Pisau Bermata Dua Bernama Teknologi: di Tangan Guru, Jadi Apa? - Guruinovatif.id

Diterbitkan 09 Apr 2025

Pisau Bermata Dua Bernama Teknologi: di Tangan Guru, Jadi Apa?

Artikel ini tentang peran teknologi dalam pendidikan yang bisa menjadi pisau bermata dua Bisa bermanfaat, namun juga bisa sangat membahayakan. Di sinilah peran guru menjadi sangat penting dimana seorang guru harus bisa memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk bijak memanfaatkan teknologi

Dunia Pendidikan

Arfan Wakhid Rosadi

Kunjungi Profile
34x
Bagikan

Hari ini, guru bukan hanya pengajar di ruang kelas. Ia adalah inovator, fasilitator, sekaligus pembimbing yang menjembatani siswa dengan dunia yang terus bergerak cepat. Di era digital ini, teknologi hadir sebagai alat bantu yang luar biasa. Tapi, sebagaimana pisau bermata dua, teknologi bisa membangun dan sekaligus merusak—semua tergantung siapa yang menggunakannya, dan untuk apa.

Saya menyaksikan sendiri bagaimana wajah pendidikan berubah drastis. Proses belajar tak lagi hanya bergantung pada papan tulis dan buku paket. Kini, pembelajaran bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Guru bisa menyampaikan materi dalam berbagai bentuk:

  • Video pembelajaran,

  • Kuis digital,

  • Simulasi interaktif, hingga

  • Diskusi daring.

Siswa pun bisa mengeksplorasi banyak hal hanya dengan satu perangkat di tangan.

Namun, justru di sinilah tantangannya. Ketika teknologi tidak dibarengi dengan pendampingan yang tepat, ia bisa menjadi pengalih perhatian terbesar. Banyak siswa yang tampak sibuk dengan perangkatnya, tapi bukan untuk belajar. Mereka mudah tergoda membuka hiburan, bermain game, atau tersesat dalam media sosial yang tak ada ujungnya.

Media sosial, khususnya, menjadi ruang yang sangat memengaruhi cara siswa berpikir dan bertindak. Di satu sisi, ia bisa menjadi sarana belajar, berbagi karya, bahkan membangun jejaring positif. Tapi di sisi lain, ia juga bisa menjadi tempat tumbuhnya pola pikir instan, budaya saling membandingkan, hingga penyebaran informasi yang belum tentu benar. Dalam hal ini, siswa perlu lebih dari sekadar kemampuan mengoperasikan perangkat—mereka butuh literasi digital dan pendampingan yang kuat.

Albert Einstein pernah berkata, “It has become appallingly obvious that our technology has exceeded our humanity.” Pernyataan ini menjadi peringatan yang relevan hingga kini. Tanpa kendali nilai dan arah, kemajuan teknologi bisa melampaui batas kemanusiaan kita. Maka, tugas guru tidak berhenti pada sekadar mengikuti tren, tetapi juga memastikan bahwa siswa tetap tumbuh sebagai manusia yang utuh: berpikir kritis, beretika, dan bijak.

Menjadi guru inovatif bukan hanya soal bisa menggunakan teknologi terbaru. Tapi bagaimana memanfaatkannya untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan berdampak. Guru bukan hanya menyuguhkan fitur canggih, tetapi juga mengajak siswa memahami kapan harus “menghidupkan layar”, dan kapan harus “menutupnya” untuk kembali terhubung dengan dunia nyata.

Transformasi pendidikan tidak selalu harus heboh dan digital. Kadang, inovasi muncul dari cara guru membangun relasi yang kuat dengan siswa, dari keberanian mencoba pendekatan yang berbeda, atau dari kesabaran mendampingi siswa satu per satu. Di tengah gempuran teknologi, justru kehadiran guru yang otentik dan membumi menjadi kunci utama.

Steve Jobs pernah mengatakan, “Technology is nothing. What’s important is that you have a faith in people.” Maka, mari kita percaya pada potensi siswa—dan hadir sebagai orang dewasa yang mampu mengarahkan mereka, bukan sekadar membanjiri mereka dengan teknologi.

Transformasi itu nyata. Tantangannya juga semakin kompleks. Tapi jika guru tetap menjadi pusat nilai, teknologi akan tetap berada dalam kendali. Bukan menjadi monster yang membingungkan, tapi alat bantu yang memperkuat.

Mari kita pastikan, teknologi di tangan guru bukan sekadar alat bantu, tapi juga jembatan menuju pendidikan yang lebih bermakna. Karena pada akhirnya, pendidikan bukan tentang siapa yang paling canggih, tapi siapa yang paling berdampak.

oleh : Tim Kreatif SMP N 9 Magelang


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Bentuk Kekerasan di Sekolah dan Dampaknya pada Anak-Anak
4 min
Jenis-Jenis Tunadaksa: Menyelami Keragaman Tantangan Individu
3 min
PEMBELAJARAN SISTEM PERIODIK UNSUR MENGGUNAKAN MEDIA “TAHU TEMPE”
Pendidikan Literasi dan Numerasi Akan Diajarkan Sejak TK, Siapkah?
4 min
Generasi Emas 2045, Refleksi Guru Sejahtera

Iefone Shiflana

Dec 12, 2023
8 min
Digugu dan Ditiru. Figur Guru Ideal di Era Milenial

FERDIAN PERMANA

Apr 16, 2024
4 min
Komunitas