebih bisa diterima oleh siswa maupun guru. Jika selama ini, konsep pendidikan di Indonesia lebih mengedepankan aspek pengetahuan. Maka, pada kurikulum terbaru ini, konsep pendidikan lebih dibuat adaptif khususnya terhadap tantangan yang akan dihadapi siswa di masa yang akan datang khususnya di era revolusi industri teknologi 4.0.
Kurikulum baru ini memang cenderung lebih fleksibel, selain memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengembangkan minat dan bakatnya, arah pendidikan (pendidikan 4.0) juga lebih dimaksimalkan pada aplikasi teknologi yang memanfaatkan internet of things (IoT) sebagai sumber daya utamanya.
Kondisi ini, tentunya menuntut tenaga pendidik yang memiliki visi ke depan dalam hal melakukan inovasi pembelajaran agar lebih adaptif dan bisa diterima oleh siswa.
Metode-metode pembelajaran juga tak lagi terkesan monoton dengan metode ceramah, tapi lebih kepada membangun sikap aktif dan partisipatif dari siswa misalnya melalui diskusi. Selain itu juga, seorang guru yang inovatif juga jeli memanfaatkan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran sekaligus mengenalkan kepada siswa tentang pentingnya teknologi tak hanya untuk pendidikan tapi juga bagi kehidupan sesuai dengan konsep IoT.
Konsep Guru Inovatif yang Ideal Sebagai kepala sekolah sekaligus guru di SMP Islam Az-Zahra Kota Bandar Lampung, konsep guru yang inovatif memang sudah saya tanamkan untuk diri saya sendiri sekaligus kepada guru-guru lainnya yang ada di sekolah.
Karena, kemampuan guru yang mengembangkan konsep pembelajaran melalui inovasi-inovasi yang positif terbukti mampu dan lebih cepat diterima oleh siswa.
Terlebih, pada usia siswa SMP adalah fase awal dari peralihan ketika seorang anak mulai beranjak menjadi remaja sehingga menuntut perhatian ekstra tak hanya dari orang tua tapi juga guru agar proses pencarian jati diri mereka lebih bisa diarahkan ke tujuan yang positif termasuk mengarahkan dan mengembangkan minat dan bakat mereka tak hanya sebagai bekal untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya tapi juga bekal mereka di masa depan.
Oleh karena itu, guru inovatif menjadi sebuah keharusan dalam sebuah pendidikan, yang bukan hanya bermanfaat bagi diri guru itu sendiri dalam mengembangkan keahlian dan kemampuannya tapi juga bermanfaat bagi siswa mereka di masa yang akan datang.
Dengan kata lain, guru inovatif adalah tonggak utama keberhasilan sebuah pendidikan khususnya di era pendidikan 4.0 dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang lebih siap menghadapi tantangan global dalam revolusi industri.
Tips Menjadi Guru Inovatif di Era Pendidikan 4.0 Pada dasarnya untuk menjadi seorang guru yang inovatif di era pendidikan 4.0 ini amatlah mudah. Bahkan, guru yang memiliki visi inovasi tak hanya berhasil menjalankan tugas mendidiknya dengan lebih efisien tapi juga lebih mudah diterima oleh siswa.
Berikut sejumlah tips untuk menjadi guru inovatif yang kerap saya dan guru lainnya lakukan di sekolah adalah dengan melakukan beberapa metode sederhana berikut ini;
Memahami Karakter Siswa sebagai Remaja Guru yang inovatif sudah harus memahami karakter siswa. Karena dalam fase ini, seorang siswa SMP yang mulai beranjak remaja akan memiliki kecenderungan untuk belajar memahami hal yang abstrak, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kritis dan selalu ingin bisa diterima di dalam lingkungan pergaulannya.
Dalam posisi inilah seorang guru inovatif bisa menjalankan perannya, bukan hanya sebagai tenaga pendidik tapi juga mampu memahami karakter tiap siswanya secara khusus termasuk mengamati kecenderungan terhadap minat dan bakat yang ada pada diri tiap siswa.
Fase ini memang amat krusial, jika seorang guru hanya menjalankan fungsinya semata tanpa melakukan inovasi terhadap metode pembelajaran yang ia lakukan, bukan tidak mungkin siswa menganggap sekolah hanya sebagai sebuah rutinitas harian yang pada akhirnya menjadi sebuah keterpaksaan bagi siswa untuk harus dijalankan.
Membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi serta membangun interaksi siswa secara langsung dalam tiap materi pembelajaran melalui cara yang lebih bisa diterima oleh siswa bahkan dengan mengadopsi hal-hal yang bersifat kekinian pada trend remaja amat mungkin membuat suasana belajar terasa lebih ideal dan bisa dinikmati dengan sepenuh hati tak hanya oleh siswa tapi juga guru.
Menjadi Guru, Orang Tua sekaligus Sahabat Salah satu karakter guru inovatif adalah mampu menempatkan diri sesuai dengan keadaan siswanya. Dalam artian, guru harus mampu menjalankan berbagai peran yang kompleks, tak hanya sekedar menjalankan fungsi sebagai tenaga pendidik, tapi juga menjadi orang tua sekaligus menjadi sahabat terbaik bagi siswanya.
Peran guru sebagai sahabat disini adalah memahami kepribadian tiap siswanya untuk lebih mudah mengidentifikasi kemampuan, minat maupun bakat siswa secara lebih spesifik untuk dikembangkan sebagai sebuah potensi.
Selain itu, dengan menempatkan diri sebagai sahabat, secara psikologis hubungan emosional antara guru dan siswa akan lebih terbangun serta mampu memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi siswa.
Prinsip ini secara psikologis mampu membangun hubungan batin antara guru dan siswa secara personal sehingga siswa akan lebih merasa nyaman ketika berada di sekolah.
Belajar dan Terus Belajar Seorang guru dituntut untuk terus mengembangkan diri dan kemampuannya dengan terus belajar terhadap perkembangan dunia pendidikan untuk mampu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran yang amat dinamis sekaligus mampu memberikan metode pembelajaran yang ideal untuk mencapai keberhasilan bagi siswanya.
Guru inovatif adalah guru yang tak pernah merasa berpuas diri terhadap apa yang telah dimilikinya saat ini. Terlebih saat ini ada begitu banyak platform pembelajaran bagi guru yang amat mudah dan murah untuk dijangkau, dan hal ini pula yang terus saya dan guru-guru saya lakukan sampai dengan saat ini.
Saya amat mensupport guru yang memiliki keinginan untuk mengembangkan kemampuan mendidiknya dalam berbagai hal mulai dari pengembangan karakter, penerapan teknologi dalam proses pembelajaran hingga inovasi-inovasi lainnya dalam proses pembelajaran.
Tidak Kaku Era pendidikan 4.0 adalah tentang kemampuan guru dalam melakukan inovasi-inovasi pembelajaran agar lebih aplikatif dan mudah dipahami oleh siswa. Metode-metode penyampaian materi yang cenderung kaku akan sangat berpengaruh terhadap efektivitas siswa dalam menerima pembelajaran.
Di sekolah kami, siswa diajak dan diajarkan untuk membangun diskusi-diskusi yang tidak hanya terbatas pada materi pelajaran semata tapi tentang hal-hal umum hingga gejala sosial yang muncul di tengah masyarakat yang disesuaikan dengan mata pelajaran.
Diskusi ini penting untuk membangun persepsi sekaligus membiasakan siswa untuk memahami bahwa sebuah keputusan tidak diambil berdasarkan ego melainkan lebih mengedepankan pertimbangan yang matang hingga musyawarah untuk mufakat.
Dengan konsep ini, siswa benar-benar dipersiapkan sejak dini untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang dalam hal menempatkan kemampuan siswa sebagai pemimpin untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Memanfaatkan Teknologi Teknologi tak hanya mempermudah guru dalam menjalankan proses pembelajaran maupun meningkatkan minat belajar siswa. Teknologi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari tantangan revolusi industri di masa yang akan datang untuk menyiapkan siswa sebagai generasi penerus yang handal dan berkualitas.
Di masa pandemi, ketika pembelajaran dilakukan secara daring, teknologi sudah begitu banyak memberikan manfaat bagi dunia pendidikan tak hanya sebagai penunjang proses pembelajaran tapi juga sebagai sarana meningkatkan kualitas pembelajaran.
Guru inovatif juga identik dengan teknologi, karena selain efektif memberikan efisiensi dan fleksibilitas pembelajaran, teknologi juga mampu membuka cakrawala berpikir guru maupun siswa terhadap perkembangan industri secara global.
Sebab, tantangan dunia pendidikan saat ini adalah bukan hanya sekedar memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tapi juga menyiapkan siswa untuk lebih berwawasan global agar lebih mampu bersaing di masa yang akan datang melalui penerapan teknologi.
Selalu Support Siswa dalam Berbagai Hal Pribadi tiap siswa tak hanya dibangun pada karakter dirinya semata, tapi juga masalah yang telah, sedang dan yang akan dihadapinya di masa yang datang. Disinilah guru harus menjalankan peran pentingnya untuk selalu memberikan support kepada siswanya.
Guru yang inovatif harus mampu memberikan bimbingan sekaligus solusi yang baik bagi siswanya dalam berbagai keadaan tanpa harus menimbulkan masalah baru bagi siswa yang pada akhirnya justru memicu tindakan yang tak diinginkan.
Hal ini berlaku pula ketika guru mengidentifikasi minat dan bakat tiap siswanya untuk kemudian mendorong sekaligus mendukung bakatnya untuk lebih dikembangkan sebagai sebuah potensi yang ada dalam diri siswa agar siswa lebih mudah menentukan masa depannya.
Itulah beberapa tips sederhana menjadi guru inovatif di era pendidikan 4.0 yang selalu saya implementasikan tak hanya kepada diri saya sendiri tapi juga kepada guru-guru saya yang lain karena pada prinsipnya guru inovatif adalah sebuah visi yang harus ada dan harus terus dikembangkan oleh seorang pendidik untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang handal dan berkualitas.