Di era modern ini, sekolah-sekolah di wilayah perbatasan menghadapi tantangan unik dalam menyediakan pendidikan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satunya adalah SD Negeri 29 Idai yang merupakan salah satu sekolah di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) yang berbatasan dengan Negara Malaysia tepatnya di Desa Idai Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Salah satu solusi inovatif yang dapat mengatasi tantangan ini adalah melalui penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan teknik ecoprint. Ecoprint ini merupakan metode pewarnaan kain menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan batang tanaman. Selain ramah lingkungan, teknik ini mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang relevan dengan konteks Pancasila. Penguatan P5 melalui ecoprint di sekolah perbatasan bukan hanya menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga memperkuat sinergi antara warga sekolah dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
Ecoprint sebagai Sarana Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Ecoprint bukan sekadar seni dan kerajinan, tetapi juga medium efektif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Melalui kegiatan ini, peserta didik terutama di SD Negeri 29 Idai belajar mengenal serta mencintai lingkungan, menghargai keragaman hayati, serta memahami pentingnya pelestarian alam. Selain itu, ecoprint mengajarkan nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan tanggung jawab, yang semuanya sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila.
Langkah-Langkah Implementasi Ecoprint di Sekolah Perbatasan
Pengenalan dan Pelatihan: Mengadakan pelatihan dasar ecoprint bagi guru dan peserta didik. Pelatihan ini bisa melibatkan ahli ecoprint atau praktisi seni lokal untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang teknik dan manfaat ecoprint.
Pengumpulan Bahan Alami: Peserta didik diajak untuk mengumpulkan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar sekolah. Kegiatan ini meningkatkan kesadaran mereka tentang keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi.
Proses Pembuatan Ecoprint: Dalam proses ini, peserta didik belajar menata daun di atas kain, menggunakan mordant (zat pengikat warna), dan mewarnai dengan bahan alami. Kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok untuk memperkuat kerja sama dan gotong royong.
Pemanfaatan Produk Ecoprint: Produk yang dihasilkan bisa berupa tas, syal, atau hiasan dinding, yang dapat dipamerkan dalam acara sekolah atau dijual untuk mendukung kegiatan sekolah.
Manfaat Ecoprint dalam Penguatan P5
Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Berakhlak Mulia: Mengajarkan rasa syukur atas keindahan dan kekayaan alam, serta tanggung jawab moral untuk menjaga kelestariannya.
Berkebinekaan Global: Mengenalkan dan menghargai keragaman hayati dan budaya lokal, memperkuat sikap inklusif dan toleran.
Bergotong Royong: Melibatkan peserta didik dalam kerja kelompok, mendorong kolaborasi dan saling membantu.
Mandiri: Mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian peserta didik melalui keterampilan baru.
Bernalar Kritis: Mendorong pemikiran kritis dalam memilih bahan dan teknik, serta memecahkan masalah yang muncul.
Kreatif: Menginspirasi kreativitas peserta didik dalam menciptakan desain unik dan inovatif.
Sinergi Warga Sekolah dalam Implementasi Ecoprint
Implementasi ecoprint membutuhkan kerjasama dan sinergi antara seluruh warga sekolah. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran. Orang tua dapat mendukung dengan menyediakan bahan-bahan alami atau membantu dalam proses pembuatan. Masyarakat sekitar juga bisa berperan dengan menyediakan sumber daya atau menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan.
Dampak Positif dan Keberlanjutan
Projek ecoprint yang terintegrasi dengan P5 di sekolah perbatasan tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang bermakna, tetapi juga menciptakan dampak positif jangka panjang. Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ini akan memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi, keterampilan praktis, dan nilai-nilai Pancasila yang kuat. Selain itu, sinergi antara warga sekolah menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Kesimpulan
Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila melalui ecoprint di sekolah perbatasan adalah contoh nyata bagaimana inovasi dan sinergi dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Melalui kegiatan ini, peserta didik tidak hanya belajar tentang seni dan kearifan lokal, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dukungan dan kerjasama seluruh warga sekolah, ecoprint menjadi alat yang efektif untuk membentuk generasi yang berkarakter, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
#Guruinovatif #Kampusinovatif #LombaArtikelS5
Penyunting: Putra