Dalam dunia pendidikan, guru seringkali menghadapi tekanan yang tinggi dan stres yang konstan akibat tuntutan tugas yang kompleks dan beragam. Manajemen stres menjadi hal yang sangat penting bagi para pendidik agar dapat menjalankan tugas mereka dengan efektif dan tetap menjaga kesejahteraan mental dan fisik. Dengan mengadopsi strategi manajemen stres yang efektif, guru dapat meningkatkan produktivitas, kualitas pengajaran, dan kepuasan kerja, serta menghindari risiko burnout yang dapat berdampak negatif pada diri mereka dan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Yuk simak baik-baik artikel ini Bapak dan Ibu!
Profesi dengan Tingkat Stress terjadi pada Guru Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga riset, termasuk RAND Corporation dan Universitas Alberta, profesi guru telah terbukti menjadi salah satu pekerjaan dengan tingkat stres tertinggi dibandingkan dengan profesi lainnya. Hasil survei RAND Corporation pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar guru dan kepala sekolah mengalami stres terkait pekerjaan, bahkan dua kali lipat lebih banyak daripada profesi lain. Lebih dari separuh guru dan kepala sekolah merasa mengalami burnout, sebuah kondisi stres kronis yang melibatkan kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat beban kerja yang tinggi.
Penelitian tersebut juga menyoroti bahwa guru yang memiliki pengalaman kerja antara enam hingga sepuluh tahun secara signifikan lebih mungkin melaporkan kelelahan, depresi, atau kesulitan mengatasi stres, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental guru menjadi sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Apa itu Koping? Koping merujuk pada upaya kognitif dan perilaku yang dilakukan oleh individu untuk mengelola tuntutan internal dan eksternal dari situasi yang menimbulkan stres. Ini melibatkan penerapan strategi secara sadar yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan dampak stresor terhadap kesejahteraan emosional dan fungsi keseluruhan seseorang.
Baca juga: Manajemen Stress untuk Meningkatkan Produktivitas
Strategi koping dapat bervariasi luas dan dapat mencakup pemecahan masalah, mencari dukungan sosial, ekspresi emosional, teknik relaksasi, dan penilaian ulang kognitif. Keterampilan koping yang efektif memungkinkan individu untuk merespons stresor secara adaptif, mempertahankan ketahanan psikologis, dan menghadapi tantangan dengan lebih efektif. Memahami dan mempraktikkan mekanisme koping sangat penting untuk mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan, terutama di lingkungan yang penuh tekanan seperti profesi pendidikan.
Ilustrasi stres pada guru (Gambar: Pexels/Anna Shvets) Tips Koping untuk Guru Terdapat enam tips koping yang direkomendasikan bagi guru untuk mengelola stres di lingkungan kerja, seperti:
1. Menuliskan hal-hal yang dapat dibanggakan Menjaga jurnal rasa syukur atau afirmasi dapat menjadi cara sederhana untuk memperbaiki pola pikir positif. Menghabiskan waktu untuk mencatat momen-momen positif seperti interaksi baik dengan orang tua murid atau momen pencerahan siswa dapat menjadi mekanisme koping yang sehat.
2. Memantau perasaan Disarankan bagi guru untuk memantau perasaan mereka setidaknya sekali sehari dan mencatat situasi apa yang terkait dengan perasaan positif atau negatif. Praktik ini membantu meningkatkan kesadaran diri terhadap perasaan yang dirasakan selama hari, sehingga dapat membantu guru untuk mengelola emosi dengan lebih baik.
3. Menghindari gosip dan keluhan Meskipun terkadang menggoda untuk berbagi keluhan dengan rekan kerja, terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk mengeluh tentang frustrasi di tempat kerja dapat memiliki efek negatif pada suasana hati dan kesejahteraan mental. Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang memberikan dukungan positif dan membangun dapat lebih bermanfaat bagi kesejahteraan mental.
Baca juga: 5 Cara Jitu Meredakan Stress bagi Tenaga Pendidik
4. Menerapkan perilaku dan pemikiran adaptif Koping adaptif melibatkan perubahan perilaku atau pola pikir untuk mengatasi kondisi stres atau ketidaknyamanan emosional. Ini tidak berarti mengabaikan masalah, tetapi melibatkan pemikiran ulang tentang masalah tersebut atau mengambil tindakan untuk mengurangi stres. Misalnya, mengubah harapan atau mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi situasi stresor.
5. Mencari pengembangan profesional Kompetensi di tempat kerja terkait erat dengan stres pekerjaan. Jika seorang guru tidak dapat mengelola kelas secara efektif, misalnya, mereka lebih rentan terhadap stres. Melakukan pengembangan profesional atau menerima umpan balik tentang keterampilan yang perlu ditingkatkan dapat membantu guru mengelola stres yang terkait dengan tugas-tugas mereka.
6. Mengadakan klub baca Membentuk klub baca mingguan atau dua mingguan dengan rekan kerja untuk mempelajari praktik-praktik berbasis bukti tentang manajemen stres dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan koping. Hal ini juga dapat memberikan dukungan sosial dan memperkuat komunitas sekolah, yang dapat membantu mengurangi stres secara keseluruhan.
Itulah penjelasan mengenai pendekatan koping untuk manajemen stres pada guru. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi kepada guru dan bisa lebih peduli lagi terhadap kesehatan mentalnya. Semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk mempersiapkan guru melalui pendidikan di Indonesia.
Referensi: Teacher Stress: 6 Coping Strategies
Dapatkan pelatihan privat di sekolah Anda untuk meningkatkan kualitas akademik guru dan akademik sekolah bersama trainer pilihan. Waktu dan tempat sesuai pilihan Anda! Konsultasi GRATIS!
Penulis: Francois Rynasher Mamarimbing | Penyunting: Putra