Saya adalah wanita biasa yang awalnya tidak ada terbersit sedikitpun untuk menjadi seorang guru, perjalanan saya diawali dari hal yang tidak terduga sedikitpun bagaimana saya menjadi seorang guru. Diawali dari datangnya tamu ke rumah waktu itu yang datang mencari seorang guru taman kanak-kanak, dia adalah salah satu teman dari kakak saya, sebenarnya tawaran itu bukan untuk saya tapi untuk kakak saya. Tapi berhubung kakak saya waktu itu sudah mengajar di salah satu TPQ jadi dia mengalihkan tawaran itu kepada saya, dan waktu itu saya 1 tahun baru lulus SMA, untuk melanjutkan kuliah tidak mampu karena kendala biaya, akhirnya saya membuat lamaran waktu itu untuk menjadi di guru di taman kanak-kanak walaupun ijazah saya waktu itu adalah hanya sekolah menengah atas karena tidak ada persyaratan khusus waktu itu harus S1 PAUD, tepatnya tahun 1994 lamaran diterima karena waktu itu memang benar - benar dibutuhkan, karena di lembaga tersebut hanya ada satu orang guru. Pada saat awal saya hanya melihat dan belajar bagaimana meladeni anak - anak kecil dan untuk hal - hal yang berhubungan dengan keilmuan tentang pendidikan anak usia dini saya belum memahami.
Di saat saya menjalani profesi sebagai guru TK merasa sangatlah berat, dimana harus meladeni anak - anak kecil yang banyak tingkah pola, lebih - lebih jika harus meladeni mereka saat mengantar ke kamar kecil untuk pup atau kencing, saya masih sedikit gimana rasanya, karena tidak pernah meladeni anak kecil. Dan bahkan kadang ada yang sampai pup di celana, karena mereka sudah merupakan tanggung jawab, maka dengan terpaksa saya harus turun tangan untuk membersihkannya, walaupun sedikit mual waktu itu karena tidak terbiasa. Dan sempat berpikir ”berat sekali jadi guru taman kanak – kanak” yang honornya tidak seberapa, karena saat tahun itu tepatnya Oktober 1994 honor saya sebesar Rp. 5000,-. ( lima ribu rupiah ).
Selang beberapa bulan saya menjadi guru TK sempat terbersit ingin berhenti karena saya merasa tidak mampu meladeni anak - anak kecil, tapi kerjanya sangatlah berat. walaupun waktu itu saya tidak memikirkan masalah honor, saya hanya ingin mencari kegiatan dan pengalaman saja di masa saya yang tidak ada kegiatan ataupun kesibukan. Beberapa bulan berada di lembaga tersebut saya sempat menangis dan curhat kepada ibu serta kakak “ bahwa saya ingin berhenti untuk bekerja menjadi guru ” karena saya merasa capek dan tidak mampu mengurusi anak – anak kecil yang banyak tingkah pola, karena waktu itu saya benar-benar tidak tahu bagaimana mendidik anak kecil, dan belum siap menjadi seorang guru taman kanak-kanak, tapi ibu dan kakak saya menyemangati dan memotivasi saya agar tetap bertahan dan berkata, jalani dulu yang sabar siapa tahu nanti kamu ada rezeki disitu dan bisa jadi guru PNS. Dengan motivasi serta penyemangat dari orang sekitar saya akhirnya saya tetap bertahan sebagai guru.
Dan perlu diketahui pada waktu itu lembaga tersebut mempunyai dua taman kanak-kanak yaitu taman kanak-kanak satu dan taman kanak-kanak dua yang pada akhirnya akhirnya lembaga tersebut menyatukan taman kanak-kanak di tempat lokasi di mana saya mengajar yaitu lembaga taman kanak-kanak 2 karena lebih luas. akhirnya karena disatukan saya berpikir saya bisa belajar dari teman yang sudah banyak pengalaman yang sebelumnya yang berada dilembaga satu, walaupun diawal saya belum bisa menyatu dengan mereka karena saya merasa bodoh dan tidak tahu apa-apa, beda dengan mereka yang sudah mempunyai pengalaman mengajar di TK dalam waktu yang sudah lumayan lama.
Kadang saya merasa sedih dan merasa sendiri karena saya adalah orang baru tapi lambat laun saya mulai belajar untuk berbaur dengan guru - guru yang lain, banyak sekali suka dan duka yang saya rasakan dan terkadang membuat saya menangis dan merasa tidak betah di lembaga tersebut, Ibu kembali menyemangati dan memotivasi saya untuk tetap bertahan, dan berkata “jangan berhenti nak mungkin suatu saat nanti kamu bisa menjadi yang terbaik dan hikmah dibalik perjalananmu sekarang, walaupun saat ini kamu harus menangis terlebih dahulu. Dan itulah yang membuat saya tetap bertahan untuk mengajar di lembaga tersebut.
Pada tahun 2002 Saya mempunyai kesempatan untuk sekolah di D2 TK yang waktu itu baru diadakan pertama kali di kabupaten saya, honor saya waktu itu sudah sudah Rp. 100.000,- Saya hanya bertanya dalam hati apakah saya mampu membayar uang kuliah waktu itu dan ibu terus memotivasi saya dan juga salah pengawas TK sebagai penanggung jawab dan termasuk pengelola di pendidikan D2 TK tersebut, agar saya terus melangkah, dan akhirnya saya dapat menjalani kuliah D2 TK dan lulus tahun 2004, di situlah saya mulai belajar dan mendapatkan ilmu untuk menjadi guru taman kanak-kanak, dan mulai tahun itu pula rezeki berpihak kepada saya, Karena setelah lulus D2 TK di tahun 2004 di kabupaten saya ada perekrutan guru bantu, dan saya mengikuti tes tersebut dan Alhamdulillah saya termasuk 10 peserta yang lolos dari 250 peserta yang mengikuti, dengan lolosnya saya menjadi seorang guru bantu akhirnya honor saya sedikit berubah, rezeki saya bertambah dan saya sangat bersyukur waktu itu. karena banyak sekali yang ingin menjadi guru bantu tapi mereka tidak lolos.
Beberapa tahun kemudian tanpa diduga - duga ada pengumuman berikutnya bahwa akan ada perekrutan calon pegawai negeri melalui guru bantu, dan Alhamdulillah saya juga termasuk di dalamnya sebagai calon pegawai negeri sipil, rezeki terus berpihak pada saya sampai saya menjadi seorang PNS. Dari perjalanan panjang itu saya mulai merasa bahwa saya memang ditakdirkan untuk menjadi seorang guru taman kanak - kanak di mana saya harus mempunyai tanggung jawab dan komitmen untuk mencerdaskan anak bangsa lebih -lebih anak usia taman kanak - kanak yang memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan serta keikhlasan seorang Guru untuk mendidik anak bangsa dan selalu bersyukur dengan apa yang dijalani.
Saya terus belajar dan membaca serta mencari informasi bagaimana menjadi guru yang baik, guru yang dapat membimbing anak usia dini, guru yang dapat memotivasi anak –anak usia dini dan membuat mereka senang dan bahagia saat di sekolah dengan inovasi ataupun membuat APE sederhana. Karena tetap ingin belajar saya juga melanjutkan pendidikan melalui UT sesuai jurusan saya mengajar yaitu S1 PAUD.
Dan hal itu yang membuat semangat saya untuk belajar dan terus belajar memahami bagaimana cara mendidik dengan baik bagaimana menjadikan anak - anak bangsa berkarakter bagaimana menjadi teladan yang baik untuk anak-anak terus berusaha saya pelajari dan pada akhirnya saya juga punya kesempatan pada tahun 2016 dipanggil untuk mengikuti Diklat instruktur nasional yang diselenggarakan oleh P4TK, dan di sana saya banyak menimba ilmu, dan berbagi pengalaman dengan guru lain melalui kegiatan PKB, Pada tahun 2017 saya ditunjuk untuk mengikuti lomba guru prestasi tingkat Kabupaten, dan Alhamdulillah perjuangan saya tidak sia – sia untuk terus belajar dan belajar sehingga mendapat Juara I Guru prestasi tingkat kabupaten, walaupun waktu itu saya masih bertanya dalam hati, mana mungkin saya bisa jadi juara, saya hanya guru biasa saja yang baru belajar melangkah dan hal itu tidak pernah terbersit pada diri saya bahwa saya akan menjadi juara 1 Guru prestasi tingkat kabupaten.
Akhirnya dari berbagai pengalaman berharga yang saya dapatkan dan juga pernah diutus menjadi guru inti di mana saya juga dapat berbagi ilmu dengan teman-teman guru TKlainnya dalam kegiatan PKP, sampai sekarang saya masih terus belajar termasuk “ menulistulisan yang saya buat ini “ Kisah saya sebagai Guru di Indonesia “...By afri...
Dan akhirnya saya menyadari serta merasa bahwa profesi guru taman kanak-kanak adalah profesi yang sangat berharga karena di sana kita akan tahu bagaimana uniknya anak - anak dengan berbagai macam karakter, menjadikan anak penerus bangsa menjadi Berkarakter adalah tanggung jawab besar untuk mengantar mereka menjadi anak yang berkarakter.