Di era perkembangan teknologi saat ini yang begitu pesat tentunya menuntut seorang guru untuk tidak tertinggal oleh perubahan yang terjadi dalam era digitalisasi saat ini terutama di bidang pendidikan. Hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru agar bisa mengembangkan kemampuan diri dalam bidang pendidikan di antaranya adalah mengikuti Pelatihan Guru, Sertifikasi Guru maupun Pelatihan In House Training yang salah satunya diselenggarakan oleh GuruInovatif. Sebagai seorang guru di pelosok negeri tepatnya di SD Negeri 29 Idai yang berada di Desa Idai Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat tentunya akan terus melakukan inovasi dalam pembelajaran walau dalam keterbatasan kondisi yang ada untuk meningkatkan literasi digital siswa di pelosok negeri. Salah satu cara yang telah dilakukan adalah dengan menggunakan Augmented Reality (AR) Cita-Cita. Augmented Reality merupakan penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata (Irfansyah, 2017). Augmented Reality dapat dijadikan sebuah alternatif media pembelajaran digital bagi guru di sekolah.
Literasi digital menurut Martin dalam (Nahdi & Jatisunda, 2020) diartikan sebagai kesadaran, sikap dan kemampuan individu untuk menggunakan peralatan dan fasilitas digital yang secara tepat digunakan untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menganalisis dan mensintesis sumber daya digital. Sedangkan menurut (Iinuma, 2016) literasi digital diartikan sebagai sebuah keterampilan komputer dan kemampuan menggunakan komputer dan teknologi lainnya untuk meningkatkan pembelajaran, produktivitas, dan kinerja. Literasi digital di era revolusi industri 4.0 saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran di kelas. Literasi digital tidak hanya mencangkup kemampuan teknis seseorang dalam menggunakan alat ( tools ) atau piranti ICT, namun juga mencangkup pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam memahami suatu konten sehingga pada akhirnya goalsnya adalah mampu menciptakan pengetahuan baru (Safitri et al., 2020).
Gambar 1. Siswa belajar menggunakan Augmented Reality (AR) Cita-Cita Gambar 2. Tampilan Augmented Reality (AR) Cita-Cita Penggunaan media Augmented Reality Cita-Cita di SD Negeri 29 Idai telah mendapatkan respon yang sangat baik, hal ini terlihat dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan Augmented Reality (AR) Cita-Cita di SD Negeri 29 Idai dapat memotivasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan berbagai jenis pekerjaan yang diimpikan siswa atau dicita-citakan oleh siswa melalui tayangan animasi 3 Dimensi. Adanya gambar yang menarik yang dilengkapi dengan teks dirasakan lebih menarik, sehingga siswa mampu untuk menghubungkan informasi yang diterimanya dengan kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan Augmented Reality (AR) Cita-Cita dalam pembelajaran juga memungkinkan siswa untuk menjelajahi dunia secara interaktif dan kolaboratif, karena teknologi Augmented Reality (AR) Cita-Cita memungkinkan siswa untuk dapat menyaksikan video, suara, dan gambar 3 Dimensi secara realtime . Salah satu kelebihan dari pemanfaatan Augmented Reality (AR) Cita-Cita ini adalah dapat dimanfaatkan secara offline sehingga bisa bermanfaat bagi sekolah di pelosok negeri yang sinyalnya sulit. Sehingga dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran pasca pandemi memanfaatkan Augmented Reality (AR) Cita-Cita dapat meningkatkan literasi digital siswa di sekolah pelosok negeri. Hal ini tentunya dapat terwujud karena guru telah berusaha mengembangkan diri melalui pelatihan guru, sertifikasi guru maupun pelatihan In House Training sehingga sekolah di pelosok negeri tidak tertinggal dalam teknologi.
#Guruinovatif, #LombaArtikelS4, #ArtikelGI, #LombaGI
Penyunting: Putra