Dulu, Kini, dan Nanti Tetaplah Guru - Guruinovatif.id

Diterbitkan 23 Apr 2022

Dulu, Kini, dan Nanti Tetaplah Guru

Dulu, ada seorang guru yang bernama Ibu Imas Kartika. Beliau adalah guru kelas satu. Sosok yang hangat menyambut siswa-siswa baru untuk belajar di sekolah yang berada diantara rimbunnya pohon bambu. Beliau sangat ramah, sehingga saya yang baru pertama kali merasakan bangku sekolah , karena sebelumnya tidak masuk TK menjadi semangat belajar. Beliaulah yang membuat saya bercita-cita menjadi guru.Beliau tidak segan dan tidak jijik ketika mengelap ingus anak-anak muridnya. Beliau juga dengan sabar mengajarkan baca-tulis, anak-anak yang belum bisa sama sekali sampai berhasil. Guru yang memberikan keteduhan, kehangatan dalam membagikan ilmu pengetahuan.

Cerita Guru

Titin Nurgantini

Kunjungi Profile
651x
Bagikan

Dulu, ada seorang guru yang bernama Ibu Imas Kartika. Beliau adalah guru kelas satu. Sosok yang hangat menyambut siswa-siswa baru untuk belajar di sekolah yang berada diantara rimbunnya pohon bambu. Beliau sangat ramah, sehingga saya yang baru pertama kali merasakan bangku sekolah , karena sebelumnya tidak masuk TK menjadi semangat belajar. Beliaulah yang membuat saya bercita-cita menjadi guru.Beliau tidak segan dan tidak jijik ketika mengelap ingus anak-anak muridnya. Beliau juga dengan sabar mengajarkan baca-tulis, anak-anak yang belum bisa sama sekali sampai berhasil. Guru yang memberikan keteduhan, kehangatan dalam membagikan ilmu pengetahuan.

Waktu bergulir, perjalanan membawa saya mengenal lebih banyak sosok guru. Beragam karakter, yang ternyata tak semuanya seperti Ibu Imas, ada yang disiplin, humoris, disiplin, tegas, cerdas, bahkan galak. Cita-cita menjadi guru sempat timbul-tenggelam.Usia sekolah pun selesai, saya berhenti dulu setahun, tidak langsung berkuliah, karena masalah dana. Di waktu kosong itu, Alhamdulillah, saya mendapat kepercayaan mengajar les anak-anak tetangga. Cita-cita menjadi guru pun membuncah kembali.

Satu tahun, cukup untuk menguatkan pondasi mengapa saya memilih guru. Alasan yang pertama adalah petikan ayat dalam Al-Quran, tepatnya di Qur’an Surat Al-Mujadilah ayat 11 yang berbunyi "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
Menjadi guru bukan hanya mengajar, melainkan mendidik generasi muda agar dapat menjadi pribadi yang baik, bermanfaat, menjadi baik di hadapan Alloh SWT. Menjadi guru adalah salah satu jalan ibadah, ladang pahala yang luas, jika kita dapat melaksanakannya dengan baik.

Alasan kedua adalah salah satu cara agar kita mendapatkan pahala yang terus mengalir walaupun kita sudah tiada lagi di dunia ini. : "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh." (HR Muslim) Berharap ilmu yang diajarkan dapat bermanfaat bagi anak-anak. Berharap semoga ada murid-murid yang sholeh , ridho mendoakan gurunya.

Alasan ketiga, pada saat itu saya berpikir bahwa pendidikan adalah hal yang utama. Oleh karena itu, pendidikan akan selalu dibutuhkan oleh manusia. Menjadi guru adalah profesi yang peluangnya sangatlah besar. Selain itu, pada waktu itu, untuk menjadi seorang guru sekolah dasar , masihlah dengan standar pendidikannya diploma 2 (D2) sehingga tidak terlalu membutuhkan biaya kuliah yang terlalu besar.

Janji-janji Alloh SWT dalam Al- Quran dan Hadist tentulah tidak perlu dipertanyakan. Yakin bahwa guru adalah jalan kebaikan, jalan ibadah yang masih saya pegang sampai saat ini. Alhamdulillah, saya dapat menjadi guru dimulai pada tahun 2007. Jatuh bangun dalam menghadapi tantangan sebagai guru professional.. Mulai dari menghadapi berbagai karakter murid, tuntutan orang tua, serta administrsi kedinasan yang cukup menyita waktu. Alhamdulillah, dengan keyakinan kepada janji Alloh SWT tersebut, sampai saat ini saya masih menjadi guru.

Alasan ketiga lah yang ternyata saat ini mendapatkan tantangan kembali. Bermunculannya berbagai platform bimbingan belajar digital, hantaman pandemi yang mengharuskan daring, sampai tidak dibukanya lagi formasi ASN untuk guru di tahun 2022 . Hal-hal tersebut memunculkan pertanyaan, apakah guru masih dibutuhkan?

Kita sebagai manusia tentunya menyadari bahwa tidak ada yang tetap dalam hidup ini. Perubahan adalah sebuah keniscayaan, perubahan itulah yang tetap akan terus terjadi sampai akhir usia  dunia ini. Mesin ketik menghilang digantikan laptop. Koran cetak lambat laun tutup usia digantikan media digital. Berbagai pekerjaan yang asalnya dioperasikan oleh manusia, kini berganti dengan robot yang dianggap lebih efektif dan efisien. Maka, apakah guru juga akan tergantikan?

Pandemi adalah salah satu contoh betapa teknologi dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan jarak dan waktu. Ketika pemerintah menetapkan untuk tetap berada di rumah, tentu saja sebuah pengalaman pembelajaran jarak jauh yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Tertatih-tatih, guru guru tak menyerah untuk berjuang menyampaikan ilmu pengetahuan kepada para murid. Mulai dari yang berani mengambil resiko terkena virus covid 19 dengan mendatangi murid-murid ke rumahnya masing-masing, sampai yang diberi kemudahan akses internet dengan berbagai inovasinya. Guru masihlah diperlukan di saat transisi dari  kebiasaan belajar tatap muka menuju pembelajaran jarak jauh.

Sebisa mungkin saya menghidupkan pembelajaran daring terutama dalam konferensi video. Pembukaan pembelajaran yang semangat, menyapa setiap murid adalah keharusan untuk menciptakan ikatan emosi antara guru dan murid. Pembelajaran interaktif minimal dengan tanya-jawab pun harus dioptimalkan untuk melatih kemapuan komunikasi murid walau tidak bertatap muka. Pembelajaranpun bukan hanya penugasan saja, melainkan divariasikan dengan kuis, permainan bahkan nyanyian. Sekuat tenaga menghadirkan ruh pembelajaran walaupun secara daring.

Dua tahun, cukup membuat saya terbiasa dan mulai mengetahui metode-metode pembelajaran daring. Aplikasi-aplikasi pembelajaran daring pun mulai dikuasai. Kini, bukan hanya platform  aplikasi bimbingan belajar online  yang menguasai pembelajaran daring, guru-guru pun mulai terbiasa menggunakannya.

Permasalahan teknis dapat diselesaikan, kecuali sinyal ataupun dana untuk membeli paket kuota internetnya lah yang masih belum lancar. Permasalahan lainnya adalah apakah murid-murid mengerti apa yang diajarkan secara daring? Apakah murid-murid senang dalam pembelajaran daring?Apakah sikap mereka dapat kita pantau? Bagaimana ahlaq mereka? Bagaimana kepribadian mereka? Apakah  murid-murid dapat terdidik secara daring tanpa adanya tatap muka secara langsung?Apakah tidak akan terjadi Learning loss?

Hal ini terjawab saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dilaksanakan.  Adanya perubahan yang dirasakan signifikan pada murid-murid. Mulai dari kemampuan akademis, komunikasi, daya juang  dan ahlaq mereka. Kemudahan dalam mengakses internet, membuat mereka lebih memilih jalan pintas. Murid-murid lebih senang dengan google dibandingkan dengan membaca buku terlebih dahulu. Murid-murid Nampak kewalahan ketika diberikan tantangan atau kegiatan yang membutuhkan energi. Mereka lebih senang dengan aktifitas yang mudah. Komunikasipun perlu dilatih kembali saat dilaksanakan kerja kelompok.

Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning adalah salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dilaksanakan baik luring maupun daring. Hal ini karena dalam proses pembelajarannya memerlukan komunikasi yang cukup intens baik sesame anggota ataupun guru dan murid. Kelompok diminta untuk sama-sama memikirkan permasalahan atau projet yang akan dilaksanakan. Kemampuan menyampaikan pendapat, menghargai pendapat, sopan santun dalam berkata dilatih di sini.Murid-murid pun dilatih untuk bertanggung jawab dalam melaksanakan job desk masing-masing serta mematuhi agenda yang ditentukan. Mereka juga akan terlatih dalam mengevaluasi kinerja mereka secara berkala sehingga kemampuan sabar, telitipun diharapkan berdampak. Kepercayaan diri pun akan diasah ketika puncak pembelajaran yaitu mempresentasikan hasil proyek mereka. Di sini peran gurupun harus dioptimalkan.

Guru bukan hanya mengajar, melainkan mendidik, melatih, memberikan bimbingan dan pengarahan serta memberikan motivasi. Guru mendidik murid-muridnya agar dapat bertingkah laku yang beradab, berahlaq. Gurulah yang mengajarkan sopan santun kepada murid-muridnya.Guru juga dapat melatih potensi bakat dan minat yang dimiliki murid-muridnya agar teroptimalkan. Guru yang mengarahkannya agar potensi tersebut digunakan dalam jalan kebaikan. Semangat dan motivasi akan terasa bila disampaikan oleh guru secara langsung. Guru adalah seseorang yang memiliki hati, hati yang tidak bisa digantikan oleh robot tercanggih manapun.

Pada masa yang akan datang, bisa saja pola pembelajaran berubah, kita tidak pernah tahu. Kemampuan digital mau tidak mau harus guru kuasai. Kemampuan hadir secara utuh dalam pembelajaran daringlah yang harus guru optimalkan. Niatan untuk mengajak generasi penerus bangsa menjadi pribadi-pribadi yang baik, bermanfaat bagi umat, dan mulia di hadapan Alloh tetaplah harus tertanam dalam jiwa. Keyakinan tersebut akan menumbuhkan ikhtiar yang maksimal, sehingga pembelajaran luring maupun daring, kehadiran guru tetaplah dirindukan. Guru akan tetap ada, dari dulu, kini dan nanti.

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

LITERA MEDIKA: SEHAT BERBAHASA INDONESIA, CERIA!
BELAJAR MENIMBANG BERAT BENDA

Abu Hanifah

Jul 01, 2022
47 sec
Guru Bahasa Jawa Pembentuk Karakter Siswa

Dra. Sri Suprapti

May 13, 2022
4 min
Nulis Bareng dengan Hati
Cita-Cita Yang Tertunda Untuk Mencerdaskan Anak Bangsa
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar