Pengaruh Penggunaan AI Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Dunia Pendidikan - Guruinovatif.id

Diterbitkan 17 Nov 2025

Pengaruh Penggunaan AI Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Dunia Pendidikan

Pengaruh dari adanya teknologi AI terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam dunia pendidikan

Dunia Pendidikan

Neysa Azalianty

Kunjungi Profile
139x
Bagikan

Adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan munculnya transformasi yang signifikan dalam berbagai perspektif kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Saat ini, pendidikan sudah mampu beradaptasi dengan adanya kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat. Sehingga, perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan, dapat memberikan peluang hingga tantangan (Safrin Lamusrin1, 2023). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Keterampilan berpikir kritis menjadi salah satu kompetensi fundamental di era globalisasi saat ini. Berpikir kritis diartikan sebagai kemampuan dalam menyelidiki, menganalisis, menguraikan, dan mengevaluasi bukti. Di era informasi yang serba canggih dan cepat seperti saat ini, dibutuhkan kemampuan dalam menelaah, menilai, dan membuat penilaian dari beberapa informasi yang didapat yang sifatnya kompleks dan beragam (Putri & Panduwinata, 2025). 

Pada proses pembelajaran di abad 21, transformasi digital yang berkembang pesat telah mengubah cara pandang dari pendidikan global menjadi integrasi teknologi canggih. Kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu dari adanya perkembangan teknologi digital. Dalam dunia pendidikan, AI bukan hanya inovasi teknis, tetapi juga media penting untuk mengarahkan peserta didik dalam memperoleh, mengolah, dan memanfaatkan informasi yang didapat secara kritis (Safrin Lamusrin1, 2023). Disisi lain, literasi digital yang rendah dinilai berpotensi mendorong perilaku konsumtif informasi tanpa pemahaman kritis, bahkan berisiko memicu ketergantungan teknologi yang mereduksi kualitas pemikiran reflektif peserta didik (Safrin Lamusrin1, 2023). Adanya ketidaksesuaian antara kecepatan adopsi AI dan kesiapan mental-kognitif peserta didik dalam memanfaatkan teknologi ini menjadi perhatian penting. Oleh sebab itu, adanya transformasi pendidikan dapat memberikan dampak positif hingga memberikan dampak negatif bagi peserta didik. 

Program komputer yang dibuat untuk meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan dalam pengambilan keputusan, pemikiran logis, serta berbagai aspek kecerdasan lainnya, disebut sebagai Artificial Intelligence (AI) (Cahyani & Nurdin, 2025). Berpikir kritis merupakan kemampuan yang dapat dilakukan oleh individu untuk menilai informasi secara objektif, mengidentifikasi bias, dan mengambil kesimpulan dengan pemikiran yang logis dan rasional (Cholvistaria & Gunawan, 2025). Salah satu hal terpenting yang harus dimiliki peserta didik dalam meningkatkan kualitas belajar adalah kemampuan berpikir kritis. Peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir kritis yang baik, cenderung lebih unggul dalam menguasai materi pelajaran, menyelesaikan masalah dengan lebih efisien, dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana (Firdaus et al., 2025). Pembelajaran melalui AI dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu, sehingga AI dapat menciptakan lingkungan belajar yang adaptif. Akan tetapi, muncul kekhawatiran apabila peserta didik terlalu bergantung kepada AI yang dapat menyebabkan tumpulnya pemikiran kritis baginya. Dalam hal ini, bisa saja peserta didik langsung bertanya kepada AI tanpa adanya pemikiran kritis secara mandiri. Dari beberapa riset menunjukkan, bahwa AI dapat memberikan peran positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, tetapi juga memberikan kegelisahan bahwa teknologi ini dapat memperlemah dalam kemampuan berpikir kritis peserta didik (Cholvistaria & Gunawan, 2025). 

Penggunaan AI di dunia pendidikan, memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Salah satu manfaat utama dalam penggunaan AI terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik, yaitu meningkatnya efisiensi belajar peserta didik (Yasmin et al., 2025). Dalam hal ini, memungkinkan peserta didik untuk lebih aktif dalam mencari, membandingkan, serta mengevaluasi berbagai sumber informasi. Sehingga, secara langsung mendorong pengembangan kemampuan berpikir analitis dan kritis. Selain itu, AI juga mendukung pelaksanaan tugas akademik dan penelitian melalui berbagai fitur yang membantu proses pencarian data, penyusunan argumen, dan pengolahan informasi yang pada akhirnya memperkuat kemampuan berpikir tingkat tinggi. Disamping itu, AI memberikan peluang pembelajaran yang bersifat personal dan mandiri, dimana peserta didik dapat menyamakan metode belajar dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing. Pola belajar seperti ini, mendorong tumbuhnya metakognisi, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengatur proses berpikir sendiri (Cahyani & Nurdin, 2025). 

Dalam konteks pembelajaran modern, AI dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kualitas proses berpikir peserta didik jika dimanfaatkan dengan bijak dan terarah (Ratnasari et al., 2025). Melalui mekanisme interaksi berbasis algoritma, AI menciptakan ruang dialog digital yang dapat merangsang peserta didik untuk aktif dalam menerima informasi tersebut, dengan menganalisis, menginterpretasi, dan menyusun argumen berbasis data secara sistematis. Proses ini membuka ruang bagi peserta didik untuk menguji validitas pemikiran mereka, mempertanyakan asumsi-asumsi awal, dan memperkuat kemampuan mereka dalam merumuskan kesimpulan yang logis dan terukur berdasarkan bukti empiris yang diolah secara reflektif. Dalam konteks ini, AI bertindak sebagai entitas intelektual yang tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga menantang pola berpikir peserta didik dengan menawarkan pertanyaan-pertanyaan berjenjang, umpan balik otomatis, dan rekomendasi argumentatif yang memicu proses refleksi kritis (Multidisipliner et al., 2024).

Dalam dunia pendidikan, AI juga berpotensi memberikan dampak negatif yang membutuhkan perhatian serius. Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap jawaban atau solusi yang diberikan oleh AI, menyebabkan munculnya kecenderungan baru yang terjadi dikalangan peserta didik. Adanya AI yang didesain untuk mempermudah akses dan penyajian data dengan algoritma efisiensi, seringkali membuat peserta didik merasa cukup dengan jawaban instan yang ditawarkan. Hal ini menyebabkan peserta didik tidak terdorong lagi untuk menguji ulang keabsahan informasi tersebut atau menggali lebih dalam sumber pengetahuan lain (Multidisipliner et al., 2024). Memiliki sifat ketergantungan yang ekstrem terhadap AI dapat menyebabkan lemahnya kemampuan peserta didik dalam berpikir secara mandiri. 

AI dirancang untuk memproses data dalam skala besar dan menyajikan hasil yang efisien, algoritma pada dasarnya tidak memiliki kapasitas dalam mempertimbangkan nilai-nilai etis atau kontekstual untuk mengambil keputusan (Orchard & Radke, 2023). Kelemahan inilah yang seringkali terabaikan oleh peserta didik yang lebih terfokus pada kecepatan akses informasi ketimbang proses berpikir kritis dalam menelaah validitas dan integritas jawaban yang disediakan AI. Ketergantungan pada AI dapat menjadi hambatan peserta didik dalam proses berpikir secara mendalam dan dapat memperburuk bias algoritmik. Ketergantungan disini, dapat menghambat pengembangan kemampuan berpikir yang harusnya menjadi inti dari proses pembelajaran. Peserta didik dapat menjadi pasif dan hanya mengikuti saran atau arahan dari sistem AI tanpa benar-benar memahami materi tersebut. Selain itu, pembelajaran yang sepenuhnya diarahkan oleh AI berisiko mengurangi fleksibilitas berpikir, karena peserta didik terbiasa menerima solusi atau strategi yang sudah ditentukan. Dalam jangka panjang, hal ini melemahkan keterampilan berpikir kritis dan pengambilan keputusan secara mandiri yang merupakan inti dari proses belajar yang sebenarnya (Cahyani & Nurdin, 2025). 

Penggunaan AI dalam pendidikan, dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam membangun kemampuan berpikir kritis peserta didik. AI berkontribusi dalam menciptakan peserta didik yang memiliki keterampilan relevan untuk masa depan, melalui  pengalaman belajar personal dan adaptif, serta berkontribusi pada kemampuan evaluasi peserta didik dalam membuat keputusan dari berbagai pendapat. Secara efektif, AI dapat memperkuat keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan mendukung analisis dan evaluasi informasi, serta memperkuat proses pembelajaran dan penyelesaian tugas. Hal ini, sesuai dengan peran AI dalam meningkatkan akses sumber daya, personalisasi, kolaborasi, umpan balik, dan pembelajaran berbasis masalah (Putri & Panduwinata, 2025). Akan tetapi, sifat ketergantungan yang ekstrem terhadap AI memberikan dampak negatif dalam kemampuan berpikir kritis peserta didik. Peserta didik cenderung bergantung pada AI dalam menyelesaikan tugas tanpa adanya proses berpikir secara mendalam. Hal ini, memberikan dampak terhadap lemahnya keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreativitas (Firdaus et al., 2025). 

Dalam hal ini, diperlukan pelatihan dan workshop yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian dalam memanfaatkan AI secara efisien dalam proses pembelajaran. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mengetahui keunggulan dan kerugian mereka dalam memanfaatkan AI terhadap kemampuan berpikir kritis (Putri & Panduwinata, 2025). Dengan demikian, penggunaan AI yang seimbang dan bertanggung jawab menjadi suatu hal yang penting. AI tidak dapat menggantikan proses berpikir kritis yang tercipta melalui refleks, debat, dan eksplorasi ide. Dalam konteks pembelajaran, AI tidak dapat dijadikan sebagai sumber tunggal. Sehingga, peserta didik perlu ditekankan dalam menggunakan AI tidak hanya dijadikan sebagai alat bantu teknis, tetapi juga sebagai stimulus dalam melakukan proses berpikir yang lebih mendalam (Vernanda et al., 2025).

Daftar Pustaka

Cahyani, A. S., & Nurdin, N. (2025). Dampak Penggunaan AI Terhadap Kemampuan Tingkat Berpikir Peserta Didik. Prosiding Kajian Islam Dan Integrasi Ilmu Di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0), 0, 278–282.

Cholvistaria, M., & Gunawan, A. (2025). Pengaruh Artificial Intelligence (Ai) Terhadap Berpikir Kritis Mahasiswa. POACE: Jurnal Program Studi Adminitrasi Pendidikan, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.24127/poace.v5i1.8155

Jihan Alifa Firdaus, Rakhma Imamatul Ummah, Rahma Rizky Aprialini, Ainul Fithriyyah, Mahsusi, & Afif Faizin. (2025). Ketergantungan Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) pada Tugas Akademik Mahasiswa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif. Jurnal Kependidikan, 14(1), 1203–1211.

Multidisipliner, J. P., Urusan, K., & Kua, A. (2024). Maulana Atsani. 21(2024), 29–33.

Orchard, A., & Radke, D. (2023). An Analysis of Engineering Students’ Responses to an AI Ethics Scenario. Proceedings of the 37th AAAI Conference on Artificial Intelligence, AAAI 2023, 37(Roncin), 15834–15842. https://doi.org/10.1609/aaai.v37i13.26880

Putri, M., & Panduwinata, L. (2025). JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan The Influence of Using Artificial Intelligence on Students ’ Critical Thinking Pengaruh Penggunaan Artificial Intelligence terhadap Berpikir Kritis Mahasiswa. JKIP : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan, 6(2), 605–616.

Ratnasari, R., Zabeta, M., & Sholeha, F. Z. (2025). Pengaruh Artificial Intelegence (AI) Terhadap Kemampuan Berfikir Kristis Matematis Siswa. Algoritma: Jurnal Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Kebumian, Dan Angkasa, 3(1), 68–76.

Safrin Lamusrin1, M. S. P. A. U. R. (2023). Ketergantungan Pada Artifical Intelligence (Ai) : Peluang Kritis Siswa Kelas Xii Di Sma Negeri 4 Kota Gorontalo.

Vernanda, C., Dewi, V. C., Yakobus, Y., & Jayanti, W. E. (2025). Pengaruh Artificial Intellegence (Ai) Terhadap Keterampilan Berfikir Kritis Pelajar Atau Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Masalah. Journal of Information Systems Management and Digital Business, 2(4), 346–357. https://doi.org/10.70248/jismdb.v2i4.2543

Yasmin, K., Awal, R., Azzahra, S., Aini, N., Marwa, M., Kuning, U. L., Kuning, U. L., Riau, U. M., Kuning, U. L., & Kuning, U. L. (2025). LITERATURE REVIEW : DAMPAK PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE ( AI ) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR. 142–150.


Penyunting: Putra

0

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

5 Bahan Ajar untuk Merdeka Mengajar

LIAM OGUZ

Sep 09, 2023
0 sec
Fasilitasi Kebutuhan Belajar Peserta Didik untuk Memaksimalkan Potensi Dirinya

Khairani Lutfiana

May 20, 2024
0 sec
Pemanfaatan Augmented Reality (AR) dan Edugame Di Sekolah Pelosok Negeri dalam Meningkatkan Literasi Digital Siswa

Niken Eka Priyani

Apr 15, 2023
0 sec
Guru "Sat set" Siapkan Generasi Emas 2045

Iin Inayah

May 22, 2023
0 sec
Penguatan Literasi Digital bagi Siswa dan Guru Melalui Platform Digital: Peluang dan Tantangan

Bahri Ilmiawan

Aug 15, 2023
0 sec
Pentingnya Pembelajaran Berbasis Digitalisasi Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
Komunitas