Judul artikel ini barangkali sudah banyak bertebaran di media sosial. Seorang guru yang inovatif itu harus terus belajar. Melalui proses belajar yang terus dilakukan oleh guru, maka ide-ide untuk mengembangkan kegiatan belajar yang inovatif akan bermunculan.
Tapiâ¦
Tidak dapat dipungkiri jika waktu menjadi kendala terbesar dalam kegiatan âbelajarâ kembali. Tugas guru yang semakin banyak membuat kita kesulitan untuk âbelajarâ kembali. Akhirnya hal tersebut mematahkan semangat dan ogah untuk mengembangkan diri. Jika sobat guru merasakan hal tersebut, SELAMAT, berarti sobat guru sama dengan saya. Hehehe.
Jadi bagaimana agar kita bisa tetap belajar di waktu yang terbatas dan kesibukan yang kian bertambah?
Nah , hal pertama yang harus sobat guru lakukan adalah memiliki mindset belajar orang dewasa dahulu. Mindset belajar seperti apa yang harus dimiliki seorang guru sebagai pembelajar dewasa. Mari simak artikel ini lebih lanjut.
Mindset Belajar Orang Dewasa Cara belajar seorang guru tentu berbeda ketika masih menjadi seorang siswa tanpa tanggung jawab sosial maupun keluarga. Sosok guru yang secara sosial dianggap sebagai orang dewasa dengan segala permasalahan dan tanggung jawab memiliki pola belajar yang berbeda dengan siswa.
Oleh karena itu, sobat guru harus memiliki mindset terlebih dahulu tentang pembelajaran orang dewasa. Hal berikut setidaknya harus tertanam di pikiran kita untuk menjadi guru pembelajar di era digital seperti saat ini. Tujuannya apa? Tidak lain dan tidak bukan adalah agar kita sebagai pembelajar dewasa tidak terjebak pada gaya belajar konvensional yang cenderung menguras banyak waktu.
Belajar orang dewasa bisa kapan dan dimana saja. Ya, betul. Belajar orang dewasa bisa kapan dan dimana saja. Bahkan di tengah kesibukan sekalipun orang dewasa tetap bisa belajar. Hal itu dapat terjadi di era serba digital saat ini. Kita bisa mengakses sumber belajar dan informasi kapan saja kita inginkan.
Sumber informasi digital tersebar di mesin pencari. Kita tinggal mengetik kata kunci yang diinginkan, maka informasi tersebut akan muncul di depan mata. Hal terpenting adalah kita harus pandai-pandai memilah informasi. Memilih platform sumber informasi juga perlu dilakukan agar informasi yang didapatkan lebih akurat.
Belajar orang dewasa bisa dengan siapa saja. Siapapun dapat menjadi guru. Prinsip yang sebenarnya sudah diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara ini dapat kita tanamkan pada diri sendiri loh sobat guru. Siapapun bisa menjadi guru kita. Artinya ilmu dan informasi dapat berasal dari siapa saja. Termasuk murid kita sendiri.
Luangkan waktu. Katakan tidak pada kata âSIBUKâ Setiap orang memiliki waktu yang sama dalam sehari yaitu 24 jam. Tuhan tidak pernah pilih kasih kepada makhluknya, bukan? Lalu mengapa kemudian ada guru yang dapat menjadi pembelajar sedangkan yang lain tidak. Jawabannya hanya satu: KITA TIDAK MELUANGKAN WAKTU.
Meluangkan waktu untuk belajar itu hal yang wajib. Setiap orang pasti memiliki kesibukan masing-masing. Tetapi kalau sobat guru sejak awal berkomitmen dan meluangkan waktu, maka kata âSIBUKâ menjadi penghalang dalam belajar itu tidak ada.
Cara Belajar Seorang Guru Jika mindset diatas sudah sobat guru miliki, lalu bagaimana cara kita belajar di tengah keterbatasan waktu yang kesibukan? Nah , beberapa hal berikut yang biasa saya lakukan dan mungkin dapat sobat guru lakukan juga sebagai alternatif cara belajar guru.
Tidak dapat dipungkiri jika membaca adalah cara terbaik untuk memperbanyak wawasan. Semakin banyak wawasan seorang guru, maka kreativitas guru juga akan meningkat. Ketika seorang guru tersebut memiliki kreativitas yang baik, maka inovasi dalam pembelajaran akan mengalir dengan sendirinya.
Membaca paling baik memang melalui buku dan jurnal ilmiah. Apalagi bagi seorang guru, validitas sumber baca menjadi hal yang paling utama. Di era teknologi yang kian berkembang seperti saat ini, buku dan jurnal ilmiah tidak hanya tersedia dalam versi cetak saja. Sudah banyak buku dan jurnal ilmiah yang tersedia dalam versi digital. Sobat guru dapat mengaksesnya pada berbagai platform dan mesin pencari.
Saya sendiri memiliki perpustakaan pribadi di rumah. Beberapa buku saya juga saya pajang di rak kelas. Mungkin sobat guru bisa melakukan hal lain misalnya memasukkan satu buku di dalam tas. Sehingga ketika ada sedikit waktu, sobat guru dapat membacanya.
Salah satu ilmuwan terbesar yang pernah ada di dunia, yakni Albert Einstein prenah berkata, âSeseorang yang tidak pernah membuat kesalahan tidak pernah mencoba sesuatu yang baruâ. Mencoba hal baru tentu akan beresiko melalukan kesalahan, tetapi dengan kesalahan tersebut sobat guru akan belajar banyak hal. Kesalahan yang terjadi saat sobat guru mencoba hal baru akan memunculkan semakin banyak inovasi.
Pengalaman penulis sendiri biasanya melihat dari kanal penyedia video. Dari video tersebut penulis mencoba menerapkan di kelas dan merefleksi hasilnya. Sobat guru mungkin dapat melakukan hal lain misalnya dengan mencoba metode belajar baru atau media pembelajaran yang baru.
Sering mengobrol dengan banyak orang Mengobrol dengan banyak orang adalah cara belajar bagi seorang guru yang paling menyenangkan. Bayangkan, Sobat Guru bisa mendapatkan banyak informasi, wawasan dan ilmu baru hanya dari mendengarkan cerita. Sobat Guru dapat mengobrol dengan warga sekolah maupun non warga sekolah seperti wali murid, rekan guru, penjaga perpustakaan, penjaga sekolah, dan masyarakat sekitar.
Melihat guru lain mengajar Jangan malu dan sombong untuk belajar dari guru yang lain. Melihat guru lain mengajar akan memberikan inspirasi baru bagi sobat guru. Terkadang kita tidak terpikirkan untuk mengajar cara tertentu karena pikiran jumud diri sendiri. Padahal bisa jadi inovasi itu bisa datang dari rekan sobat guru sendiri di sekolah. Jadi, mulai sekarang, coba intip rekan sobat guru saat mengajar.
Penulis sendiri sering melakukan hal ini. Bahkan tidak jarang bertanya langsung kepada rekan lain setelah mengajar.
Refleksi pengajaran dapat dilakukan kapan saja. Setelah selesai belajar atau sembari menunggu siswa beristirahat, sobat guru dapat melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Apa saja hal yang mengganggu selama kegiatan belajar dapat dicatat pada sebuah buku catatan.
Jika sobat guru merasa kesulitan menemukan hal untuk dicatat, maka melakukan wawancara (pembicaraan) ringan dengan siswa dapat membantu menemukan permasalahan apa yang sedang dialami oleh siswa, terutama mengapa mereka merasa kesulitan dalam menerima materi. Dengan cara ini maka sobat guru akan belajar untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan memberikan hasil terbaik.
Cara Belajar Seorang Guru Berorganisasi atau berkomunitas Sudah menjadi guru bukan berarti harus berhenti untuk berorganisasi, kan? Di era digital seperti sekarang, kegiatan komunitas tidak hanya dapat dilakukan secara luring saja, namun juga secara daring. Komunitas guru semakin banyak dilakukan melalui dunia maya. Seperti guruinovatif.id yang sobat guru masuki sekarang.
Melalui organisasi dan komunitas, kita dapat belajar dari pengalaman orang lain. Ide baru karena sering bertemu banyak orang juga akan bermunculan dan memberikan manfaat tersendiri bagi kita.
Organisasi profesi guru seperti PGRI, IGI, KKG, MGMP atau organisasi lain sejenis mungkin dapat menjadi alternatif yang baik. Namun tidak ada salahnya mencoba untuk mengikuti organisasi lain. Namun hati-hati, tetap bijaksana ya sobat guru dalam memilih komunitas.
Mengikuti diklat, forum ilmiah, dan seminar. Ini yang paling saya suka (mungkin sobat guru lain juga suka) yaitu mengikuti diklat atau forum ilmiah. Kegiatan semacam ini tentu tidak boleh dilewatkan bagi seorang guru. Sebab diklat atau forum ilmiah akan menambah ilmu dan wawasan yang kita miliki. Belum lagi manfaat lain seperti bertemu rekan guru dari berbagai tempat dan menambah jejaring. Jika ada kesempatan semacam ini, sobat guru wajib mengikutinya tanpa pikir panjang.
Kesimpulan Itulah tadi sedikit hal yang bisa saya bagikan untuk sobat guru semua. Intinya adalah mindset belajar perlu ditanamkan kepada diri sendiri. Sebab belajar orang dewasa membutuhkan komitmen dan perjuangan luar biasa. Meluangkan waktu menjadi hal utama yang harus dilakukan.
Cara belajar yang beragam dapat kita lakukan untuk meminimalisasi kebosanan. Memanfaatkan teknologi juga tidak boleh terlupakan, sebab dengan kemajuan teknologi saat ini kita dapat memperoleh sumber informasi dari manapun, kapanpun, dan dimanapun.
Kalau menurut sobat guru, adakah mindset belajar, cara belajar, atau hal lain yang diperlukan oleh seorang guru agar menjadi lebih inovatif. Coba tulis di kolom komentar. Mari kita belajar dan berdiskusi bersama!