GI Class #132 | Membangun Budaya Kelas Positif dengan Metode Reinforcement dan Restorative Practice - Guruinovatif.id

Diterbitkan 27 Mar 2025

GI Class #132 | Membangun Budaya Kelas Positif dengan Metode Reinforcement dan Restorative Practice

Webinar nasional bersertifikat Guru Inovatif Class kembali diselenggarakan oleh GuruInovatif.id pada tanggal 22 Maret 2025 lalu. Topik yang dibahas oleh Oktina Utami, M.Pd. sebagai narasumber dalam webinar ini adalah “Membangun Budaya Kelas Positif dengan Metode Reinforcement & Restorative Practice”

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
12x
Bagikan

[Yogyakarta, 22 Maret 2025] GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional Guru Inovatif Class ke-132 yang inspiratif untuk diikuti oleh guru di seluruh penjuru Indonesia. Dalam webinar kali ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Oktina Utami, M.Pd., selaku trainer dari GuruInovatif.id yang membahas topik “Membangun Budaya Kelas Positif dengan Metode Reinforcement dan Restorative Practice

Di awal sesi, Oktina mengajak peserta untuk berpartisipasi dalam brainstorming dengan menyebutkan satu kata yang menggambarkan suasana kelas ideal menurut mereka. Beragam jawaban muncul, seperti aman, aktif, antusias, nyaman, dan menyenangkan. Ini menunjukkan bahwa suasana positif adalah kunci untuk menciptakan kelas yang ideal.

Pentingnya Budaya Kelas Positif

Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Oktina menunjukkan bahwa lingkungan sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Seringkali, kita berasumsi bahwa ketidakberdayaan siswa dalam belajar disebabkan oleh masalah pribadi. Namun, hasil studi menunjukkan bahwa faktor utama yang memengaruhi keinginan belajar siswa adalah lingkungan kelas itu sendiri. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung adalah langkah awal yang krusial sebelum kita mempertimbangkan kesesuaian materi pembelajaran.

Peserta pun berbagi tantangan yang mereka hadapi dalam menciptakan kelas yang positif, seperti keberagaman murid, kesadaran anak yang rendah, sampai variasi gaya belajar. Dari diskusi ini, memunculkan beberapa poin materi, diantaranya:

Baca juga:
Perilaku Guru yang Dapat Menghambat Kemajuan Lembaga! Apa Saja?

1. Strategy efektif reinforcement untuk meningkatkan perilaku positif siswa

Oktina menjelaskan bahwa ada tiga prinsip dasar dalam membangun budaya kelas yang positif. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan dalam menciptakan lingkungan belajar yang suportif, nyaman, dan kondusif bagi siswa, diantaranya:

  • Ciri-ciri budaya kelas yang positif: Respect, trust, dan inclusivity. Semua siswa harus merasa dihargai dan diterima tanpa diskriminasi.

  • Peran guru: Sebagai model, fasilitator, dan motivator. Dalam konteks kurikulum merdeka, guru berperan lebih sebagai fasilitator yang mendukung siswa dalam proses belajar.

  • Studi kasus: Oktina mengajak peserta untuk berbagi pengalaman dalam mendukung siswa yang kurang percaya diri. Beberapa solusi yang diusulkan termasuk berbagi pengalaman pribadi, memberikan motivasi, dan menciptakan suasana kolaboratif.

Apa itu Reinforcement?

Reinforcement adalah strategi dalam pembelajaran yang digunakan untuk memperkuat perilaku positif siswa dengan memberikan konsekuensi yang mendorong mereka untuk mengulang perilaku tersebut. Tujuannya adalah membangun budaya kelas yang positif dan mendukung perkembangan siswa.

Terdapat dua jenis reinforcement:

  • Reinforcement positif, yaitu memberikan penghargaan atau apresiasi untuk meningkatkan perilaku baik, seperti pujian, reward points, atau privilege.

  • Reinforcement negatif, yaitu menghilangkan sesuatu yang kurang menyenangkan untuk mendorong perilaku positif, misalnya menghapus tugas tambahan bagi siswa yang aktif berpartisipasi.

Dengan penerapan yang tepat, reinforcement dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

GI Class #132 | Membangun Budaya Kelas Positif dengan Metode Reinforcement dan Restorative Practice

Implementasi Reinforcement

Menurut Oktina, terdapat empat langkah efektif dalam menerapkan reinforcement untuk meningkatkan motivasi siswa. Langkah-langkah ini membantu memastikan bahwa strategi yang digunakan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan dalam proses pembelajaran, yaitu:

  • Mengidentifikasi perilaku yang ingin diperkuat

  • Memilih jenis reinforcement yang sesuai

  • Menerapkannya secara konsisten dan adil

  • Mengevaluasi dampaknya

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, reinforcement dapat menjadi strategi yang efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan siswa.

2. Restorative practice: Membangun hubungan dan menyelesaikan konflik di kelas

Oktina menyampaikan, jika reinforcement digunakan untuk membangun budaya positif, maka restorative practice berfungsi untuk menyelesaikan konflik dan memperbaiki hubungan di kelas. Ketika konflik sudah terjadi, metode ini dapat digunakan untuk mencari solusi yang adil dan membangun kembali hubungan yang positif. Restorative practice juga dikenal dengan istilah restitusi, ujarnya.

Apa itu Restorative Practice?

Restorative practice adalah pendekatan dalam pendidikan yang berfokus pada membangun hubungan yang positif serta menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih konstruktif. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif, di mana siswa merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab terhadap tindakan mereka.

Prinsip utama restorative practice adalah menghindari pendekatan berbasis hukuman. Ketika terjadi konflik atau perilaku negatif pada siswa, metode ini digunakan untuk mencari solusi yang lebih membangun dengan melibatkan semua pihak yang terlibat.

Pendekatan ini berangkat dari pemahaman bahwa disiplin berbasis hukuman (punitive) sudah tidak relevan lagi dalam dunia pendidikan modern. Sebagai gantinya, tren saat ini berfokus pada pemulihan hubungan dan membantu siswa memahami dampak dari tindakan mereka. Melalui proses restitusi atau restorative practice, siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan kembali ke kondisi yang lebih baik, baik secara sosial maupun emosional.

Baca juga:
Ingin Menjadi Guru yang Selalu Dikenang? Milikilah Sikap-Sikap Berikut Ini!

Implementasi Restorative Practice

Restorative practice adalah pendekatan dalam pendidikan yang berfokus pada membangun hubungan yang positif serta menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih konstruktif. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif, di mana siswa merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab terhadap tindakan mereka, yaitu dengan cara;

  • Membangun hubungan sejak awal

  • Memberikan ruang komunikasi terbuka

  • Menggunakan bahasa yang empatik

  • Fokus pada solusi, bukan hukuman

3. Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif

Kemudian Oktina juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kelas yang inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan nyaman dalam belajar. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  • Menghargai keberagaman: Mengakui dan merayakan perbedaan budaya, latar belakang, serta gaya belajar siswa untuk menciptakan suasana yang lebih inklusif

  • Menerapkan aturan kelas yang adil: Menyusun aturan bersama siswa agar mereka merasa lebih bertanggung jawab dan menerapkannya secara konsisten.

  • Mendorong kolaborasi: Merancang aktivitas yang mendorong interaksi, kerja sama, serta keterlibatan aktif antar siswa.

Strategi Penangan Konflik

Dalam menangani konflik, guru disarankan untuk menggunakan bahasa yang tenang dan tidak menghakimi, serta mendorong siswa untuk menyampaikan perasaan mereka secara konstruktif.

Oktina juga memberikan beberapa strategi penanganan konflik  juga dalam webinar ini loh! Ingin tahu seperti apa saja strateginya? Yuk, simak tayangan ulang webinar Guru Inovatif Class ke-132 dalam tautan berikut ini.

Tertarik dengan materi-materi yang serupa? Yuk, bergabung menjadi membership GuruInovatif.id untuk mendapatkan berbagai akses materi pengembangan kompetensi guru lainnya.

t6B6adw3E7PGHPguwoUkVbQGA2WVcQNzoZ5bROAn.jpg

Klik untuk gabung membership GuruInovatif.id


Penulis: Faqih | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Mengoptimalkan Media Pembelajaran untuk Menciptakan Model Pembelajaran Inovatif
3 min
Manfaat IHT untuk Guru dan Sekolah
1 min
Webinar pendidikan Gratis tentang Relasi pendidikan dan Teknologi di Era Digital
1 min
GI Class #90 | Membangun Karakter Positif (Disiplin Positif)
2 min
Mengenal Kriteria dan Komponen dalam Modul Ajar Kurikulum Merdeka
2 min
Webinar Gratis “KENAPA HARUS ASN?” bersama Imam Agi Pratama
1 min
Kursus Webinar