GI Academy #44 | Langkah Cerdas Awal Semester Inovasi dalam Asesmen Diagnostik - Guruinovatif.id

Diterbitkan 14 Jan 2025

GI Academy #44 | Langkah Cerdas Awal Semester Inovasi dalam Asesmen Diagnostik

Pada tanggal 10 & 11 Januari yang lalu, GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan workshop nasional awal tahun 2025 yang membahas mengenai “Langkah Cerdas Awal Semester: Inovasi dalam Asesmen Diagnostik”. Dalam workshop ini, Tubagus Arrayan, M.Pd. ditunjuk menjadi narasumber.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
19x
Bagikan

Yogyakarta, 10-11 Januari 2025 - GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan workshop nasional untuk menyemarakkan semangat awal tahun 2025 dan semester baru. Workshop yang diselenggarakan ini menghadirkan Tubagus Arrayan, M.Pd., dari trainer GuruInovatif.id dengan membahas topik mengenai “Langkah Cerdas Awal Semester: Inovasi dalam Asesmen Diagnostik.”

4 Prinsip Dasar dan Jenis-Jenis Asesmen

Pada workshop ini, Pak TB—sapaan akrab Tubagus Arrayan—menjelaskan 4 prinsip dasar asesmen yang perlu diingat kembali oleh peserta workshop, antara lain:

  • Bermakna

  • Autentik

  • Berdiferensiasi

  • Berkelanjutan

Asesmen sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yakni asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif.

Asesmen diagnostik sendiri merupakan salah satu jenis asesmen yang dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik di awal pembelajaran. Sehingga, pelaksanaan asesmen diagnostik adalah pendidik mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik, tanpa memberikan justifikasi nilai.

Tujuan Asesmen Diagnostik

Pak TB menjelaskan, bahwa asesmen diagnostik dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnostik kognitif. Beliau kemudian menjelaskan tujuan masing-masing asesmen diagnostik sebagai berikut:

Tujuan asesmen diagnostik non-kognitif

Asesmen ini dilakukan untuk mengetahui kondisi sosio-emosional dalam diri siswa, seperti:

  • Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial siswa;

  • Mengetahui aktivitas siswa selama belajar di rumah;

  • Mengetahui kondisi keluarga siswa;

  • Mengetahui latar belakang pergaulan siswa;

  • Mengetahui gaya belajar, karakter, serta minat siswa.

Baca juga:
4 Disiplin Ilmu dalam Metode Pembelajaran Ini Akan Bantu Siswa dalam Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi

Tujuan asesmen diagnostik kognitif

Sedangkan tujuan dari asesmen diagnostik kognitif bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan akademik siswa yang meliputi:

  • Mengidentifikasi capaian siswa;

  • Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa;

  • Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.

TB kemudian memberikan gambaran seperti apa manfaat melakukan asesmen diagnostik di awal semester baru. Beliau menjelaskan bahwa, pelaksanaan asesmen diagnostik itu seperti melakukan survei tanah dan berdiskusi dengan pemilik rumah untuk mengetahui kebutuhan dan preferensi gaya rumah mereka. Setelah mendapatkan informasi tadi, maka tim pembangun rumah dapat merancang dan membangun rumah yang kokoh dan sesuai dengan harapan si pemilik rumah.

GI Academy #44 | Langkah Cerdas Awal Semester Inovasi dalam Asesmen Diagnostik

Kaitan Asesmen Diagnostik dengan Perencanaan Pembelajaran

Selanjutnya, TB menjelaskan bagaimana hubungan antara asesmen diagnostik dan perencanaan pembelajaran memiliki kaitan yang sangat erat, bahkan memengaruhi berlangsungnya proses belajar.

Asesmen diagnostik bisa memberikan informasi penting yang dapat digunakan guru sebagai dasar untuk merencanakan pembelajaran yang efektif dan relevan. Secara lebih rinci, kaitan asesmen diagnostik dengan perencanaan pembelajaran dijabarkan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa

Guru yang telah mengetahui informasi kebutuhan dan karakteristik siswa dapat menggunakannya untuk menciptakan rencana pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa.

2. Menentukan tujuan pembelajaran yang relevan

Jika pendidik sudah mengetahui informasi kemampuan siswa di sebelum proses belajar berlangsung, guru dapat menentukan dan menetapkan tujuan pembelajaran yang lebih realistis serta dapat dicapai oleh siswa. Sebab tujuan pembelajaran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah justru akan menghasilkan proses belajar bahkan hasil belajar siswa yang tidak efektif.

3. Memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat

Dengan melaksanakan asesmen diagnostik, guru akan terbantu dalam memilih strategi dan metode pembelajaran yang paling efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran serta memenuhi kebutuhan masing-masing siswa.

Baca juga:
Manfaat Menggunakan Asesmen Diagnostik dalam Tahun Ajaran Baru

4. Menentukan materi pembelajaran yang relevan

Asesmen diagnostik dapat membantu guru memilih dan memilah materi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa di kelas. Harapannya, guru dapat menyesuaikan kedalaman dan keluasan materi sesuai dengan hasil asesmen.

5. Merancang kegiatan pembelajaran yang lebih variatif

Hasil asesmen diagnostik yang diperoleh guru dapat dijadikan acuan untuk merancang kegiatan pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik, serta mengakomodasi berbagai gaya belajar dan minat siswa.

6. Menentukan bentuk penilaian yang sesuai

Informasi yang diperoleh dari hasil asesmen diagnostik juga dapat digunakan untuk membantu guru dalam menentukan bentuk penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.

TB menjelaskan, bahwa kaitan asesmen diagnostik dengan perencanaan pembelajaran itu sama seperti seorang dokter yang melakukan pemerikasaan ke pasien sebelum memberikan resep obat. Dengan melakukan pemeriksaan yang menyeluruh untuk mengetahui kondisi pasien, dokter dapat memberikan resep obat yang tepat dan efektif. Hal ini tentu berbeda, jika seorang dokter langsung memberikan obat tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Akibatnya obat yang diberikan mungkin tidak tepat atau bahkan dapat memperburuk kondisi pasien.

Dalam workshop ini pula, Pak TB memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah untuk memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaan asesmen diagnostik, mengolah data asesmen diagnostik, membuat laporan hasil asesmen diagnostik yang informatif, hingga memanfaatkan data asesmen diagnostik untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Ingin tahu seperti apa penjelasannya? Simak penjelasan lebih mendetail dari Pak TB saat membahas kaitan asesmen diagnostik dengan strategi pembelajaran dalam tayangan ulang workshop pada tautan berikut ini!

GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami di https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinarworkshop, dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!

Gabung membership GuruInovatif.id

Klik untuk gabung membership GuruInovatif.id


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

GI Academy #35 | Merdeka Belajar di Tahun Ajaran Baru: Implementasi Nyata dan Tantangannya
4 min
GI Class #86 : Membangun Ekosistem Digital di Sekolah
2 min
GI Class # 119 | Class Management: Menyiapkan Sesi Diskusi Interaktif
4 min
GI Academy #23: Public Speaking for Teachers
3 min
Tentang Menjadi Seorang Guru Trainer: Menggali Potensi dan Persiapannya
2 min
GI Academy #34 | Integrasi Fitur Asisten Guru PMM dan AI untuk Pembuatan Modul Ajar
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar