Google Classroom dan Seesaw sebagai Solusi Penilaian Portofolio secara Digital - Guruinovatif.id

Diterbitkan 17 Okt 2023

Google Classroom dan Seesaw sebagai Solusi Penilaian Portofolio secara Digital

Penetapan tentang Standar Penilaian Pendidikan ditujukan untuk memantau perkembangan akademis murid. Informasi penilaian yang dikumpulkan selama periode tertentu akan disebut penilaian portofolio. Simak tujuan penilaian portofolio dan contoh aplikasi yang dapat digunakan dalam artikel berikut ini!

Dunia Pendidikan

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
1399x
Bagikan

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2016, pemerintah telah menetapkan mengenai standar penilaian pendidikan yang berlaku di Indonesia. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria yang meliputi lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Adanya penilaian ini bertujuan untuk memantau, mengevaluasi proses, kemajuan belajar, hingga perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian ini juga bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.

Hasil belajar peserta didik baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah akan dinilai meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan, keterampilan. Secara prinsip, penilaian hasil belajar harus dilakukan secara:

  1. Sahih - penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur
  2. Objektif - penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas
  3. Adil - penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
  4. Terpadu - penilaian adalah salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
  5. Terbuka - prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
  6. Menyeluruh dan berkesinambungan - penilaian mencapuk semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik
  7. Sistematis - penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
  8. Beracuan kriteria - penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan
  9. Akuntabel - penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya

Adapun penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh tenaga pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.

Penilaian Portofolio, Penilaian Lanjutan untuk Menghargai Usaha Belajar Peserta Didik

Informasi yang diperoleh berdasarkan penilaian hasil belajar ini, nantinya akan membentuk penilaian berkelanjutan yang disebut penilaian portofolio. Penilaian portofolio didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Portofolio ini dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:

  1. Menghargai perkembangan peserta didik
  2. Mendokumentasi proses pembelajaran yang berlangsung
  3. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik
  4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen
  5. Bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru-guru lainnya
  6. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik
  7. Meningkatkan kemampuan refleksi diri
  8. Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan
  9. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran

Secara ringkas, penilaian portofolio adalah kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh tenaga pendidik untuk menentukan dan mempertimbangkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran.

Google Classroom dan Seesaw sebagai Jurnal Pembelajaran

Saat pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat pandemi COVID-19, tentu menjadi tantangan bagi seluruh praktisi pendidikan yang terbiasa melakukan proses pembelajaran secara tatap muka. Selain aktivitas murid yang kurang terpantau selama proses pembelajaran jarak jauh, pemberian tugas atau respon murid masih bersifat asinkronik atau banyak murid yang mengumpulkan tugas tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Hal ini berdampak pada pendokumentasian nilai yang sering tidak terekam dan tidak tersimpan.

Oleh karena itu, satuan pendidikan memerlukan perangkat yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar, panduan, sekaligus skenario yang mempermudah peserta didik dalam pembelajaran. Perkembangan teknologi menghasilkan dua aplikasi yang dapat menjadi solusi atas permasalahan ini, yakni Google Classroom dan Seesaw.

Google Classroom untuk mempermudah proses pembelajaran

Pasti Anda sudah tidak asing dengan Google Docs, Google Sheets, dan layanan lainnya dari Google bukan?

Google Classroom adalah produk aplikasi dari Google yang berbasis web untuk mempermudah kegiatan pembelajaran pendidik dan murid. Google Classroom memungkinkan para tenaga pendidik untuk mengatur hingga menilai progres perkembangan murid dimana saja. Aplikasi ini juga sudah secara otomatis terintegrasi dengan berbagai layanan Google lainnya. Dalam aplikasi ini, murid bisa menerima dan mengumpulkan tugas langsung di Classroom, begitu juga dengan guru ketika memberikan materi atau tugas kepada muridnya.

Google Classroom dan Seesaw sebagai Solusi Penilaian Portofolio secara Digital
Tampilan dari Google Classroom (Sumber gambar: Google for Education)

Seesaw sebagai aplikasi jurnal pembelajaran kolaboratif

Seesaw adalah aplikasi pembelajaran yang mampu merekam proses pembelajaran peserta didik dalam bentuk digital. Aplikasi ini dapat memberikan informasi kepada orang tua tentang apa yang dilakukan peserta didik melalui kelas digital, sehingga orang tua dapat melakukan pengawasan. Aplikasi ini juga menyediakan pilihan untuk berbagi konten dengan murid lainnya di kelas.

Guru juga dapat berbagi teks, gambar, video, gambar, dan link tautan yang dapat dilihat oleh murid melalui gadget yang mereka pakai.

Google Classroom dan Seesaw sebagai Solusi Penilaian Portofolio secara Digital
Tampilan dari aplikasi Seesaw (Sumber gambar: Seesaw)

Perbandingan Google Classroom dengan Seesaw

Google Classroom dan Seesaw merupakan aplikasi yang dapat diandalkan untuk mengatur tugas-tugas murid. Aplikasi Google Classroom cocok digunakan untuk pengelolaan kelas, tugas, nilai, hingga komunikasi dengan orang tua/wali murid. Sedangkan Seesaw berfungsi sebagai alat portofolio digital yang menggabungkan masukan dari guru, orang tua, dan murid.

Jika Anda mencari aplikasi digital yang dapat mendokumentasi hingga memantau progres perkembangan murid, simaklah perbandingan kedua aplikasi berikut:

1. Penugasan dan pekerjaan murid

Dengan menggunakan Google Classroom, guru dapat memposting tugas dan menambahkan media pendukung lainnya seperti, video YouTube atau bahan ajar lainnya dari Google Drive. Selain itu, Anda dapat memakai fitur untuk menjadwalkan tugas di waktu yang sudah ditentukan. Google Classroom juga dapat diakses melalui aplikasi di smartphone android dan Iphone, sehingga murid dapat mencatat pekerjaan mereka dengan mudah serta dapat menjelaskan ide atau konsep yang muncul saat mengerjakannya.

Aplikasi Seesaw juga dapat melakukan hal yang serupa, namun yang membedakan dengan Google Classroom adalah Seesaw dapat memberikan keleluasaan pada guru untuk menjelaskan tugas yang diberikan dengan menambahkan instruksi melalui rekaman suara. Selain melalui rekaman suara, pemberian instruksi juga dapat diperjelas dengan melampirkan video, foto, gambar/sketsa, atau teks. Murid-murid pun juga dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan video, foto, teks kalimat, ataupun gambar/sketsa.

Google Classroom memiliki keunggulan karena dapat menggunakan fitur penjadwalan tugas secara gratis, sedangkan untuk menggunakan fitur penjadwalan tugas pada Seesaw, guru-guru harus membayar terlebih dahulu. Meskipun berbayar, fitur-fitur kreatif untuk memberikan tugas dan mengerjakan tugas yang diberikan pada Seesaw lebih unggul daripada Google Classroom.

2. Memantau aktivitas murid

Baik Google Classroom dan Seesaw akan memudahkan guru dalam memberikan tugas yang berbeda-beda pada tiap individu murid ataupun secara berkelompok. Hal ini juga memungkinkan guru untuk membedakan pengajaran sesuai kebutuhan, serta mendukung kerja kelompok yang kolaboratif.

3. Akses berbagi dengan orang tua/wali murid

Di Google Classroom, guru dapat mengirimkan ringkasan aktivitas harian atau mingguan ke orang tua/wali murid tentang apa yang terjadi pada anak-anak mereka dengan mendaftarkan email orang tua/wali murid ke link tautan yang diberikan oleh guru. Di dalam email ini akan berisikan tugas murid yang akan datang dan tugas yang belum dikerjakan murid, serta pengumuman dan pertanyaan yang terkumpul.

Pada Seesaw, guru juga dapat mengundang orang tua/wali murid untuk menerima pemberitahuan dan pesan untuk ke masing-masing individu orang tua. Selain itu orang tua juga dapat melihat hasil pengerjaan tugas yang diberikan guru beserta masukan dari guru untuk murid. Seesaw juga memberikan fitur agar orang tua dapat menyemangati anaknya ketika mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh gurunya.

Google Classroom “hanya” akan terus memberikan informasi perkembangan murid di kelas kepada orang tua/wali murid. Sedangkan Seesaw akan menjembatani hubungan antara sekolah dengan orang tua dengan adanya keterlibatan masukan dari orang tua.

4. Umpan balik (feedback) dan penilaian

Google Classroom memungkinkan guru untuk memberikan penilaian dengan mudah di dalam aplikasinya. Guru juga dapat memberikan komentar dan mengedit pekerjaan murid secara real time.

Pada Seesaw, guru dapat menyesuaikan opsi masukan mana yang tersedia di kelas mereka. Selain masukan dari guru, orang tua dan rekan guru lainnya juga dapat memberikan masukan mengenai pekerjaan murid. Bahkan terdapat opsi untuk membagikan hasil pekerjaan murid dengan kelas yang lain di seluruh dunia. Guru dapat memilah komentar masukan yang nantinya untuk ditampilkan. Untuk penilaian tugas, Seesaw tidak menyediakan fitur yang gratis alias harus berbayar terlebih dahulu.

Dalam hal memberikan masukan dan penilaian, Google Classroom menawarkan fitur yang mudah diakses dan gratis. Sedangkan untuk memberikan penilaian tugas murid di aplikasi Seesaw, Anda harus mengeluarkan uang untuk bisa mengakses fitur penilaiannya.

5. Fitur spesial

Google Classroom dapat terhubung dan berbagi informasi dengan ratusan aplikasi dan website lainnya. Selain itu, fitur “Classroom Share” mempermudah untuk membagikan konten dari sebuah aplikasi atau dari website langsung ke Google Classroom.

Sedangkan Seesaw sudah dilengkapi dengan fitur terjemahan bawaan, yang membuat aplikasi dapat diakses dengan berbagai bahasa.

Sulit untuk mengabaikan kenyamanan dalam menggunakan aplikasi yang terintergrasi dengan ratusan alat teknologi lainnya, sehingga fitur spesial Google Classroom lebih unggul dibandingkan Seesaw.

Kesimpulan

Penilaian merupakan salah satu proses penting dalam dunia pendidikan. Bahkan pemerintah telah mengatur Standar Penilaian Pendidikan yang tercantum dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016. Tujuan dari adanya penilaian ini adalah untuk memantau proses perkembangan murid untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan di masing-masing mata pelajaran. Informasi penilaian yang berhasil diperoleh, nantinya akan membentuk penilaian berkelanjutan yang disebut penilaian portofolio.

Penilaian portofolio dapat diperoleh berdasarkan periode tertentu. Saat ini tenaga pendidik dapat memanfaatkan teknologi untuk memudahkan mendokumentasi penilaian portofolio dengan menggunakan aplikasi Google Classroom dan Seesaw. Aplikasi Google Classroom dapat diakses tenaga pendidik secara gratis. Aplikasi Seesaw juga dapat diakses oleh tenaga pendidik, namun untuk menggunakan keseluruhan fiturnya, tenaga pendidik harus membayar aplikasi Seesaw.

Sumber:

Standar Penilaian Pendidikan

Kenali Google Classroom, Masa Depan Layanan Pengajaran Berbasis Online

Efektivitas Pemanfaatan Seesaw untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar

Seesaw vs. Google Classroom: What's the Best Management App for Your Classroom?

Daftar Akun sekarang untuk mendapatkan 7 hari gratis layanan premium!
Dapatkan akses ke seluruh materi online course dan fasilitas di GuruInovatif.id


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Pasca Pandemi, Kelas Lebih Hidup dengan Penggunaan Teknologi
3 min
Digugu dan Ditiru. Figur Guru Ideal di Era Milenial

FERDIAN PERMANA

Apr 16, 2024
4 min
Literasi Digital di Batas Negeri dalam Pembelajaran Pancasila melalui “Game Edukasi Gernasila”

Niken Eka Priyani

Aug 07, 2023
3 min
Menuju Indonesia Maju dengan Kurikulum Merdeka

NAWAWI EFENDI

May 29, 2023
1 min
Literasi Digital Sebagai Salah Satu Sumber Informasi Bagi Siswa Untuk Peningkatan Hasil Belajar
Pendidikan Literasi dan Numerasi Akan Diajarkan Sejak TK, Siapkah?
4 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar