Dari Screen Time ke Smart Learning: Peran Bahan Ajar Interaktif dalam Membangun Pelajar Cerdas Digital - Guruinovatif.id

Diterbitkan 11 Des 2025

Dari Screen Time ke Smart Learning: Peran Bahan Ajar Interaktif dalam Membangun Pelajar Cerdas Digital

Artikel ini membahas bagaimana bahan ajar digital interaktif membantu siswa menjadi pelajar cerdas digital. Melalui simulasi, animasi, dan evaluasi mandiri, teknologi mendorong pemahaman konsep, literasi digital, serta kemampuan berpikir kritis.

Dunia Pendidikan

Najmil Khaira

Kunjungi Profile
18x
Bagikan

Perkembangan teknologi digital dalam beberapa tahun terakhir mengubah cara siswa belajar dan berinteraksi dengan informasi. Akses yang cepat dan mudah membuat siswa terbiasa hidup di lingkungan yang serba terkoneksi, namun tidak otomatis membuat mereka mampu menggunakan teknologi secara kritis dan bertanggung jawab. Literasi digital kini menjadi kompetensi penting agar pelajar mampu memilah informasi dan memahami konten digital secara bijak, terutama di tengah meningkatnya misinformasi di ruang digital (Siddiq et al., 2023). Dalam konteks ini, bahan ajar digital interaktif memegang peran signifikan dalam membantu siswa mengembangkan kemampuan tersebut.

Bahan ajar digital interaktif bukan hanya media penyampaian materi, tetapi juga ruang belajar yang memungkinkan siswa bereksplorasi. Melalui animasi, simulasi, video, dan kuis interaktif, siswa tidak sekadar memahami konsep, tetapi mengalami proses belajar secara langsung. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep, terutama untuk materi abstrak yang sulit dijelaskan melalui teks saja (Fitriani et al., 2021). Selain itu, integrasi konten visual dan interaktif telah terbukti memperkuat kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa (Rahadian & Arini, 2022).

Dalam konteks literasi digital, bahan ajar interaktif melatih siswa untuk berinteraksi dengan berbagai bentuk konten digital, menilai kualitas informasi, serta membedakan antara informasi valid dan hoaks. Aktivitas terstruktur dalam bahan ajar digital membantu siswa membangun kebiasaan berpikir kritis dalam memilah dan mengevaluasi konten digital (Butler & Hogan, 2021). Hal ini penting karena ruang digital saat ini diwarnai oleh tingginya arus informasi yang belum tentu kredibel.

Bagi guru, pembelajaran berbasis digital memberikan fleksibilitas dalam memodifikasi materi, menyesuaikan alur pembelajaran, dan memanfaatkan learning analytics untuk memantau perkembangan siswa secara real-time. Analitik pembelajaran memungkinkan guru memahami pola belajar siswa sehingga intervensi dapat diberikan secara tepat sasaran, menjadikan pembelajaran lebih personal dan adaptif (Ifenthaler & Yau, 2020). Pendekatan ini mendukung transformasi pembelajaran menuju sistem yang lebih responsif dan berpusat pada peserta didik.

Penggunaan bahan ajar digital interaktif juga mendukung pembelajaran diferensiatif, memungkinkan siswa belajar sesuai kecepatan dan kebutuhan masing-masing. Siswa dapat mengulang materi yang belum dipahami, memilih aktivitas sesuai level kemampuan, dan belajar lebih mandiri. Model pembelajaran seperti ini terbukti meningkatkan motivasi sekaligus kemandirian belajar siswa (Sari & Manurung, 2021). Dengan demikian, bahan ajar digital berkontribusi pada pengembangan karakter siswa yang mampu mengelola proses belajar secara mandiri.

Ekosistem digital pendidikan di Indonesia turut memperkuat proses transformasi ini. Platform seperti Merdeka Mengajar, Rumah Belajar, dan berbagai repositori digital membantu guru berbagi sumber belajar dan praktik terbaik. Akses yang lebih merata terhadap bahan ajar digital diyakini dapat mengurangi kesenjangan kualitas pembelajaran antarwilayah (Pratama et al., 2022). Kolaborasi lintas daerah ini mempercepat penyebaran inovasi pembelajaran berbasis teknologi.

Pada akhirnya, pengembangan bahan ajar digital interaktif merupakan langkah strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan, karena tidak hanya menyajikan materi secara menarik dan kontekstual, tetapi juga mendorong siswa memanfaatkan teknologi secara produktif dan etis. Dengan dukungan sekolah, guru, dan pemerintah, transformasi digital berpotensi menciptakan generasi yang lebih kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan era digital (UNESCO, 2023).

Etri Alga Vrimesty dan Najmil Khaira

Program Studi Magister Pendidikan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang


Penyunting: Putra

0

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Bapak Inovatif

NAIMULLOH

May 22, 2023
0 sec
Dampak Teknologi Digital terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia

Made Destiani

Nov 19, 2025
0 sec
GAWAI MASUK KELAS
Wawasan Wiyata Mandala untuk Menciptakan Pendidikan Inklusif
0 sec
Mencetak Generasi Trendsetter Melalui Pembelajaran O-GAMI
Rekomendasi Program Kampus Merdeka, Mahasiswa Wajib Coba!

kampus inovatif

Nov 09, 2023
0 sec
Komunitas