Kurikulum pendidikan yang berlaku sekarang adalah Kurikulum Merdeka yang sudah resmi menjadi Kurikulum Nasional. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2024 tentang kurikulum pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah, Bab II tentang cakupan Kurikulum Merdeka Pasal 33 pada saat peraturan menteri ini mulai berlaku: Mata pelajaran Bahasa Inggris pada Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat menjadi mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan sampai dengan tahun ajaran 2026/2027 dan beralih menjadi mata pelajaran wajib pada tahun ajaran 2027/2028.
Meski sudah menjadi pembelajaran wajib di sekolah, pembelajaran Bahasa Inggris tetap menjadi hal yang masih ditakuti bagi siswa, khususnya siswa SD. Alasan ketakutan siswa dalam mempelajari Bahasa Inggris yang pertama bahasa Inggris sulit diucapkan dan dipahami. Alasan yang kedua peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menguasai 4 keterampilan dalam Bahasa Inggris berupa keterampilan listening (mendengar), speaking (berbicara), reading (membaca), dan writing (menulis). Dari ke empat keterampilan ini, semuanya harus dikuasai oleh siswa. Namun dalam kegiatan belajar siswa mengalami kesulitan, hal ini membuat siswa malas untuk mempelajari Bahasa Inggris, (Mai Sri Lena, dkk: 2023).
Pentingnya Interaksi antara Orang Tua dan Anak
Anak-anak membutuhkan kontak sosial dalam belajar Bahasa Inggris dan membutuhkan dukungan orang dewasa untuk meningkatkan pembelajaran mereka. Piaget, Vigotsky, dan Brunner membahas langkah perkembangan anak yang membutuhkan interaksi antara mereka dan orang yang lebih tua (orang tua dan guru). Hal yang penting dalam memperkuat pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah hubungan antara anak dan orang tua. Peran orang tua merupakan proses yang sangat penting karena mereka adalah cerminan dari anak-anak. Interaksi kolaboratif antara orang tua, sekolah, dan masyarakat disebut sebagai sekolah dan keluarga (Eza Septy Lesia, Ismail Petrus, Eryansyah: 2022).
Apa itu TERAS di RUKOKU?
Program RUKOKU (Rumahku-Sekolahku) adalah program Pemerintah Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan yang bertujuan untuk mewujudkan orang tua peduli, guru hebat, anak cerdas melalui komunitas orang tua sehingga dapat mendukung dan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Gowa. Program ini melibatkan orang tua siswa secara langsung yang berinteraksi dengan guru di sekolah melalui program-program pembinaan anak seperti Parenting, Sahabat Peduli Anak, dan Kreasi.
TERAS (Teaching and Learning English for Parents) hadir dalam mendukung program RUKOKU untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris selain diajarkan oleh guru di sekolah tentunya peran orang tua di rumah sangat penting dalam mengatasi kendala anak ketika belajar di rumah. Bantuan orang tua di rumah menjadikan seorang anak termotivasi mempelajari bahasa kedua yang menjadi mata pelajaran wajib di sekolahnya.
TERAS di RUKOKU menjadi solusi dalam mengatasi kegelisahan para orang tua yang sulit mengajarkan Bahasa Inggris untuk anaknya di rumah. Orang tua yang telah bergabung di komunitas RUKOKU akan diberikan tambahan pelatihan terkait motivasi belajar bahasa Inggris, cara memulai percakapan bahasa Inggris, belajar kosakata dasar tentang daily life yang nantinya akan dipraktekkan bersama dengan anaknya di rumah. Seorang anak akan termotivasi belajar ketika orang tua di rumah juga memberikan dukungan dalam belajar.
Kegiatan TERAS di RUKOKU
Training TERAS (Teaching and Learning English for Parents) diikuti oleh orang tua siswa yang akan diberikan pelatihan tentang pentingnya belajar Bahasa Inggris, motivasi dalam belajar Bahasa Inggris, tips dan trik cara belajar dan mengajarkan untuk anak di rumah. Adapun materi yang dipilih dalam pelatihan adalah dasar-dasar penguasaan kosakata Bahasa Inggris melalui kebiasaan yang dilakukan sehari-hari di rumah (daily life). Materi yang sudah diberikan di RUKOKU selanjutnya akan dipraktekkan di rumah bersama anak-anaknya dan didokumentasikan dalam bentuk rekam video. Selanjutnya guru akan menilai dan mengevaluasi perkembangan orang tua dan anak di rumah secara berkala.
Orang tua yang telah melewati pelatihan sampai tahap akhir akan diberikan apresiasi dan penghargaan dan akan dipilih sebagai duta Teras di RUKOKU sehingga orang tua yang lain dapat termotivasi dalam belajar dan mengajarkan bahasa Inggris melalui pembiasaan-pembiasaan bersama anaknya di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Habsy, B. A., dkk. (2023). Teori Jean Piaget vs Lev Vygotsky dalam Perkembangan Anak di Kehidupan Bermasyarakat. TSAQOFAH, 4(2), 576-586. https://doi.org/10.58578/tsaqofah.v4i2.2325. Diakses 20 Juni 2024.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2022. https://www.kemdikbud.go.id/. Diakses 20 Juni 2024.UK
HUMAS GOWA. Launching Inovasi RUKOku, Abd Rauf sebut Upaya tingkatkan kualitas Pendidikan di Gowa. 2023. https://humas.gowakab.go.id/. Diakses 20 Juni 2024.
Lena , Mai Sri. 2023. Analisis Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. https://doi.org/10.59024/bhinneka.v1i3.175. Diakses 20 Juni 2024.
Lesia, Eza Septy, dkk. 2022. Teaching English for Young Learners in Elementary School: Perceptions and Strategies. https://ejournal.undiksha.ac.id. Diakses 20 Juni 2024.
Penyunting: Putra