Perkembangan dan kemajuan zaman yang terus bergerak cepat, mau tidak mau kita harus siap menerimanya. Sebagai pelaku pendidikan yang menjadi penggerak jalannya pembelajaran, guru dituntut mampu beradaptasi dengan segala kecanggihan teknologi masa kini. Ditambah lagi dengan pandemi yang melanda dunia secara global, media pembelajaran digital semakin menjadi pilihan yang sangat baik untuk mendukung tetap terselenggaranya pembelajaran. Akses internet yang mulai menjangkau desa-desa juga semakin mendukung perkembangan ini. Walaupun memang harus diakui masih ada beberapa sekolah yang belum mampu menerapkan sistem yang serba digital ini. Kendala di lapangan adalah masih banyak guru yang belum memiliki kompetensi untuk media digital ini. Tentu dengan keadaan ini guru harus berinovasi sesuai dengan keadaan di tempat mengajar, entah dengan akses internet yang mendukung pemanfaatan media digital sebagai pendukung pembelajaran, ataupun tidak.
Ada beberapa hal yang harus disadari bahkan dilakukan oleh guru untuk terus menjalankan perannya sebagai pendidik yang mampu terus berinovasi, antara lain:
- Tidak berhenti belajar. Kalimat yang sering terdengar bahwa “belajar dimana saja dan kapan saja” memang benar-benar dapat kita rasakan, bukan hanya untuk siswa. Guru di zaman ini perlu terus mengembangkan kompetensi sesuai dengan bidang pelajaran yang diampunya. Bahkan Mas Menteri Nadiem Makarim lewat Merdeka Belajar juga menggaungkan “guru tetap belajar meski sudah mengajar”, mungkin dapat dilakukan lewat pelatihan-pelatihan online yang semakin banyak yang memfasilitasi kegiatan ini, dapat juga dari saling berbagi ilmu dan pengalaman sesama guru, bahkan lewat keseharian di masyarakat.
- Peka dan peduli dengan kemajuan pendidikan. Peran guru tidak hanya sebagai penyampai materi pelajaran tetapi juga diharapkan sebagai panutan. Ketika seorang guru menjalankan tugasnya tanpa rasa “beban” terhadap kemajuan pendidikan hal itu hanya menjadi sesuatu yang kosong, siswa mendapat materi lalu pulang, selesai. Padahal seharusnya sekolah dapat menjadi rumah kedua untuk membentuk pribadi baik dari setiap individu siswa. Seorang guru yang peduli terhadap anak didiknya akan menjadi guru yang sesungguhnya, bahkan lewat kepribadiannya guru tersebut bahkan sudah mampu memberi suatu pelajaran secara tidak langsung.
- Tidak malu bertanya. Pepatah yang mengatakan “malu bertanya sesat di jalan” tentu berlaku. Guru bukanlah orang yang tahu segala hal, agar seorang guru mampu berinovasi tentu guru harus menggali banyak hal baru yang mungkin saja tidak mudah untuk dipahami. Dengan bertanya, seseorang mengakui bahwa dirinya memiliki keterbatasan dan tentu akan membuatnya semakin sadar bahwa belajar dan mencari ilmu baru tidak akan pernah ada ujungnya selama kehidupan masih berjalan.
- Kreatif dan mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Tidak semua hal yang sudah direncanakan pasti terlaksana, bahkan dalam pembelajaran. Tidak semua tempat dan keadaan memiliki ketersediaan pendukung pembelajaran. Dalam situasi seperti ini guru perlu kreatif. Contohnya dalam pembelajaran IPA, ketika alat-alat laboratorium tidak tersedia lengkap, guru dapat menggunakan barang-barang bekas ataupun lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Guru bukanlah pahlawan super dengan kekuatan super di luar nalar, guru hanyalah manusia biasa. Sebagai manusia yang memiliki tugas menjadi pencetak manusia lain dengan segala peran, tugas dan tanggung jawab sebagai penerus masa depan, guru juga perlu terus diperbarui. Maka guru perlu berinovasi demi pendidikan yang semakin baik.