Chat GPT adalah singkatan dari "Generative Pre-trained Transformer" yang digunakan untuk aplikasi chat atau percakapan. Ini adalah jenis model kecerdasan buatan yang telah dilatih pada data besar dari berbagai sumber untuk menghasilkan teks atau respon yang relevan dalam konteks percakapan.
Model Chat GPT seperti yang saya gunakan adalah model yang dikembangkan oleh OpenAI, yang merupakan salah satu implementasi GPT yang dikustomisasi untuk tugas-tugas percakapan.
Model ini dilatih pada berbagai macam data percakapan dan teks, sehingga dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pengobrolan, penulisan teks, penerjemahan, dan banyak lagi.
Model seperti ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk chatbot, asisten virtual, atau alat bantu untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pengguna melalui teks atau ucapan.
Chat GPT dapat memahami pertanyaan atau pernyataan pengguna dan mencoba memberikan jawaban atau respons yang sesuai dengan konteks percakapan.
(Foto oleh Jonathan Kemper dari Unsplash )
Chat GPT dapat digunakan sebagai alat bantu untuk Guru dalam berbagai cara. Di bawah ini beberapa contoh penggunaannya sebagai berikut:
1. Mencari Materi dalam Mengajar
Guru dapat menggunakan Chat GPT untuk menjelaskan atau mengembangkan materi Pelajaran ataupun mendapatkan panduan bagaimana guru memperoleh Sertifikasi Guru . Pelatihan Chatgpt bisa di dapat dari In House Training dan kemudaan ChatGPT ini cukup memasukkan pertanyaan atau topik tertentu, dan Chat GPT dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci atau berbagai sumber daya tambahan yang relevan.
2. Penilaian yang Lebih Baik
Chat GPT dapat digunakan untuk membuat pertanyaan ujian atau tugas pekerjaan rumah (PR) dan kemudian mengevaluasi jawaban yang diberikan oleh siswa. Ini dapat menghemat waktu guru dalam membuat dan memeriksa tugas.
3. Penyesuaian dalam Materi Pelajaran
Guru dapat menggunakan Chat GPT untuk merancang rencana pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswanya di sekolah. Dengan memasukkan data seperti minat siswa, Chat GPT dapat merekomendasikan materi yang sesuai.
4. Memberikan Solusi Konseling kepada Siswa
Guru dapat menggunakan Chat GPT sebagai alat untuk menjadi Pelatihan Guru dan memberikan saran atau dukungan konseling kepada siswanya di sekolah. Misalnya, Chat GPT dapat memberikan informasi tentang cara mengatasi stres atau masalah Pelajaran yang tidak di mengerti siswa.
5. Membantu Siswa dengan Kesulitan Belajar
Chat GPT dapat digunakan untuk memberikan bantuan tambahan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Guru dapat mengarahkan siswa ke sumber daya belajar yang sesuai atau memberikan penjelasan tambahan.
6. Pengajaran dari Jarak Jauh
Selama situasi pembelajaran jarak jauh, Chat GPT dapat menjadi alat yang berguna untuk berkomunikasi dengan siswa secara online dan menjawab pertanyaan mereka.
Penting untuk diingat bahwa meskipun Chat GPT dapat menjadi alat yang berguna untuk guru, ChatGPT tidak dapat menggantikan peran guru secara keseluruhan .
Guru tetap memiliki peran penting dalam memberikan pengajaran yang mendalam, mendukung siswa, dan memahami kebutuhan setiap individu.
Chat GPT adalah alat yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pengajaran, tetapi bukan menggantikan peran manusia dalam pendidikan.
Kepada Guru di Indonesia, Jangan Takut dengan Kecerdasan Buatan AI seperti ChatGPT
(Foto dokumentasi pribadi aplikasi chatopen AI dari Romi Saputra)
Pertama, mari kita pecahkan beberapa mitos. ChatGPT tidak akan menggantikan Guru di Indonesia. Selama bertahun-tahun, orang-orang berpikir terhadap begitu banyak perkembangan teknologi baru dengan mengatakan bahwa teknologi tersebut akan menggantikan peran guru di sekolah, dan hal itu tidak akan terjadi apalagi di Indonesia.
Bagaimana dengan Robot AI Google (Google bard) saat ini?
Anak-anak di Indonesia tidak bisa mandiri tanpa seorang Guru, dan banyaknya informasi yang masih belum jelas tentu membuat Guru menjadi lebih dan sangat penting dari Robot Kecerdasan Buatan (AI).
(Foto oleh Staff Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dari Instagram )
"Polanya mirip dengan perkembangan teknologi sebelumnya. Guru-guru bisa mencari fakta dan informasi dari Google. Sekarang, dengan kehadiran AI, para guru juga bisa memanfaatkan tool yang bermanfaat dalam proses belajar-mengajar," di jelaskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim.
Mengapa Seorang Guru butuh ChatGPT dalam Mengajar?
(Foto dokumentasi pribadi aplikasi chatopen AI dari Romi Saputra)
Sebagai seorang pengajar baik itu dosen atau guru, kita hanya ingin mengetahui fakta singkat bahwa Google memang sangat hebat dalam jawaban yang lebih kompleks dan topik yang berbobot,
ChatGPT bisa menjadi solusi yang lebih baik dari pada Google, karena dapat menyaring berbagai informasi di berbagai halaman situs/website,
Kita sebagai Guru cukup membaca jawaban yang diberikan ChatGPT. bahkan dapat menanyakan pertanyaan.
Namun perlu ingat dan dicatat bahwa jawaban ChatGPT tidak memiliki sumber terpercaya , sehingga verifikasi informasi yang kita dapatkan dari sumber penelitian seperti Jurnal terakreditasi Sinta maupun Internasional.
Referensi
Hastuti, K. P., Aristin, N. F., & Fani, A. I. M. (2022). Improvement of Six Competency Skills through the Development of Flipped-Case Project in Era of Education 4.0. Education Quarterly Reviews, 5(4), 125-135, from http://doi.org/10.31014/aior.1993.05.04.579 .
CNN Indonesia, di akses melalui https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230707085558-37-452157/guru-ketakutan-nadiem-langsung-minta-jawaban-bos-chatgpt , Minggu, 3 September 2023, Pukul 13:23 WIB.
We are Teacher, di akses melalui https://www.weareteachers.com/chatgpt-for-teachers/ , Minggu, 3 September 2023, Pukul 13:49 WIB.
Penyunting: Putra