Kehadiran teknologi digital sungguh mengubah kehidupan manusia. Dalam bidang pendidikan melalui teknologi digital siapa saja dapat memeroleh/ mencari beragam sumber belajar sesuai kebutuhan.
Sumber belajar sungguh berlimpah di internet. Situs pembelajaran daring menyediakan beragam video pembelajaran yang memudahkan pendidik dan peserta didik mencari sesuai kebutuhan.
Khan Academy memberikan cara menarik dalam menjelaskan suatu materi pembelajaran sehingga banyak orang merasakan manfaat, terutama peserta didik (bermula di Amerika Serikat), kini bahkan dunia jadi lebih pintar dan mudah menerima pelajaran matematika dan fisika.
Selain Khan Academy, terdapat pula situs Academia yang menyediakan beragam hasil penelitian tingkat universitas seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Pernah suatu kali penulis mencari sumber belajar tentang penelitian novel-novel Indonesia dari situs Academia. Sungguh di luar dugaan. Penulis bagai menemukan harta karun. Beragam penelitian tentang novel-novel Indonesia sungguh berlimpah di sana.
Ada pula pendidik/ peserta didik yang mengandalkan situs SlideShare untuk mencari sumber belajar tentang beragam topik. SlideShare merupakan sebuah platform presentasi dan berbagi dokumen yang populer. SlideShare dimiliki oleh LinkedIn. SlideShare memiliki puluhan juta pengguna. Di sana tersedia 40 kategori berbeda dan jutaan tayangan slide yang telah diunduh.
Satu lagi sumber belajar berbasis teknologi digital adalah MOOC (massive open online courses). MOOC merupakan platform untuk kursus yang ditawarkan berbagai universitas dan kampus di seluruh dunia.
MOOC menggunakan dokumen dan video untuk mengajarkan materi kursus atau pelatihan kepada para siswa dengan jumlah tak terbatas dan kapan saja. Tidak ada batasan kehadiran siswa atau syarat untuk mengikuti pelatihan.
Beberapa MOOC menganut model akses terbuka dengan lisensi konten dan struktur terbuka. Ada pula beberapa yang menganut model setengah tertutup. Saat mengakses beragam sumber belajar masih gratis, namun jika peserta kursus hendak mengikuti ujian yang bersertifikat dikenakan biaya dan bisa gratis atau berbayar.
Literasi Digital bagi Guru
Teknologi digital hadir memberikan solusi terhadap permasalahan manusia. Guru yang sadar tentang literasi digital, maka mampu menggunakan beragam perangkat digital untuk mendukung kesuksesan dalam pembelajaran.
Penulis kerap membaca artikel dalam kompas.com. Usai membaca penulis mendapatkan bahan-bahan pengaya untuk mengajar. Melalui rubrik, berlimpah artikel yang mengupas tentang beragam teori dari banyak mapel.
Melalui penguasaan literasi digital yang tepat, guru meningkatkan profesionalitas pengajaran yang kelak berdampak baik untuk siswa. Guru dapat menjadi fasilitator agar siswa dapat lebih kreatif mengakses sumber-sumber pembelajaran yang semakin dimudahkan dengan beragam pilihan dalam platform digital.
Teknologi Digital sebagai Medium Interaksi Antar Pembelajar
Peran teknologi digital semakin hari semakin membuat interaksi antar manusia semakin dinamis. Melalui teknologi digital interaksi antara guru dengan siswa menjadi nirbatas. Kapan pun dan di mana pun dapat terjadi interaksi asalkan jaringan internet lancar. Kini mudah dijumpai siswa yang bertanya kepada guru melalui media sosial tentang suatu tema pembelajaran.
Tidak semua peserta didik berani bertanya kepada guru dalam kelas. Hadirnya media sosial mendekatkan interaksi peserta didik dengan guru. Mereka dapat mengirimkan pesan langsung ke kotak masuk akun medsos sang guru. Jawaban dari guru kepada peserta didik yang bertanya menimbulkan komunikasi virtual. Terkadang jika dirasa kurang memahami jawaban guru, peserta didik menggunakan fasilitas panggilan video (video call).
Penulis memiliki rekan pendidik yang membuka biro konsultasi psikologi. Saat dia tidak mengajar, terkadang ia menjawab pertanyaan dari klien yang kebanyakan usia remaja melalui obrolan pesan What’s App/ video call Line. Sebagai guru BK, rekan penulis tersebut juga melayani konseling peserta didik melalui beragam kanal medsos (Line, WA, dan IG), meskipun jam sekolah usai.
Fernando Uffie, pengamat pendidikan yang menjabat sebagai Country Manager Extramarks Education Indonesia mengungkapkan bahwa belajar berbasis teknologi harus bisa menghadirkan sekaligus menguatkan interaksi antara siswa, guru, sekolah, dan orangtua murid. Tidak hanya di dalam sekolah, tapi juga di luar sekolah.
Masa pandemi sudah usai. Pembelajaran tatap muka sudah kembali aktif seperti sedia kala. Beberapa platform digital yang masih tetap digunakan dalam pembelajaran tatap muka warisan dari pandemi.
1. Edmodo merupakan aplikasi kelas daring yang menghubungkan antara guru dengan siswa. Guru bisa memberikan tugas tertulis kepada murid melalui aplikasi yang terhubung seperti Microsoft OneNote dan Microsoft Office.
Keistimewaan aplikasi ini, hasil belajar siswa dapat diberikan dalam bentuk digital kepada orangtua. Hasil belajar yang diterbitkan oleh Edmodo memuat komponen penilaiannya yang hampir serupa dengan rapor yang diterima pada umumnya.
2. Google Classroom (GCR) merupakan aplikasi kelas daring gratis dari google. GCR memudahkan guru untuk membuat kegiatan belajar jarak jauh menjadi efektif. GCR memungkinkan bagi guru untuk melakukan kegiatan belajar seperti di kelas pada umumnya.
GCR menjadi aplikasi yang banyak dipilih sebab sudah terintegrasi dengan layanan Google lainnya seperti Google Doc, Google Slides, dan Google Drive.
Hingga pembelajaran tatap muka sudah kembali berlangsung, penulis termasuk salah satu yang masih memanfaatkan GCR untuk menyuksesan tujuan pembelajaran. Dengan memadukan pembelajaran tatap muka dan penggunaan GCR diharapkan hal-hal yang terlewat/ tidak sempat dijelaskan dalam kelas dapat dijelaskan kembali melalui GCR.
3. Quizizz merupakan aplikasi untuk menguji pemahaman siswa terhadap suatu tema. Pengujian tersebut dapat berlangsung interaktif atau noninteraktif. Meskipun pembelajaran tatap muka sudah kembali aktif. Aplikasi ini tetap menjadi favorit bagi guru dan siswa dalam menguji suatu pemahaman dalam bentuk kuis yang seru dan menarik. Penulis pun masih menggunakan Quizizz jika ingin menguji sejauh mana pemahaman siswa terhadap suatu tema. Biasanya, siswa ketagihan usai menyelesaikan beragam pertanyaan dari Quizizz. Sebagian dari mereka berujar, "Kapan lagi Pak main Quizizz?"
Penutup
Perkembangan teknologi digital dalam bidang pendidikan menyebabkan guru perlu terus beradaptasi dengan beragam aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran. Melalui literasi digital yang guru kuasai, maka guru dapat memilih dan memilah platform digital yang paling sesuai untuk kebutuhan pembelajaran. Kemampuan guru memanfaatkan teknologi digital sungguh membantu dalam menarik antusias dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan.
Penyunting: Putra