Penerimaan Peserta Didik Baru identik dengan proses seleksi ketat dari orang tua peserta didik untuk menentukan anaknya mampu diberi pelayanan optimal di sekolah. Salah satunya ialah melalui keterlibatan paguyuban orang tua dalam hal memperhatikan kelas dinamis di sekolah khususnya di kelas peserta didik.
Ketika kita pergi ke suatu taman, namun taman tersebut sangat gersang, tentunya kita sebagai pengunjung akan merasa bosan dan tidak tertarik. Demikian pula dengan kelas yang ada di sekolah, ruang kelas yang kering, monoton, membuat peserta didik semakin tidak semangat untuk pergi ke sekolah. Padahal hakikatnya, peserta didik harus merasa gembira bersekolah.
Kelas yang dinamis adalah kelas yang melibatkan interaksi antara siswa dan guru dalam komunitas kelas. Tujuan belajar di kelas yang dinamis adalah mempelajari bagaimana menciptakan suasana kelas yang positif dimana siswa merasa nyaman belajar dan berkomunikasi dengan siswa lain dan dengan guru. Ruang kelas dinamis yang baik terdiri dari keterlibatan semua orang di kelas.
Membahas tentang keterlibatan semua orang di kelas, tentu tidak lepas dari sinergitas antara guru, kepala sekolah dan juga orang tua murid yang biasa dikenal dengan istilah parenting atau paguyuban orang tua murid. Di awal masuk peserta didik, pembentukan paguyuban ini selalu digelar. Salah satu programnya yakni bersama-sama mengelola kelas dinamis dalam hal penataan kelas.
Dalam menjalankan aktivitasnya di kelas yaitu belajar, seorang siswa memiliki kepribadian tersendiri antara anak yang satu dengan anak yang lain. Perbedaan kepribadian antar individu tersebut dapat mempengaruhi cara siswa dalam belajar. Khususnya dalam merespon guru pada saat memberikan materi pelajaran. Dengan hal ini pula, sering kali terjadi keributan di dalam kelas yang disebabkan oleh siswa yang mempunyai sikap suka mengganggu teman yang lain saat pembelajaran.
Ulah satu siswa dapat mempengaruhi siswa yang lain. Kelas yang ramai dan sulit diatur merupakan suasana kelas yang tidak kondusif dalam proses pembelajaran. Jika kondisi kelas tidak nyaman dalam melaksanakan proses pembelajaran maka aktivitas siswa pun akan terganggu, siswa tidak dapat berkonsentrasi penuh dalam belajar. Sebagai seorang guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan nyaman, dan siswa pun dapat berkonsentrasi penuh dalam pembelajaran.
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan siswa mencapai tujuan-tujuan pembelajaran, sedangkan kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu dapat berlangsung secara efektif dan efisien (Rulam: 2010).
Kelas dinamis merupakan wujud sinergitas antara orang tua, guru dan seluruh warga sekolah. Pengelolaan kelas yang dinamis akan menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa untuk memotivasi diri mereka dalam belajar. Pembelajaran akan lebih menyenangkan dan menjadi daya tarik siswa ketika pengelolaan kelas yang dinamis dapat dikelola oleh guru dan paguyuban orang tua murid secara optimal. Pengelolaan kelas yang dinamis membawa dampak yang positif bagi siswa diantaranya yaitu siswa menjadi lebih aktif, siswa tidak merasa bosan dan jenuh, siswa menjadi lebih semangat untuk berangkat sekolah dan menerima pelajaran. Sehingga hal tersebut akan menjadi daya tarik motivasi belajar bagi siswa di sekolah.
Penyunting: Putra