Penerapan Reward dan punishment dalam Pendidikan - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 17 Mar 2023

Penerapan Reward dan punishment dalam Pendidikan

Dalam proses pembelajaran, penghargaan dan hukuman adalah dua aspek penting yang harus diperhatikan. Keduanya dapat memberikan dampak besar pada motivasi dan perilaku siswa dalam belajar. Pemberian penghargaan dan hukuman pun harus seimbang, tidak boleh berat sebelah.

Seputar Guru

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
22293x
Bagikan

Pembelajaran adalah proses yang kompleks, jadi perlu pendekatan yang tepat agar tercipta lingkungan belajar yang efektif. Dalam proses pembelajaran, penghargaan dan hukuman adalah dua aspek penting yang harus diperhatikan. Keduanya dapat memberikan dampak besar pada motivasi dan perilaku siswa dalam belajar. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang penghargaan dan hukuman dalam proses pembelajaran.

Penghargaan dalam Proses Pembelajaran

Penghargaan adalah bentuk pengakuan atas pencapaian siswa dalam belajar. Memberikan penghargaan kepada siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan memberikan rasa percaya diri pada siswa. Penghargaan juga dapat memotivasi siswa untuk terus berusaha dan lebih berprestasi. Penghargaan dapat diberikan dalam bentuk pujian, hadiah, atau bentuk lain yang sesuai dengan prestasi siswa.

Namun, penting untuk memberikan penghargaan dengan tepat dan seimbang. Jangan hanya memberikan penghargaan untuk siswa yang selalu mendapatkan nilai tinggi, tetapi berikan penghargaan juga untuk siswa yang berusaha keras dan membuat kemajuan, meskipun nilai mereka belum tinggi. Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri siswa yang tidak selalu mendapatkan nilai tinggi.

Jenis-jenis Penghargaan

Penerapan Reward dan punishment dalam Pendidikan
Memberikan penghargaan kepada siswa karena meraih pencapaian tertentu (Sumber gambar: Freepik)

Terdapat 4 jenis penghargaan yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  1. Pujian — jenis penghargaan yang paling populer. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga pendidik puas dengan pencapaian siswanya.
  2. Pemberian hadiah secara simbolis — penghargaan ini biasanya dilakukan karena peserta didik telah mencapai suatu pencapaian baik dari prestasi maupun perilaku yang luar biasa. Jenis penghargaan ini, biasanya lebih bertahan lama dihati siswa.
  3. Penghargaan berupa token/poin — setiap siswa melakukan hal yang baik dan terpuji, tenaga pendidik memberikan token atau poin. Ketika token atau poin ini mencapai jumlah tertentu, siswa dapat menukar perolehan token dengan hadiah yang disediakan oleh guru.
  4. Memberikan hadiah secara langsung — hadiah dalam bentuk fisik ini diberikan kepada peserta didik secara langsung oleh tenaga pendidik tanpa menghitung token atau poin yang diperoleh siswa. Hadiah ini bisa berbentuk mainan, peralatan sekolah atau yang lainnya.

Hukuman dalam Proses Pembelajaran

Hukuman adalah bentuk konsekuensi atas perilaku siswa yang tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Hukuman dapat membantu membentuk perilaku siswa agar lebih baik dan mengurangi perilaku negatif. Namun, hukuman juga dapat memiliki dampak negatif jika tidak diberikan dengan tepat.

Hukuman tidak boleh diberikan dengan cara yang merendahkan atau merugikan siswa. Hukuman harus diberikan dengan cara yang adil dan seimbang. Bentuk hukuman yang paling umum adalah hukuman verbal, seperti teguran atau peringatan, atau hukuman fisik, seperti menghukum siswa dengan duduk di pojok kelas. Namun, hukuman fisik harus dihindari karena dapat menyebabkan trauma emosional pada siswa.

Jenis-jenis Hukuman

Penerapan Reward dan punishment dalam Pendidikan
Hukuman dapat diberikan karena peserta didik melanggar peraturan yang sudah disepakati (Sumber gambar: Freepik)

Ada 4 jenis hukuman yang bisa Anda terapkan jika siswa melakukan pelanggaran peraturan yang telah ditetapkan, yakni:

  1. Hukuman fisik — di zaman ini, hukuman fisik mulai jarang dilakukan. Kecuali saat mata pelajaran olahraga. Hukuman fisik termasuk ke dalam jenis hukuman yang “baik”, karena bisa memunculkan rasa jera kepada murid.
  2. Menulis kata maupun kalimat — biasanya jenis hukuman ini diberikan ketika siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Contoh nyata dari hukuman jenis ini adalah meringkas beberapa halaman dalam buku.
  3. Ekspresi dan gestur tubuh — tenaga pendidik dapat memberikan semacam peringatan ataupun ancaman melalui ekspresi dan gestur tubuh. Contohnya memberikan pandangan mata yang melotot karena peserta didik melanggar peraturan.
  4. Hukuman yang membuat resah — tujuan dari jenis hukuman ini untuk memberikan rasa gelisah kepada siswa, seperti menyuruh berdiri di depan kelas, menyuruh untuk keluar kelas, serta berdiri atau duduk disamping tenaga pendidik.

Pentingnya Keseimbangan antara Penghargaan dan Hukuman

Dalam proses pembelajaran, keseimbangan antara penghargaan dan hukuman sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Terlalu banyak memberikan hukuman dapat membuat siswa kehilangan motivasi dan minat dalam belajar, sementara terlalu banyak memberikan penghargaan dapat membuat siswa menjadi terlalu tergantung pada reward dan tidak memperhatikan proses belajar itu sendiri.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan keseimbangan antara penghargaan dan hukuman. Memberikan penghargaan secara proporsional terhadap prestasi dan usaha siswa dan memberikan hukuman secara adil dan seimbang terhadap perilaku negatif siswa dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Implementasi Penghargaan dan Hukuman dalam Proses Pembelajaran

Setelah mengetahui pentingnya penghargaan dan hukuman dalam proses pembelajaran, bagaimana kita dapat mengimplementasikannya dalam kelas? Berikut adalah beberapa tips yang dapat digunakan:

1. Buat Aturan yang Jelas

Buat aturan yang jelas bagi siswa dalam kelas. Aturan harus mencakup perilaku yang diharapkan dan konsekuensi yang akan diberikan jika aturan dilanggar. Dalam membuat aturan, pilihlah kata-kata yang positif dan hindari kata-kata yang berkonotasi negatif.

2. Berikan Penghargaan secara Proporsional

Berikan penghargaan secara proporsional terhadap prestasi dan usaha siswa. Jangan hanya memberikan penghargaan untuk nilai yang tinggi saja, tetapi juga berikan penghargaan untuk siswa yang berusaha keras dan membuat kemajuan, meskipun nilai mereka belum tinggi.

3. Berikan Hukuman secara Adil dan Seimbang

Berikan hukuman secara adil dan seimbang terhadap perilaku negatif siswa. Hindari memberikan hukuman yang merendahkan atau merugikan siswa. Hukuman verbal seperti teguran atau peringatan, atau hukuman fisik seperti menghukum siswa dengan duduk di pojok kelas, dapat digunakan sebagai bentuk hukuman.

4. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif

Berikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Umpan balik dapat membantu siswa memperbaiki diri dan meningkatkan prestasi. Berikan umpan balik secara spesifik dan hindari umpan balik yang bersifat umum atau menghakimi.

5. Libatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Libatkan siswa dalam proses pembelajaran. Berikan siswa kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas dan memberikan masukan terhadap aturan yang ada di kelas. Hal ini dapat memberikan rasa memiliki pada siswa dan meningkatkan motivasi belajar.

Penghargaan dan hukuman adalah dua aspek penting dalam proses pembelajaran. Penghargaan dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rasa percaya diri pada siswa, sementara hukuman dapat membentuk perilaku siswa agar lebih baik dan mengurangi perilaku negatif. Dalam mengimplementasikan penghargaan dan hukuman dalam kelas, penting untuk menciptakan aturan yang jelas, memberikan penghargaan secara proporsional, memberikan hukuman secara adil dan seimbang, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang efektif, diharapkan siswa dapat mencapai potensi terbaik mereka.


Penulis: Eka
Penyunting: Putra

MERAH PUTIH
MERAH PUTIH
Berlaku hingga
03 Hari
03 Jam
03 Menit
03 Detik
Pilih Membership

0

7

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Mengapa Analisis Kebutuhan Siswa Penting dalam Pengembangan Kurikulum dan Media Pembelajaran?
4 min
Guru Itu Manusia
MENGULIK KESEHATAN MENTAL GURU 3T: TAK SEKADAR PERKARA KURIKULUM
Seberapa Pentingkah Body Language pada Guru?
Jurus Sakti Menjadi Guru Penuh Inovasi
Guru Harus Dapat Menjaga kesehatan Mental Sendiri
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar