Guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu faktor penting yang tercantum dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen jika ingin memajukan pendidikan negeri. Karena seorang pendidik harus memiliki sejumlah kompetensi untuk menjalankan tugas utama profesinya, yaitu mendidik peserta didik dengan baik.
Namun tak jarang dijumpai dalam satu satuan pendidikan terdapat kesenjangan keterampilan maupun kompetensi antar pendidik. Contoh nyatanya adalah kesenjangan pendidik dalam hal penguasaan teknologi. Padahal teknologi memiliki peran yang penting dalam pembelajaran abad ke-21 dan memiliki dampak pada kualitas satuan pendidikan dan pengalaman belajar yang diterima oleh setiap peserta didik.
Salah satu solusi untuk mengentaskan kesenjangan ini adalah dengan menciptakan komunitas belajar (kombel) di dalam satuan pendidikan dan berkolaborasi dengan kombel satuan pendidikan lainnya. Mengapa kombel dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran? Simak penjelasan lebih lanjut dalam artikel ini!
Komunitas Belajar sebagai Wadah Peningkatan Kemampuan Tenaga Pendidik Pada tahun 2023 yang lalu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen GTK) menerbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 4263 Tahun 2023 tentang Optimalisasi Komunitas Belajar. Di dalam surat edaran tersebut, Ditjen GTK menjelaskan untuk meningkatkan praktik pembelajaran di satuan pendidikan, maka para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah perlu meningkatkan kompetensi secara berkala melalui komunitas belajar.
Baca juga:Jangan Lupakan 4 Kompetensi Guru Ini !
Komunitas belajar atau yang lebih sering disebut kombel merupakan wadah bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK) untuk belajar bersama dan berkolaborasi secara terjadwal dan berkelanjutan dengan tujuan yang jelas serta terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Dengan adanya kombel, diharapkan kesenjangan kompetensi antar GTK, khususnya guru dapat diminimalisir, sehingga akan memberikan dampak pada pemberian kualitas pengalaman belajar yang sama siapapun pendidiknya.
3 Ide Besar atau Fokus Komunitas Belajar Penciptaaan komunitas belajar ini memiliki 3 ide besar atau fokus berikut ini:
1. Fokus pada pembelajaran siswa Tujuan utama dari penyelenggaraan satuan pendidikan adalah memastikan setiap siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang berkualitas. Tak hanya sekadar belajar, tetapi bagaimana siswa dapat belajar sampai tingkat capaian tertinggi. Untuk mewujudkan hal ini, tentunya GTK juga dituntut untuk terus belajar agar upaya tersebut membuahkan hasil yang diharapkan. Maka dari itu, penting bagi GTK di satuan pendidikan untuk bersama-sama membuat struktur belajar yang melekat sebagai bagian dari aktivitas rutin.
2. Membangun budaya kolaborasi dan komitmen bersama Untuk mewujudkan kegiatan belajar yang optimal, penting bagi GTK di satuan pendidikan untuk dapat berkolaborasi dengan GTK lainnya. Karena dengan adanya kolaborasi ini dapat menghadirkan suasana belajar bersama serta kesadaran bahwa proses pembelajaran dan keberhasilan seorang siswa merupakan tanggung jawab bagi semua GTK.
3. Berorientasi pada hasil belajar siswa Kombel juga menjadi cara bagi GTK unutuk mengetahui hasil belajar siswa dengan cara mengumpulkan bukti berupa hasil asesmen siswa yang digunakan sebagai dasar pada seluruh proses belajar dalam komunitas. GTK akan mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan membandingkan bukti hasil asesmen siswa sebelum dan setelah dilakukan intervensi dalam sebuah siklus sebagai berikut:
diagram siklus belajar kombel
Siklus belajar ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar yang terjadi dalam kombel merupakan kesatuan proses berkelanjutan yang dimulai dari refleksi awal sampai kembali lagi ke refleksi awal. Tujuannya adalah agar hasil belajar dalam kombel dapat diimplementasikan dalam pembelajaran dan refleksi dari implementasi pembelajaran menjadi bahan diskusi atau belajar dalam kombel untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Manfaat Mengikuti Komunitas Belajar Ada beberapa manfaat jika pendidik mengikuti komunitas belajar, antara lain:
1. Dapat menghubungkan orang-orang Komunitas belajar mengumpulkan orang dari berbagai disiplin ilmu yang tidak terbatas oleh geografi untuk berbagi ide dan hasil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Bahkan saat ini kombel dapat bekerja sama secara langsung di dunia nyata maupun di dunia maya.
2. Dapat menentukan tujuan dan mengukur kemajuan kolektif Komunitas belajar biasanya akan menyelaraskan anggotanya dengan tujuan, teori, dan praktik yang sama.
Baca juga:Menguak Pengaruh dan Dampak Platform Digital dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan Prestasi Belajar Siswa
3. Mendapatkan teman untuk berdiskusi Dalam komunitas belajar, anggotanya akan berbagi pembelajaran dari pengalaman saat mendidik siswa, baik pengalaman yang sukses maupun yang gagal untuk memperdalam pengetahuan kolektif.
4. Mendukung kepemimpinan dan keterampilan anggota komunitas belajar Komunitas belajar tak hanya sebagai wadah untuk berbagi, namun juga menjadi tempat yang memungkinkan untuk membuka peluang berbagai peran kepemimpinan dan peluang pengembangan keterampilan anggotanya.
5. Mempercepat kemajuan yang berdampak besar Keberadaan komunitas belajar juga akan memfasilitasi pembelajaran dengan siklus yang cepat, mengukur tingkat keberhasilan suatu metode pembelajaran bagi pihak tertentu, dan bahkan memungkinkan untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan.
Komunitas belajar memiliki dampak yang luar biasa apabila dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Karena kombel membawa manfaat bagi pendidik, peserta didik, dan sekolah. Manfaat bagi pendidik adalah dapat mengikis dan meminimalisir kesenjangan kompetensi antar pendidik. Karena pendidik akan saling belajar dan mengisi satu sama lain sehingga semua pendidik di satuan pendidikan memiliki kompetensi yang sama.
Kesetaraan kompetensi antar pendidik akan berimbas pada peningkatan pengalaman belajar siswa dengan kualitas yang sama, siapapun pendidiknya.
Lalu, bagaimana cara untuk memaksimalkan komunitas belajar sebagai ruang pengembangan diri? Temukan jawabannya dalam webinar Guru Inovatif Class yang akan membahas mengenai membangun kolaborasi komunitas belajar dalam tautan berikut ini!
Saya ingin mendaftar webinar ini!
Referensi: Learning Communities Menghidupkan Komunitas Belajar Sekolah Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Optimalisasi Komunitas Belajar
Penulis: Eka | Penyunting: Putra