Dalam dunia pendidikan, peran seorang guru sangatlah penting dalam membimbing dan mengarahkan murid untuk mencapai potensi terbaik mereka. Namun, seringkali perhatian terhadap kesejahteraan mntal guru seringkali terabaikan. Guru seringkali menghadapi tekanan yang tinggi, seperti tuntutan orangtua yang ingin anaknya berprestasi, kemudian tuntutan administrasi yang cukup banyak bahkan lingkungan yang terkadang kurang mendukung.

Untuk menjaga keseimbangan mental guru, penting bagi mereka memperkuat 5 kompetensi sosial emosional (KSE). Kompetensi ini melibatkan kompetensi kesadaran diri (self awareness). manajemen diri (self management), kesadaran social (social awareness), keterampilan berelasi (Relationship skill), dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision making). Dengan memperkuat 5 KSE yang dimulai dari diri sendiri, diharapka guru dapat menyeimbangkan kesehatan mental mereka. 

Self Awareness sebagai fondasi utama

Melalui kesadaran terhadap emosi diri, guru dapat membangun kepekaan terhadap perubahan mood dan sikap, menghadapi tantangan dengan lebih baik dan merespon secara positifterhadap situasi sulit. Guru yang memiliki pemahaman diri yang baik cenderung lebih responsif terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan pendidikan. Serta dapat mengelola secara efektif sebelum berdampak pada kesehatan mental mereka. 

Bagaimana kompetensi self awareness ini dapat membantu mengatasi stress dan tekanan?

Melalui kompetensi self awareness ini , guru dapat mengenali tanda-tanda awal stress atau tekanan. Seperti perubahan suasana hati, penurunan energi atau ketidakmampuan berkonsentrasi. Ini memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan pencegahan atau dukungan awal. Kompetensi ini juga meningkatkan resiliensi. Dengan meningkatnya resiliensi seseorang dapat memahami dengan lebih baik sumber-sumber tekanan dan menemukan cara untuk segera pulih setelah menghadapi tantangan yang cukup berat. 

Self Management sebagai keterampilan kritis seorang guru

Kemampuan untuk mengelola stress sehari-hari bukan hanya merupakan keahlian pribadi, tetapi juga menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan belajar positif di dalam kelas. Maka self management merupakan salah satu strategi efektif yang dapat digunakan dalam mengelola stress guru. Strategi self management tersebut bisa meliputi perencanaan waktu yang efisien. Misalnya menyusun skala prioritas dalam sebuah proses belajar mengajar kemudian meluangkan waktu untuk kegiatan pribadi. Memberikan jeda aktivitas dengan praktik mindfulness juga menjadi salah satu cara dalam self management. Dengan begitu , guru dapat memberikan dampak positif bagi dirinya dan pengalaman belajar siswa di kelas. 

Bagaimana kompetensi social awareness dpat menyeimbangkan guru

Terdapat 2 kunci utama dari kompetensi social awareness yang bisa membantu guru menyeimbangkan mental mereka. 

1. Kemampuan membaca situasi sosial di lingkungan pendidikan

Dengan social awareness yang tinggi , memungkinkan guru untuk mendeteksi tanda-tanda kesejahteraan siswa baik secara akademis maupun emosional. Guru yang peka terhadap perubahan perilaku atau perubahan suasanakelas dapat merespon dengan cepat untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Selain itu social awareness juga memungkinkan guru lebih mudah dalam beradaptasi dengan perubahan sosial dan memodifikasi pembelajaran mereka sesuai kebutuhan murid serta kondisi lingkungan.

2. Pengembangan sikap empati kepada murid, orangtua dan rekan sejawat

Guru yang memiliki empati terhadap murid, orangtua dan rekan kerja memungkinkan terjadinya hubungan yang positif. Hubungan yang positif tersebutlah yang dapat berkontribusi pada keseimbangan mental guru.

Keterkaitan Relationship Skill dengan keseimbangan mental guru

Kompetensi Relationship Skill mencakup cara guru berinteraksi , berkomunikasi dan membangun hubungan yang positif dari berbagai pihak di lingkungan sekolah. Guru yang mampu meningkatkan keterampilan berelasinya akan terlibat aktif dengan komunitas sekolah. Ini mencakup berpartisipasi dalam pertemuan orangtua dengan guru, kegiatan sekolah dengan lainnya. Keterlibatan ini dapat memperkuat rasa keterhubungan dan dukungan . Kompetensi ini juga memugkinkan guru membangun kepercayaan terhadap sesama komunitas sekolah. Hubungan yang didasarkan kepercayaan cenderung menurunkan tingkat stress yang dimiliki oleh guru karena mereka merasa didukung dan dihargai. 

Kunci utama dari Responsible Decision Making

Kompetensi ini memerlukan analisis informasi yang baik. Pengumpulan data yang relevan, memahami berbagai sudut pandang dan mengidentifikasi dampak dari setiap keputusan yang telah diambil. Dalam hal ini guru dapat mempertimbangkan konsekuensi positif dan negatif dari setiap pilihan. Oleh karenanya, guru yang memiliki kompetensi responsible decision making ini dalam pengambilan keputusan juga mungkin mencari masukan dari rekan sejawat, tenaga kependidikan , kepala sekolah bahkan murid. Sehingga memperkaya perspektif seorang guru. Kemampuan membuat keputusan yang bertanggung jawab ini memberikan guru rasa kontrol atas lingkungan mereka. Serta guru lebih siap menghadapi tantangan dan ketidakpastian. Keputusan yang tepat pula dapat mempengaruhi kualitas pengajaran. Hal ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih stabil dan mendukung. Yang pada akhirnyadapat memberikan dampak positifpada kesejahteraan mental guru dan berdampak positif juga terhadap murid.

Penyunting: Putra