Berawal Menjadi Model Banting Setir Menjadi Guru Profesional - Guruinovatif.id

Diterbitkan 11 Apr 2022

Berawal Menjadi Model Banting Setir Menjadi Guru Profesional

Kisah saya saat itu sebenarnya, saya sama sekali tak berkeinginan untuk menjadi seorang guru. Awal tahun 2007, saya lulus pendidikan D2 PGSD Universitas Negeri Malang. Dimana saat itu saya mencoba menjadi guru untuk pertama kalinya di salah satu sekolah swasta di Lawang Kabupaten Malang. Awal itu saya hanya mendapatkan gaji sebesar Rp.300.000,- setiap bulannya. Pendapatan itu sangatlah kecil, oleh karena itu saya mencoba memasuki dunia modelling. Sempat berkarir di dunia modelling, saya memutuskan untuk berhenti mengajar dan meniti karir sebagai model dan aktor di Jakarta selama 6 bulan lamanya. Perjuangan di Jakarta sangatlah berat dan tidak mudah untuk bisa menembus profesi aktor dan model. 

Cerita Guru

Abdul Rochman Amrullah, M.Pd

Kunjungi Profile
1018x
Bagikan

Kisah saya saat itu sebenarnya, saya sama sekali tak berkeinginan untuk menjadi seorang guru. Awal tahun 2007, saya lulus pendidikan D2 PGSD Universitas Negeri Malang. Dimana saat itu saya mencoba menjadi guru untuk pertama kalinya di salah satu sekolah swasta di Lawang Kabupaten Malang. Awal itu saya hanya mendapatkan gaji sebesar Rp.300.000,- setiap bulannya. Pendapatan itu sangatlah kecil, oleh karena itu saya mencoba memasuki dunia modelling. Sempat berkarir di dunia modelling, saya memutuskan untuk berhenti mengajar dan meniti karir sebagai model dan aktor di Jakarta selama 6 bulan lamanya. Perjuangan di Jakarta sangatlah berat dan tidak mudah untuk bisa menembus profesi aktor dan model. 

Akhirnya setelah itu, saya memutuskan untuk kembali ke Malang kota kelahiran saya dan melanjutkan pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Malang. Selain saya berkuliah, saya juga kembali mengajar di sekolah lama tempat saya mengajar sebelumnya dan aktif juga mengajar di bimbel yang cukup populer. Hal itu bertahan hingga saya lulus kuliah pada tahun 2012. Pada tahun 2013 saya mencoba untuk mengikuti seleksi CPNS yang diadakan di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Saya memilih dua daerah tersebut dikarenakan jadwalnya berbeda dan kuota yang dibutuhkan cukup besar. Perjuangan itu membuahkan hasil yang membahagiakan bagi saya dan keluarga karena saya diterima menjadi CPNS di Kabupaten Sidoarjo sebagai guru. Awal mula sebagai CPNS Angkatan 2014 saya ditempatkan di SDN Pucang 1 Sidoarjo yang merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Sidoarjo. Cukup mudah mengajar di sekolah tersebut, karena siswanya merupakan masyarakat tingkat menengah ke atas dan mereka juga banyak yang mengikuti bimbel di luar sekolah. Pada tahun 2018 saya dimutasi di SDN Bulusidokare Sidoarjo hingga sampai saat ini. Keadaan ekonomi dan kondisi siswa berbeda sekali dengan sekolah yang sebelumnya. Oleh karena itu, saya harus mencari cara bagaimana siswa yang biasa menjadi luar biasa. Pada tahun 2019 saya melanjutkan studi S2 Pendidikan Dasar di Universitas Negeri Surabaya dan berhasil lulus tepat waktu pada tahun 2021. 

Berawal dari menempuh Pendidikan tersebut, saya mulai mengembangkan media pembelajaran selama pandemi COVID-19. Beraneka ragam media yang saya kembangkan seperti media VISITER (Video Animasi Kinemaster),Barcode Monquiz (Pokemon Quiz),Canva, serta Merge Cube

Media VISITER merupakan salah satu media yang pernah membawa saya mendapatkan juara 3 lomba Inobel tingkat Kabupaten dan 20 besar Best Practice tingkat Provinsi. Media ini juga membawa saya mengikuti workshop di Bandung yang diadakan oleh PPPPTK IPA selama satu minggu. 

Saat ini saya juga dipercaya oleh Kemendikbudristek untuk menjadi Pengajar Praktik di Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4. Saya merasa bangga sekali terhadap apa yang sudah saya capai saat ini. Pendidikan Guru Penggerak merupakan program yang sangat bagus sekali untuk mengubah mindset guru di Indonesia agar pembelajaran yang merekan lakukan berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sebagai seorang pengajar praktik tentunya saya membimbing dan mengarahkan 7 orang Calon Guru Penggerak agar mampu membuat perubahan di sekolahnya masing-masing. Saya juga berencana akan membuat komunitas praktisi bersama Calon Guru Penggerak untuk saling berbagi praktik baik dan mampu mendesiminasikan hal-hal baru terkait pembelajaran yang berbasis kebutuhan siswa. Siswa perlu diberikan kebebasan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan minat yang mereka inginkan. 

Kita sebagai guru tidak bisa memaksakan kehendak kita terhadap siswa untuk menyukai apa yang tidak mereka sukai. Seperti apa yang dikatakan oleh Bapak Pendidikan kita yakni Ki Hajar Dewantara “Biarlah siswa berkembang sesuai dengan kodratnya”. Hal itulah yang membuat kita sebagai guru untuk melakukan perubahan dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan terus melakukan inovasi dalam pembelajaran agar siswa juga senang dan betah ketika berada di sekolah.

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Kisah saya sebagai guru indonesia menghadapi Tantangan, Pandemi Bukan Jadikan Alasan
1 min
Dampak Erupsi Gunung Semeru Bagi Guru Luar Tempursari
Cerita Saya dalam Menerapkan Pembelajaran Project Based Learning Dengan Capaian WISER
6 min
Mengabdi Tanpa Batas Di Pendidikan Kesetaraan

SRI HARYANTI,S.Pd

Aug 11, 2023
4 min
Tetap Bahagia dan Bermakna Meski Belajar Daring
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar