Setiap kali akan mengajar selalu bertanya bagaimana cara agar belajar menjadi mudah dan menyenangkan? Apa inovasi yang bisa dilakukan agar menjadi guru yang disenangi siswa?
Saya khawatir kalau mengajar terasa membosankan. Maka saya harus berinovasi. Inovasi kecil saja sangat berarti. Terutama dalam metode pembelajaran. Kebetulan saya mengajar fisika. Pelajaran yang menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Saya punya prinsip âKalau tidak bisa membuat isi pelajaran menjadi menyenangkan, maka harus bisa membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.â
Sehingga saya berusaha mencari cara agar pembelajaran menjadi menyenangkan. Apa saja yang saya lakukan?
Pertama, menggunakan alpha zone. Manfaat alpha zome adalah untuk mengkondisikan siswa dalam kondisi relaksasi atau tenang. Pada saat itu adalah kondisi paling baik untuk belajar sebab sel saraf sedang berada pada suatu harmoni atau keseimbangan; yaitu ketika sel-sel saraf seseorang melakukan tembakan impuls listrik secara bersamaan dan juga beristirahat secara bersamaan sehingga timbul keseimbangan yang mengakibatkan kondisi kondisi relaksasi seseorang. Kami memanfaatkan internet mencari bahan alpha zone melalui situs www.youtube.com atau google.
Contoh alpha zone misalnya bareng-bareng menyanyikan lagu âBalonku Ada Limaâ versi Arab. Para siswa pun tertawa lepas. Keceriaan tergambar pada wajah mereka diawal pelajaran.
Saya memilih hal-hal yang lucu mulai dari stand up comedy, menampilkan video lucu hingga tebak-tebakan lucu. Sebelumnya saya belajar stand up comedy dari www.youtube.com.
Kadang saya menggunakan tebakan lucu seperti ini:
Saya : Hewan apa yang terdiri dari satu huruf?
Siswa : i (kan?)
Saya : Hewan apa yang terdiri dari dua huruf?
Siswa : u dan g
Saya : Hewan apa yang terdiri dari tiga huruf?
Siswa : hiu, beo
Saya : Kakinya satu, maSaya tiga. Apa, hayo?
Siswa : Lampu lalu lintas (traffic light)
Saya : Kakinya tiga tak punya kepala. Apa?
Siswa : Cap kaki tiga
Saya : Ayam apa yang besar?
Siswa : Ayam semesta
Saya : Hewan apa yang tidak pernah rugi?
Siswa : Laba-laba
Saya : Hewan apa yang bersaudara?
Siswa : Katak beradik.
Membuat siswa bahagia saat belajar lebih penting daripada sekedar menyampaikan materi. Dengan tidak mengurangi wibawa, guru berhasil menghilangkan jarak yang tebal dengan murid. Kalau sudah merasa dekat, belajar pun terasa lebih seru.
Kedua, menggunakan media pembelajaran seperti poster, komik, video, audio, powerpoint, kahoot, dan lainnya sehingga pembelajaran makin inovatif dan menyenangkan. Beberapa kali siswa diminta membawa smartphone ke sekolah agar bisa menggunakan aplikasi-aplikasi di atas. Ya, beberapa aplikasi di atas harus menggunakan internet dan smartphone.
Pernah saya mengajak siswa untuk membuat komik Fisika dengan menggunakan penyedia gratis www.pixton.com. Siswa yang tidak bisa menggambar pun bisa membuat komik karena segala fitur dan karakter sudah tersedia disana. Siswa pun antusias dengan pertemuan saat itu. Mereka dibebaskan berkreasi membuat komik yang berkaitan dengan Fisika dengan bahasa mereka sendiri.
Ketiga, memanfaatkan blog. Saya mengunggah materi pembelajaran, latihan soal-soal, maupun kisi-kisi di blog. Salah satu keunggulan blog adalah hemat kuota internet, lebih ringan diakses, dan bisa diakses kapanpun. Saya pernah belajar tentang blog bersama Reezky Pradata dari GuruInovatif yang membuka wawasan bahwa sangat bisa berbagi pengetahuan melalui blog.
Pernah pula saya belajar Canva bersama dari GuruInovatif. Setelah kursus online yang keren itu saya mencoba praktik. Membuat video cara menggunakan Canva untuk presentasi kelihatan wajah. Saya menguploadnya ke Youtube. Viewers-nya banyak. Bahkan sekarang sudah ada 10 ribu-an. Sudah dapat wawasan eh dapat pula viewers banyak.
Hasil belajar Canva bersama GuruInovatif.id
Sebagai guru memang harus inovatif. Salah satunya adalah bervariasi dalam menggunakan media pembelajaran. Kita tidak bisa mengandalkan hanya satu media pembelajaran saja karena akan siswa bosan.
Keempat, mengajukan pertanyaan di luar buku. Saya menganjurkan siswa untuk membawa laptop atau handphone yang bisa akses internet. Banyak pertanyaan sepele tapi penting yang tidak ada di buku.
Misalnya apakah gravitasi bumi bisa habis? Apa yang terjadi jika gravitasi bumi habis? Apakah di planet lain ada gravitasi? Mana yang lebih besar antara gravitasi bumi di daerah khatulistiwa dengan di kutub?
Di tahun 2018 saya berhasil menjadi juara 2 lomba artikel jurnalistik yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Di tahun 2020 guru inovasi yang dilakukan oleh OSIS di sekolah saya.
Meraih juara 2 lomba artikel jurnalistik yang diadakan oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tidak ada niatan dari saya agar diberi penghargaan sebagai guru inovatif. Saya menganggapnya sebagai hadiah dari kerja keras yang dilakukan.
Banyak guru yang ingin menjadi guru inovatif. Guru inovatif banyak disenangi siswa, dibanggakan kepala sekolah, terbuka peluang menjadi guru berprestasi, dan memiliki karir yang cemerlang. Namun bagaimana caranya untuk menjadi guru inovatif?
Kalau seseorang guru inovatif dalam mendidik bukan tidak mungkin dia mendapatkan prestasi sehingga berdampak pada karirnya yang pada akhirnya memberikan keuntungan secara ekonomi pula. Nah banyak kan manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam dunia pendidikan sering ada kebijakan yang baru. Apa sikap guru terhadap kebijakan itu? Menyambutnya dengan seru atau malah menggerutu?
Apalagi saat pandemi akibat Covid-19, siswa sangat terbantu dengan materi pembelajaran di Youtube. Video pembelajaran itu saya buat untuk memudahkan siswa belajar. Mereka bisa mengulang-ulang (sampai berkali-kali). Belajar pun menjadi semakin mudah. Beberapa video pembelajaran yang sudah saya buat di antaranya Menentukan Gradien Garis, Perkalian Vektor, Efek Doppler, Trigonometri, Nilai Fungsi, dan lainnya.
5 Rumus Menjadi Guru Inovatif
Pertama, curious atau selalu ingin tahu dan penasaran. Dalam bahsa anak muda zaman sekarang adalah kepo. Kepo dalam hal positif kan tidak apa-apa. Justru itu hal yang bagus. Seseorang yang selalu ingin tahu termasuk kemauan mempelajari hal-hal yang baru.
Kedua, creative yaitu mencari cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah dan menggunakan cara yang belum pernah dilakukan.
Ketiga, courageous yaitu tidak takut menghadapi segala halangan baik dalam diri sendiri maupun orang lain. Halangan dalam diri misalnya kemalasan, keraguan, dan rendah diri. Halangan dari luar misalnya rekan kerja yang tidak mendukung, kurang fasilitas yang memadai, dan keterbatasan sarana.
Keempat, committed atau bekerja keras. Guru yang mau jadi guru inovatif pasti harus berkorban banyak tenaga untuk merealisasikan impiannya.
Kelima, clever yaitu menggunakan sejumlah cara yang tepat dengan keterbatasan sumber daya yang ada. Bahkan keterbatasan bisa diubah menjadi prestasi. Dan sudah banyak guru yang melakukannya. Berinovasi saat sumber daya banyak tersedia itu biasa. Justru berinovasi di tengah keterbatsan itu yang luar biasa. (*)