Memposisikan guru penggerak sebagai seorang tokoh pemimpin dalam perubahan pembelajaran adalah motivasi saya untuk terus bergerak, tergerak, dan menggerakkan. Perubahan pada hakikatnya bersifat abadi dan terus berlangsung sesuai perkembangan zaman. Begitupula dengan dunia pendidikan, dimana peserta didik menjadi teman interaksi membuat guru juga harus mampu mengimbangi perkembangan anak didiknya agar tidak ditinggal atau dipanggil Guru Kudet (Guru Kurang Up To Date). Harapannya adalah menjadi seorang guru yang selalu Up To Date , yaitu guru kekinian yang selalu belajar untuk kreatif dan berinovasi melakukan gerakan perubahan di dunia pendidikan terutama di sekolah kami mengajar. Berlatar belakang kondisi inilah, kami mencoba menawarkan satu aplikasi DUGEM (Dunia Game) yang bisa diterapkan dalam pembelajaran Sosiologi
Aplikasi ini berbentuk game menggunakan Appgeyser yang bisa langsung dipraktekkan di gadget peserta didik. Dengan menerapkan game ini, kami memiliki argumentasi jika pembelajaran disajikan dalam bentuk kuis akan menambah wawasan, meningkatkan kompetensi, dan merangsang peserta didik untuk selalu belajar sehingga mereka tidak jenuh dengan pola penyampaian materi pembelajaran yang monoton. Di samping itu, adanya dugem dapat meningkatkan respon peserta didik melalui jawaban-jawaban mereka dan hasilnya akan langsung dapat diketahui oleh guru juga peserta didik. Dari kegiatan ini maka diharapkan dapat tercipta interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga dapat mengembalikan kepercayaan mereka dan rasa kepedulian terhadap sekitarnya. Pembuatan dan penggunaan game ini yang mudah juga mengasyikkan ternyata membuat peserta didik lebih cepat belajar memahami pelajaran Sosiologi. Dugem yang terinstal di smartphone dengan menggunakan aplikasi Appgeyser membuat peserta didik lebih bersemangat dan termotivasi bahkan tambah senang dalam belajar Sosiologi
Appgeyser adalah sebuah portal online yang pertama di dunia, dimana penggunanya dapat membuat aplikasi platform Android dengan sangat mudah. Bukan hanya aplikasi yang bisa dibuat, tetapi game juga bisa. Tidak perlu mengeluarkan dana sepeserpun saat menggunakan Appgeyser karena aplikasi ini sepenuhnya gratis. Pada aplikasi Appgeyser tersedia banyak variasi game , serta pembuatannya sangat mudah dan cepat sehingga sangat mengasyikkan saat digunakan. Sedangkan kelemahan dari game ini sendiri adalah harus mengandalkan kekuatan internet dan sinyal yang bagus, serta smartphone juga harus mendukung. Disamping itu juga, adanya proses download dan instal aplikasi maka dibutuhkan juga ketelitian dan kesabaran dari peserta didik.
Keberadaan game tidak selamanya berdampak negatif, di saat seorang guru mampu menciptakan inovasi dan memodifikasi suatu game maka yang muncul adalah pebelajaaran inovatif, kreatif, dan solutif. Dari penerapan aplikasi Dugem menggunakan Appgeyser , maka ada beberapa hal yang bisa kita sampaikan disini, antara lain (1) Game ini mampu mengembalikan antusias belajar peserta didik pada materi Sosiologi sehingga mampu meminimalisir terjadinya learning loss pada pelaksanaan PTM terbatas, (2) Dugem mampu merangsang peserta didik untuk mengingat dan mempelajari kembali materi Sosiologi yang pernah dipelajari, (3) Mampu meningkatkan literasi, kolaborasi, dan komunikasi antar peserta didik, (4) Mengoptimalkan penggunaan smartphone android dalam pembelajaran, (5) Dengan aplikasi Dugem dapat memotivasi para guru untuk menggunakan teknologi informasi dan pembuatan media pembelajaran.
Begitu indah dan bahagianya meski di saat pembelajaran tatap muka masih berjalan terbatas, dimana guru dan peserta didik mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan sehingga learning loss yang ditakutkan dapat tertangani. Peran kita sebagai seorang guru harus dimaksimalkan, maka diperlukan strategi, trik, dan mengemas metode pembelajaran yang asyik dan tidak membosankan agar tercipta kembali antusias belajar. Salah satunya dengan penggunaan aplikasi dugem memanfaatkan aplikasi Appgeyser . Harapannya, peserta didik lebih mudah mengingat dan memahami materi yang disampaikan oleh guru, disamping juga untuk membantu stimulasi otak dan indera, serta melatih kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial. Ketika melihat peserta didik memahami materi yang kita sampaikan, maka ada rasa kepuasan tersendiri bagi seorang guru dimana telah berhasil menyajikan pembelajaran sesuai dengan harapan mereka