Dalam sebuah kehidupan kita mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda pada setiap tempat ataupun kondisi. Begitu juga dengan profesi guru, pada profesi ini kita mempunyai banyak ketugasan yang tidak hanya mendidik siswa tetapi menjadi contoh, menyelesaikan administrasi serta tambahan ketugasan lainnya. Banyaknya tugas yang diemban atau ditanggung oleh seorang guru akan membuat seorang guru merasa lelah baik secara fisik dan mental. Fisik dan mental adalah dua komponen yang dapat merasakan banyak hal terhadap apa yang telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlunya kita sebagai seorang guru perlu menjaga keseimbangan hidup agar kesehatan mental dan fisik kita tetap terjaga.
Kesehatan mental adalah suatu kondisi dimana seseorang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Apabila kondisi dalam kita bekerja baik, maka baik pula kondisi mental kita. Jika kondisi mental baik akan berpengaruh pada kinerja dan presasi kita dalam sebuah pekerjaan.Untuk tetap menjaga kewarasan dan kesehatan mental kita sebagai seorang guru, perlu kita terapkan work life balancae. Menurut Greenhaus, Collins and Shaw (2003) menjelaskan bawa work life balance adalah distribusi sumber daya dan komitmen yang sama positif untuk peran ganda. Peran ganda yang dimaksud adalah kegiatan individu ketika bekerja dengan kehidupan. Kedua peran akan berjalan dengan baik ketika keduanya tidak ada konflik disalah satu kehidupan. Dalam menjalani work life balance terdapat tiga komponen penting yaitu kesimbangan waktu, keseimbangan keterlibatan dan keseimbangan kepuasan. Pada realitanya, peran yang perlu dijalanji seorang guru mempunyai banyak tuntutan baik ketika dalam sebuah pekerjaan dan juga dalam kehidupannya. Apabila kedua peran tersebut tidak berjalan dengan baik, sering terjadi banyak bapak/ibu guru yang mengalami kesehatan secara mental. Hal ini dibuktikan bahwa tingkat stress pekerjaan menjadi guru lebih tinggi dibandingkan dengan profesi yang lain. Tingkat stress ini terjadi karena kondisi lingkungan sekolah yang kurang mendukung dalam dia bekerja dan juga tuntunan dari kehidupan yang belum terpeuhi.
Untuk tetap menjaga kesehatan mental seorang guru, maka perlu menerapkan work life balance dalam kehidupannya. Hal ini perlu dilakukan karena dengan menerapkan work life balance seorang guru akan mengurangi tingkat stress, penyakit kronis, menjaga kesehatan fisik yang optimal dan mencegah dari brounout. Selain itu, untuk mencapai keseimbangan tersebut kita perlu menerapkan beberapa strategi untuk mencapai work life balance. Strategi tersebut diantaranya adalah :
1. Atur prioritas
Sebagai guru dan peran kita yang begitu banyak baik disekolah ataupun dalam kehidupan, kita perlu benar-benar memprioritasnya hal-hal mana yang penting dalam kehidupan kita
2. Buat Jadwal yang Seimbang
Jadwalkan waktu atau momen untuk berkumpul dengan keluarga atau liburan agar energi kita sudah terisi ketika kembali bekerja
3. Memanfaatkan Teknologi
Gunakan teknologi untuk mengelola pekerjaan
4. Batasi Waktu Kerja
Usahakan tidak membawa pekerjaan ke rumah.
5. Lakukan Olahraga atau meditasi
Pada aktivitas fisik ini sangat berpengaruh untuk mengurasi stress dan meningkatkan kesehatan mental kita.
6. Komunikasi yang baik dengan guru lain dan keluarga
Bersikaplah terbuka kepada kepala sekolah, guru ataupun keluarga kita.
Pada penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi banyak tuntutan serta peran yang banyak bagi seorang guru, kita perlu terus menerapkan prinsip work life balance agar kehidupan kita tetap berjalan dengan baik dan juga kesehatan mental kita tetap terjaga.
Daftar Pustaka
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19419/2/11710074_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
https://www.halodoc.com/artikel/5-pentingnya-menjaga-work-life-balance-bagi-kesehatan-mental
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2916/mengoptimalkan-kesehatan-mental-melalui-work-life-balance
Penyunting: Putra