Kementerian Sosial (Kemensos) mendapatkan arahan untuk membangun Sekolah Rakyat dari Presiden Prabowo. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ketika berbincang dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti di kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada tanggal 7 Januari 2025 yang lalu. Mensos kemudian menggandeng Kemendikdasmen untuk membantu dalam merealisasikan rencana Sekolah Rakyat (SR).
Apa itu Sekolah Rakyat? Simak penjelasannya sampai akhir dalam artikel ini.
Apa itu Sekolah Rakyat?
Menurut keterangan Gus Ipul di laman resmi Kemensos, Sekolah Rakyat merupakan sekolah yang akan dibangun untuk membantu pelajar tidak mampu khususnya mereka yang termasuk kelompok miskin hingga miskin ekstrem agar bisa bersekolah secara gratis dan memeroleh pendidikan berkualitas.
Konsep dari Sekolah Rakyat nantinya akan menyerupai sekolah asrama (boarding school), sehingga harapannya tak hanya mendapatkan akses pendidikan yang gratis dan berkualitas, namun juga bisa menjamin sasupan gizi para siswanya.
Baca juga:
Meski Diterpa Efisiensi Anggaran, Mendikdasmen Tekankan Komitmennya dalam Menjaga Layanan Pendidikan yang Berkualitas
“Tujuan utama Sekolah Rakyat adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan. Jika orang tuanya miskin, jangan sampai anaknya jadi miskin. Ini harus diputus dengan menyekolahkan mereka,” terang Gus Ipul.
Hal ini disambut dengan positif oleh Mendikdasmen yang berjanji pihaknya tidak hanya membantu, namun juga siap berkolaborasi untuk mempercepat realisasi Sekolah Rakyat. Patut untuk diketahui, Kemendikdasmen saat ini juga memiliki sejumlah relawan pendidikan yang biasanya ditempatkan di daerah terpencil dengan jumlah penduduk yang sedikit dan tak memungkinkan untuk dibangun sekolah.
Terkait bentuk kolaborasi seperti apa yang akan berjalan, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq, menjelaskan skema kolaborasi dan bantuan yang akan diberikan masih menunggu kajian lengkap dari Kemensos.
Pertemuan jajaran Kemensos dengan Kemendikdasmen dalam membahas realisasi Sekolah Rakyat (Gambar: Laman Kemensos)Segelintir Info Mengenai Sekolah Rakyat
Untuk merealisasikan Sekolah Rakyat berjalan, Kemensos menunjuk mantan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh sebagai Ketua Tim Formatur. Berdasarkan keterangan Nuh dalam jumpa pers di sela-sela rapat pembahasan pembentukan Sekolah Rakyat pada tanggal 5 Maret 2025 yang lalu, ia menyatakan Sekolah Rakyat ingin digagas mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, atau SMK. Bahkan tak menutup kemungkinan jika kedepannya nanti dikombinasikan dengan Madrasah.
Namun gagasan ini masih harus dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada Presiden terkait jenjang pendidikan dalam Sekolah Rakyat.
“(Sekolah Rakyat) Ini bentuknya boarding. Fasilitas awal sudah ada, fasilitasnya Kemensos. Tetapi, infrastruktur saja tentu belumlah cukup untuk melaksanakan sebuah pendidikan formal. Dari sinilah teman-teman dari Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) serta Pendidikan Tinggi (Dikti) khususnya terlibat langsung.
Nuh juga mengutarakan bahwa untuk tenaga pengajar telah bekerja sama dengan Dikdasmen dan Dikti untuk disiapkan.
Baca juga:
Kemendikdasmen Teken MoU dengan KLH Mengenai Pendidikan Ramah Lingkungan
Kurikulum yang Akan Diterapkan dalam Sekolah Rakyat
Terkait kurikulum apa yang akan dipakai dalam Sekolah Rakyat, Nuh mengutarakan bahwa kurikulum akan dirancang khusus dengan tetap memadukan kurikulum nasional.
“Tentu ada kurikulum nasional kita tetap plus. Jadi kurikulum nasional ‘plus plus’,” imbuhnya.
Kendati demikian, Nuh belum menjelaskan lebih lanjut mengenai detail kurikulum yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat. Karena pihaknya masih terus merancang konsep terbaik untuk diterapkan bagi siswa-siswa di sekolah hasil gagasan Kemensos tersebut.
Karena siswa yang akan mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat tak dipungut biaya alias gratis, Nuh berharap sekolah ini akan dibuka mulai Tahun Ajaran 2025/2026.
“Jangan sampai karena sekolah ini gratis dan seterusnya, sekolahnya bagus, orang yang tidak miskin ngaku miskin, tidak boleh. Pastikan Sekolah Rakyat memang untuk warga yang miskin,” tegas Nuh.
Pendaftaran program Sekolah Juara untuk mendorong transformasi sekolah menjadi pusat pembelajaran yang unggul, inovatif, dan berdaya saing kini telah diperpanjang. Jangan sampai ketinggalan dafta program bermanfaat ini.

Klik disini untuk daftar programnya
Referensi:
Kemendikdasmen Masih Tunggu Kajian Lengkap Kemensos soal Sekolah Rakyat
Kemensos Ajak Kemendikdasmen Kolaborasi untuk Bangung Sekolah Rakyat
Percepat Realisasi Sekolah Rakyat, Kemensos Ajak Kemendikdasmen Kolaborasi
Sekolah Rakyat Bakal Berjenjang SD hingga SMA, Bentuknya “Boarding School”
Sekolah Rakyat Bakal Pakai Kurikulum Nasional Plus Plus
Penulis: Eka | Penyunting: Putra